Ajaran
Konghucu diwarisi dan disebar-luaskan oleh Zengshen (曾參). Dengan teguh dan
tak tergoyahkan dia menganjurkan untuk memerintah dengan kebijakan.
Zengshen pernah berkata : “Seorang pelajar harus teguh dan mempunyai keuletan, karena mengemban tugas yang berat dan perjalanan yang jauh.
Zengshen pernah berkata : “Seorang pelajar harus teguh dan mempunyai keuletan, karena mengemban tugas yang berat dan perjalanan yang jauh.
Mewujudkan kejujuran dan kebaikan hati sebagai tugas diri sendiri, bukankah tugas ini cukup berat? Selalu melindungi kebenaran sampai selama-lamanya, bukankah perjalanan yang sangat jauh?”
“Kemuliaan
guru murni bersih bagai dicuci dalam air sungai, juga seperti pernah
tersinari oleh mentari di musim gugur, masih juga suci dan murni
bagaikan langit dan bumi yang luas tanpa batas.”
Jadi untuk
melindungi martabat guru, tidak hanya menuntut murid mewujudkan
perilaku hormat dan sopan terhadap guru, lebih dari itu, harus dari
dalam lubuk hati benar-benar menghormati guru, serta secara ketat
menuntut diri melakukan segala sesuatu sesuai dengan ajaran sang guru.
Menghormati
guru dan mementingkan ajaran adalah tradisi kebajikan dari bangsa
Tionghoa, guru dianggap sebagai pengajar yang menurunkan ajaran tentang
patokan etika moral, pengetahuan dan konsep nilai, yang mengajarkan
kepada orang batasan perilaku dalam membawa diri dan bergaul di
masyarakat, sehingga guru dianggap sebagai teladan moral.
Seperti pepatah kuno yang mengatakan “ Menjadi guru dalam sehari, akan dianggap sebagai ayah seumur hidup ”. Sehingga orang dulu memiliki penghormatan yang tinggi terhadap guru, dan sungguh-sungguh mementingkan ajaran.
Hal ini disebar luaskan sebagai perbuatan yang terpuji dari generasi ke generasi. Membuat orang gemar untuk belajar dan bersikap hormat. Membuat manusia mementingkan moral yang tinggi, serta memberi keyakinan kepada manusia untuk menghormati, mengingat, serta mengamalkan ajaran guru mereka untuk selama-lamanya. Sebab guru merupakan tumpuan harapan bagi anak bangsa dan negara.
Seperti pepatah kuno yang mengatakan “ Menjadi guru dalam sehari, akan dianggap sebagai ayah seumur hidup ”. Sehingga orang dulu memiliki penghormatan yang tinggi terhadap guru, dan sungguh-sungguh mementingkan ajaran.
Hal ini disebar luaskan sebagai perbuatan yang terpuji dari generasi ke generasi. Membuat orang gemar untuk belajar dan bersikap hormat. Membuat manusia mementingkan moral yang tinggi, serta memberi keyakinan kepada manusia untuk menghormati, mengingat, serta mengamalkan ajaran guru mereka untuk selama-lamanya. Sebab guru merupakan tumpuan harapan bagi anak bangsa dan negara.
Tidak ada komentar:
Write komentar