Sifat dasar seseorang akan terlihat sangat jelas ketika menghadapi
marabahaya. Orang baik hati yang menyelamatkan orang lain, sebenarnya
juga menyelamatkan dirinya sendiri.
Di provinsi Shandong Qingdao beredar sebuah legenda. Di gunung Laoshan terdapat dua buah gua, disebut sebagai gua persik dan
gua pasir.
Dahulu di dekat gua tersebut terdapat dua desa yang disebut desa persik dan desa pasir. Jarak kedua desa tersebut tidak sampai 1 mil, tetapi akhirnya yang tersisa sekarang adalah desa pasir.
Dahulu di dekat gua tersebut terdapat dua desa yang disebut desa persik dan desa pasir. Jarak kedua desa tersebut tidak sampai 1 mil, tetapi akhirnya yang tersisa sekarang adalah desa pasir.
Dahulu di provinsi Shandong sering diserang oleh penyamun. Kelompok
penyamun ini sangat ganas mereka akan menembak mati, merampok, membakar
desa yang dilewatinya. Pada suatu hari, penduduk kedua desa mendapat
kabar penyamun tersebut sedang menuju ke desa mereka. Oleh sebab itu
penduduk desa persik dan desa pasir lari ke gua gunung dekat desa
masing-masing.
Pada saat itu ada seorang wanita dan anaknya dari kota lain yang dalam
perjalanan mendengar kabar tersebut segera mengikuti penduduk desa
persik berlari menuju ke gua persik. Dikarenakan gua sangat kecil,
penduduk desa gua persik sebenarnya enggan menerima wanita dan anaknya
yang bukan penduduk asli desa ini masuk kedalam gua yang kecil itu.
Saat mereka semua bersembunyi dan tidak berani mengeluarkan suara,
tiba-tiba anak wanita tersebut menangis. Wanita itu membujuk anaknya
tetapi anak tersebut tetap menangis. Beberapa penduduk takut penyamun
mendengar suara tangisan anak kecil ini, mereka lalu menyarankan wanita
itu meninggalkan gua.
Sisa penduduk yang lain, setelah mendengar saran itu bahkan tidak
menghalangi, malahan demi keselamatan diri sendiri semua setuju dan
menginginkan wanita itu bersama anaknya segera meninggalkan gua. Wanita
itu dengan sedih menggendong anaknya yang sedang menangis tak tentu
arah. Beberapa kilometer kemudian terlihat di depannya ada sebuah gua,
ternyata itu adalah gua pasir.
Penduduk gua pasir yang sedang bersembunyi mendengar suara tangisan
anak kecil yang semakin mendekat, lalu keluar melihat situasi, mereka
melihat wanita yang sedang membawa anaknya berjalan. Mereka bergegas
mengajak wanita dan anaknya segera masuk kedalam gua pasir yang juga
sempit. Mereka membawa wanita dan anaknya itu masuk kedalam gua yang
paling dalam, supaya tangisan anak kecil ini tidak terdengar dari luar.
Kejadian aneh segera terjadi, ketika wanita dan anaknya telah masuk
kedalam gua dan duduk dengan tenang, anak kecil itu segera berhenti
menangis! Mereka semua dalam suasana tegang bersembunyi di dalam gua
selama sehari sampai gongongan anjing di desa mereka berhenti. Salah
seorang pemuda keluar dari gua pergi ke desa melihat situasi, rupanya
para penyamun telah meninggalkan desa mereka.
Penduduk desa pasir keluar dari gua pasir, mereka melihat gua di
seberang mereka yaitu gua persik sunyi senyap, lalu mereka mengutus
salah seorang pemuda pergi ke gua tersebut untuk mengabarkan kepada penduduk
desa persik bahwa penyamun telah pergi.
Ketika pemuda itu masuk ke dalam gua
persik, dia melihat seluruh penduduk desa gua persik telah dibunuh oleh
penyamun. Pada saat itu salah seorang penduduk desa pasir teringat
kepada wanita dan anaknya, aneh sekali wanita tersebut dan anaknya
telah menghilang.
Setelah kejadian ini berlalu dua tahun, tiba-tiba di perbatasan antara kedua desa tersebut tumbuh sebatang pohon azalea, bunganya yang bermekaran seputih salju. Pohon azalea tidak pernah tumbuh di gunung ini.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar