Cerita tentang perilaku bakti dalam sejarah Cina telah menjadi teladan sampai saat ini. Kisah-kisah ini merupakan bagian penting dari kebajikan Cina.
Selama Dinasti Song, ada seorang pria yang bernama Zhu Shouchang (朱壽昌) dan Ibunya adalah seorang selir. Istri pertama ayahnya itu sangat cemburu pada selir yang disukai oleh suaminya itu.
Tak lama kemudian, dia mengusir ibu Zhu Shouchang keluar dari rumah. Ketika itu Zhu Shouchang masih berusia tujuh tahun, sejak itu hubungan kontak antara Shouchang dan ibunya putus.
Setelah Zhu Shouchang dewasa, dia menjadi seorang pejabat pemerintah pada Dinasti Song, Kaisar Shenzong. Tiba-tiba pada suatu hari, ia merasakan suatu dorongan yang kuat dan luar biasa untuk segera menemukan ibu kandung dan merawatnya.
Dorongan ini terus tumbuh, sampai ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai pegawai negeri dan berangkat untuk mencari ibunya. Rasa berbaktinya membuat dia siang dan malam menempuh hujan dan badai angin topan. Sambil berjalan, dia selalu bertanya pada setiap orang yang bertemu untuk mencari kabar tentang ibunya. Meskipun ia tidak menemukan jejak ibunya, tapi dia tidak pernah berhenti untuk berharap. Keinginannya untuk menemukan ibunya semakin mendalam.
Suatu hari, ada seorang pria yang mengatakan kepadanya bahwa ibunya tinggal di sekitar Shan Prefektur di provinsi Shaanxi hari ini. Dia merasa senang dengan kabar itu, sehingga membuat Shouchang bergegas untuk pergi ke Shan Prefecture. Dalam perjalanan dia melewati berbagai penderitaan dan bertahan hidup dengan bekerja keras agar bisa sampai disana.
Setelah melalui perjalanan yang begitu jauh dan lelah, akhirnya dia jatuh pingsan di pinggir jalan di dekat pinggiran kota. Warga segera berkumpul dan mengeruminya. Salah seseorang warga memberinya secangkir teh jahe untuk menyadarkannya kembali. Warga kota itu bertanya padanya, "Anda berasal dari mana?" "Apa keperluan Anda datang kemari dan kenapa bisa sampai begitu lelah?"
Lalu dia menceritakan seluruh perjalanannya yang terkait dengan usahanya untuk mencari ibunya yang telah hilang begitu lamanya. Tiba-tiba dari tengah-tengah kerumunan warga, ada seorang wanita tua yang melangkah dan mendatanginya.
"Kamu adalah anak saya ! Saya sudah begitu lama tidak melihat Anda selama lima puluh tahun !" teriak wanita itu dengan suaranya yang tercekik dan air mata kebahagiaan yang berlinang. Walaupun dia masih dalam keadaan lelah, dia bangkit dan berlutut setelah menyadari bahwa wanita tua itu adalah ibunya. Dengan penuh perasaan bahagia, dia memeluk ibunya sambil berlinang air mata. Tak lama kemudian, dia membawa ibunya pulang dan merawatnya dengan baik.
Sebuah ayat puisi untuk menghormatinya mengatakan,
Dia berpamitan kepada ibunya pada usia tujuh tahun,
Dia menjadi pejabat dengan keterampilan selama lima puluh tahun.
Suatu hari ia ingin melihat ibunya yang telah lama hilang,
Perjalanannya dilakukan, akhirnya mereka berdua menangis air mata gembira.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Selama Dinasti Song, ada seorang pria yang bernama Zhu Shouchang (朱壽昌) dan Ibunya adalah seorang selir. Istri pertama ayahnya itu sangat cemburu pada selir yang disukai oleh suaminya itu.
Tak lama kemudian, dia mengusir ibu Zhu Shouchang keluar dari rumah. Ketika itu Zhu Shouchang masih berusia tujuh tahun, sejak itu hubungan kontak antara Shouchang dan ibunya putus.
Setelah Zhu Shouchang dewasa, dia menjadi seorang pejabat pemerintah pada Dinasti Song, Kaisar Shenzong. Tiba-tiba pada suatu hari, ia merasakan suatu dorongan yang kuat dan luar biasa untuk segera menemukan ibu kandung dan merawatnya.
Dorongan ini terus tumbuh, sampai ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai pegawai negeri dan berangkat untuk mencari ibunya. Rasa berbaktinya membuat dia siang dan malam menempuh hujan dan badai angin topan. Sambil berjalan, dia selalu bertanya pada setiap orang yang bertemu untuk mencari kabar tentang ibunya. Meskipun ia tidak menemukan jejak ibunya, tapi dia tidak pernah berhenti untuk berharap. Keinginannya untuk menemukan ibunya semakin mendalam.
Suatu hari, ada seorang pria yang mengatakan kepadanya bahwa ibunya tinggal di sekitar Shan Prefektur di provinsi Shaanxi hari ini. Dia merasa senang dengan kabar itu, sehingga membuat Shouchang bergegas untuk pergi ke Shan Prefecture. Dalam perjalanan dia melewati berbagai penderitaan dan bertahan hidup dengan bekerja keras agar bisa sampai disana.
Setelah melalui perjalanan yang begitu jauh dan lelah, akhirnya dia jatuh pingsan di pinggir jalan di dekat pinggiran kota. Warga segera berkumpul dan mengeruminya. Salah seseorang warga memberinya secangkir teh jahe untuk menyadarkannya kembali. Warga kota itu bertanya padanya, "Anda berasal dari mana?" "Apa keperluan Anda datang kemari dan kenapa bisa sampai begitu lelah?"
Lalu dia menceritakan seluruh perjalanannya yang terkait dengan usahanya untuk mencari ibunya yang telah hilang begitu lamanya. Tiba-tiba dari tengah-tengah kerumunan warga, ada seorang wanita tua yang melangkah dan mendatanginya.
"Kamu adalah anak saya ! Saya sudah begitu lama tidak melihat Anda selama lima puluh tahun !" teriak wanita itu dengan suaranya yang tercekik dan air mata kebahagiaan yang berlinang. Walaupun dia masih dalam keadaan lelah, dia bangkit dan berlutut setelah menyadari bahwa wanita tua itu adalah ibunya. Dengan penuh perasaan bahagia, dia memeluk ibunya sambil berlinang air mata. Tak lama kemudian, dia membawa ibunya pulang dan merawatnya dengan baik.
Sebuah ayat puisi untuk menghormatinya mengatakan,
Dia berpamitan kepada ibunya pada usia tujuh tahun,
Dia menjadi pejabat dengan keterampilan selama lima puluh tahun.
Suatu hari ia ingin melihat ibunya yang telah lama hilang,
Perjalanannya dilakukan, akhirnya mereka berdua menangis air mata gembira.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar