|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 11 Mei 2013

Raja Adalah Lao Tao Zi (Orang Tua)

 

Suatu ketika Raja Qianlong mendadak tergerak hatinya untuk masuk ke dalam gudang Siku, yakni sebuah tempat untuk menyusun dan memperbaiki buku-buku. 

Saat itu udara sangat panas. Ji Xiaolan, ketua editor sedang melihat buku dengan bertelanjang dada, ketika mendengar raja datang, ia sudah tidak keburu lagi mengenakan pakaian, lalu menyelinap masuk ke bawah kolong meja.

Setelah beberapa saat kemudian, karena tidak terdengar suara raja, ia lalu menjulurkan kepalanya keluar dari meja, dan bertanya kepada pembantunya, “Sudah pergikah Lao Tou Zi (orang tua) itu?”

Tanpa diduga, raja masih belum pergi, dan mendengar sebutan ‘Lao Tou Zi’ itu, raja tahu bahwa Ji Xiaolan sedang bersembunyi di bawah meja, hatinya merasa sangat tidak senang.
Raja Qianlong lalu dengan suara keras bertanya kepada Ji Xiaolan, “Siapakah ‘Lao Tou Zi’ yang Anda maksud? Apakah itu saya?”

Semula raja mengira Ji Xiaolan setelah merangkak keluar dari bawah meja, ia akan berlutut di tanah dengan tegang memohon pengampunan, atau memberi sanggahan. Tetapi diluar dugaannya, Ji Xiaolan mengaku dengan wajar dan tenang. Pada masa itu bila menyebut baginda raja sebagai ‘Lao Tou Zi’, akan dianggap sebagai suatu perilaku yang kurang pantas dan durhaka yang bisa dihukum penggal kepala.

Saat itu, dengan tenang Ji Xiaolan memberikan uraian penjelasan kepada baginda raja : “Lao (Tetua),  yang dimaksud di sini adalah ketua dari dunia; Tou (kepala) itu artinya pemimpin; Zi (anak) berarti putra langit, jadi jika digabungkan menjadi ‘Lao Tou Zi’.”

Setelah mendengarkan kata-kata ini sang baginda raja tertawa terbahak-bahak. Dengan kecerdasan dan kata-kata yang cerdik, telah menyelamatkan diri sendiri, sungguh sangat pandai!


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.  

Tidak ada komentar:
Write komentar