Pada dasarnya batin setiap manusia bagaikan selembar kertas putih polos. Yang bebas dari noda maupun bercakan tinta, indah kelihatannya tapi nilainya tidak seberapa. Dan jika kertas putih ini dipenuhi aneka ragam lukisan atau gambar yang indah, maka akan menimbulkan suatu daya tarik secara otomatis, nilainya akan muncul seketika.
Demikian juga batin kita jika dicemari aneka ragam perbuatan tercela, misalnya: membunuh, mencuri, berzinah, berbohong, atau dengan segala cara untuk meraih apa yang di dambakan secara tidak benar, maka akan menyebabkan diri kita bagaikan sampah. Yang istilah umumnya disebut sampah masyarakat.
Namun jika batin ini dipenuhi dengan beragam perbuatan terpuji, misalnya berbakti pada orang tua, berdana dan murah hati demi kebahagiaan makhluk lain, maka akan menjadikan seorang terhormat, tersenganin, terhargai dimanapun dia berada. Kondisi apapun diperbuat seseorang pasti menentukan corak batinnya.
Terhormat atau terhinanya seseorang tidak terlepas dari diri sendiri, melalui apa yang diperbuat, inilah sebutan yang sesuai bagi diri seseorang. Sama halnya dengan kertas yang pada awalnya putih polos serta yang tidak begitu berharga, akan memberikan makna (arti) atau tidak sangatlah tergantung pada apa yang digoreskan / diperbuat diatas kertas tersebut.
Demikian juga halnya dengan manusia, jika batinnya dipenuhi perbuatan-perbuatan terpuji maka hidupnya akan terhormat dan bahagia, disamping bermakna (berarti) bagi semua makhluk hidup. Tetapi jika sebaliknya terjadi, dimana batinnya selalu dicemari dengan beragam perbuatan tercela, maka hidupnya akan terhina dan menderita. (Meriyati Lim)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar