Di dalam “Xiaulingguangji” ada sebuah kisah berikut. Ada seorang hantu, ketika raja neraka menjatuhkan hukumannya kepadanya.
Hantu tersebut berkata, “Saya tidak ingin menjadi orang kaya. Hanya menginginkan seumur hidup saya tidak kekurangan makanan dan pakaian, hidup dengan tenang, walaupun hanya minum teh pahit dan makan makanan sederhana tetapi tidak punya masalah, hidup dengan damai sudah cukup.”
Hantu tersebut berkata, “Saya tidak ingin menjadi orang kaya. Hanya menginginkan seumur hidup saya tidak kekurangan makanan dan pakaian, hidup dengan tenang, walaupun hanya minum teh pahit dan makan makanan sederhana tetapi tidak punya masalah, hidup dengan damai sudah cukup.”
Raja neraka menjawab, “Jika engkau minta uang, berapapun saya bisa
memberikannya, tetapi hidup yang demikian sederhana dan damai, saya
tidak bisa memberikannya.”
Sebenarnya, saya sangat kagum kepada hantu ini, dia tidak hanya
memiliki karakter tinggi, juga seorang yang berlapang dada, hatinya
senantiasa damai, juga ingin datang ke dunia ini untuk mengetahui inti
pengetahuan hidup.
Coba engkau bayangkan dia telah memikirkan semua ketika akan
reinkarnasi, tidak ingin kekayaan, hanya hidup dengan sederhana dan
damai, tidak mengejar nama dan kedudukan. Tidak disangka, hal tersebut
malahan membingungkan raja neraka, ingin uang, berapa banyakpun bisa
saya berikan, kehidupan damai dan sederhana, sangat susah dikabulkan.
Ketika saya pertama kali membaca cerita ini, saya bingung. Hal ini
cukup beralasan, keinginan hantu sangat rendah dan permintaan yang
demikian sederhana dan kerendahan ini sampai di dunia ini.
Berapa banyak
uang yang diinginkan bisa dengan mudah diberikan, tetapi bagaimana bisa
tidak memenuhi persyaratan sederhana seperti yang diminta hantu
tersebut. Apakah uang dan kekayaan, bisa lebih rendah dari keinginan
kecil dalam kehidupan dunia fana ini?
Sekarang, saya memahami makna cerita tersebut. Saya merasa, raja neraka telah melihat dengan jelas masalah dari duniawi.
Sekarang, saya memahami makna cerita tersebut. Saya merasa, raja neraka telah melihat dengan jelas masalah dari duniawi.
Benar, di dunia ini, kekayaan bagaikan kehangatan di ujung jari,
ketenaran walaupun bisa menjadi terkenal tetapi bagaikan awan yang
melayang, dan kembang api, yang tidak akan abadi. Hanya dengan," Seumur
hidup tidak kekurangan makan dan pakaian, hidup dengan tenang, walaupun
hanya minum teh pahit dan makan makanan sederhana tetapi tidak punya
masalah, hidup dengan damai sudah cukup.”
Kehidupan seperti ini adalah kebahagiaan yang sejati, seperti air yang
dengan tenang mengalir terus, seperti angin semilir yang berhembus,
setiap hari kelihatan melalui kehidupan yang sederhana, terlihat sangat
ringan, namun di dalam hati tersembunyi rasa harum dan manis.
Kita hidup di dunia ini, setiap hari terus berjuang, bahkan berjuang
demi nyawa, lebih banyak mengejar kebutuhan jasmani, daripada kebutuhan
rohani. Orang kaya dan pemegang kekuasaan, belum tentu bisa menemukan
kebahagiaan, sukacita dan kebahagiaan, dalam analisis akhir, bukan
tentang uang dan kekuasaan, tetapi jauh di lubuk hati, ada rasa damai
dan tenang itu sudah lebih dari cukup.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar