|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 23 September 2012

Dengan Pikiran Lurus, Rasa Takut pun Tidak Ada Artinya

 

Sejak dahulu kala, kejahatan tidak dapat menundukkan kebaikan. Jika pikiran seseorang telah mencapai tingkat yang tinggi, maka ia akan memiliki pikiran yang lurus sehingga memandang ringan kehidupan ini. Ketika itu maka dia tidak akan merasa takut apa pun lagi walaupun harus menghadapi suatu Kematian.

Seorang pejabat jika tidak bisa lurus, jujur dan bermartabat, maka dia hanya bisa disebut sebagai seorang pejabat penjilat yang berkepribadian rendah dan buruk.

Menjadi seorang panglima perang jika tidak bisa lurus jujur dan bermartabat maka dia pasti akan menjadi seorang pengecut yang takut mati. Manusia yang lurus jujur dan bermartabat, meski secara material dia sangat miskin hingga tak memiliki apa-apa, namun dirinya juga bisa membuat orang lain bertambah hormat, salut dan kagum kepadanya. 

Sepanjang kehidupan manusia di dunia, hampir setiap manusia yang lahir memiliki perasaan takut, disamping siklus yang tak terelakkan seperti lahir, tua, sakit dan mati. Terkadang hal-hal seperti lingkungan hidup yang tidak stabil, ketidakpuasan dalam pengembangan karir dan bahkan binatang-binatang yang tidak menyenangkan dapat menghasilkan ketakutan bagi manusia. 

Di dalam kitab kuno ditulis bagaimana sikap seorang panglima yang berperang, pejabat-pejabat yang setia, orang-orang berbudi dan kultivator yang selalu menjunjung pikiran yang lurus, yang  tidak takut akan hidup atau matinya.  

Seorang panglima perang pantang mundur di bawah hujanan tombak dan hujan panah, bahkan mata pun tidak berkedip, tidak bisa kita pungkiri dia seorang pahlawan. Meski panglima tersebut ada kalanya kalah berperang dan ditangkap musuh, ketika dia dibawa masuk ke markas musuh, sepasang matanya masih menyorot dengan garang, sedikit pun tidak ada rasa takut!
Seperti ketika Jendral Guan Yu kalah dalam pertempuran dan tertangkap musuhnya, dia tenang menghadapi intimidasi dan godaan-godaan, hatinya teguh bagaikan besi dan batu dan ia tidak pernah mengkhianati rajanya

Pada akhir Dinasti Song, Wen Tianxiang (1.236 – 1.283 Setelah Masehi) memimpin pasukan Song untuk mempertahankan negaranya terhadap Mongol. Ia tertangkap dan menulis sajak yang sangat terkenal di penjara, " Lagu dari jiwa yang lurus”.

    Jiwa yang lurus menembus surga dan bumi,
     meskipun ia dapat kasat mata. 
     Pada tingkat paling bawah, 
     sungai-sungai dan gunung-gunung berada. 

                    Pada tingkat paling atas, 
                    matahari dan bintang-bintang berada. 
                    Ketika ia menetap di dalam hati manusia, 
                    ia menjadikannya orang yang berbudi. 

                    Ketika jiwa seseorang lurus dan kuat, 
                    ia dapat mencapai alam semesta.

Di hadapan intimidasi dan tawaran yang menggiurkan, Wen Tianxiang memberitahu Khubilai Khan (1.215 – 1.294 SM), pencetus dan kaisar pertama dari Dinasi Yuan, ”Kecuali untuk mati, saya tidak dapat berbuat apapun untuk anda.” Dua baris sajaknya yang paling terkenal yang berjudul ”Menyeberangi Laut yang Sepi”: 

                                         Sejak dahulu kala, 
                                         Siapa yang dapat diampuni oleh kematian?
                                         Saya akan meninggalkan nama harum dalam sejarah!

Sajaknya telah membangkitkan kekaguman di hati orang-orang terhormat. Di zaman modern sekarang ini, kenapa kita tidak memiliki hati nurani dengan hati yang penuh ketulusan untuk membela orang-orang yang orang lain tidak berani membelanya. 

Manusia hidup dalam dunia, tidak mungkin tidak pernah mengalami kesengsaraan atau penderitaan. Jika seseorang  ingin dalam hidupnya tidak merasa bersalah atau berdosa, maka orang tersebut harus hidup dengan lurus jujur dan bermartabat, tidak boleh demi materi di luar tubuh kita lalu membuat tulang kita yang asalnya keras menjadi lunak.

Tidak ada komentar:
Write komentar