|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 28 Oktober 2013

Menyadari Pentingnya Kehidupan Yang Seimbang

 


Sesibuk apapun kita harus menyediakan waktu untuk beristirahat, mengendur suasana hati, berinteraksi dengan keluarga,dll. Jika tidak demikian, lalu di mana arti kehidupan kita sebagai manusia?.

Sibuk buk
an berarti dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Beristirahat agar dapat melangkah lebih jauh. Mengikhlaskan, barulah layak di sebut orang yang berhasil.

Sibuk mengejar perolehan tanpa mengenal waktu, hanya demi keserakahan Ego dan kemegahan duniawi, hasil akhirnya hanya kecemasan, keletihan dan kehilangan kesehatan, bahkan kematian.


Bisa dikatakan kadang kesusahan seseorang disebabkan karena tidak mampu melihat keberuntungan nasib baiknya. Ketidakpuasannya karena tidak mengetahui bahwa dirinya sebenarnya sudah puas.

Jika kita tidak merasa bahwa diri kita beruntung, lalu bagaimana kita bisa merasakan kebahagiaan itu? Jika kita tidak mengetahui makna kepuasan, mana mungkin kita bisa puas dengan kehidupan kita sekarang ini?.

Jika keinginan membuat kita menderita, lalu mengapa kita menganggap bahwa kita akan merasa puas dengan keinginan?, yang seharusnya kita lakukan adalah membatasi keinginan kita dan bukannya berusaha untuk memuaskan nafsu keinginan kita yang mendunia.
..
Semua akan sangat berharga bila bisa merasakan kepuasan. Jika tidak mengenal waktu selalu mengejar perolehan, maka seorang tidak mungking dapat merasakan kepuasan.
Keberutungan yang dimiliki seseorang, jika tidak bisa menyayangi, juga akan merasakan ketidakpuasan. Kita harus merasa puas dan menghargai setiap kebutuhan yang kita peroleh, tidak perlu mengejar suatu yang tidak bisa kita dapatkan.

Meskipun bunga pekarangan cukup indah dan wangi, tetapi kalau mata selalu melirik kearah pekarangan tetangga, jika demikian maka akhirnya hanya ketidakpuasan yang akan diperoleh, yang indah pun terasa jelek.


Tidak puas merupakan hasrat untuk mendapatkan lebih banyak, sedangkan puas adalah mensyukuri yang sudah dimilikinya. Ketidakpuasan dari sebagian orang disebabkan karena keinginan untuk mendapatkan lebih banyak. Bila keinginan dari seseorang begitu banyak, mana mungkin orang tersebut bisa merasakan makna kepuasan?.

Sebenarnya sudah banyak yang kita miliki, tetapi hati kita tidak pernah puas yang kita miliki, dan selalu mencari yang belum kita miliki. Akibatnya semakin kita memikirkan kekurangan, kita akan semakin merasa kecewa dan kita akan semakin memikirkan kekurangan kita. Oleh karena itu kita akan merasa tidak puas dan selalu merasa tidak cukup. Dalam hal ini jelas sekali ketidakpuasan tidak ada ujung pangkalnya.
..
Mencengkeram erat-erat perolehan dan takut kehilangan, seseorang lebih berupaya keras untuk memperoleh lebih banyak lagi, maka apa yang dia cengkeram bukanlah kebahagiaan, melainkan pengejaran terhadap dambaan akan kebahagiaan. Kebahagiaan bukan berada dalam genggaman kita, tapi berada di depan kita sebagai umpan menarik kita untuk berupaya.

Hati kita yang dikuasai oleh rasa kecemasan akan keuntungan pribadi, sehingga akibat kecemasan tersebut, kita tidak berani menikmati segala apa yang kita peroleh. Kecemasan telah mengusir kepuasan, akibatnya kita selalu berpijak pada kehampaan, berjalan dalam ilusi dan kita tak berdaya menghentikan langkah pada jalan pengejaran.

Sesungguhnya perolehan adalah kehilangan, dan kehilangan adalah perolehan, kedua sisi ini tidak bisa dipisahkan. Kehilangan datang menyertai perolehan, dan perolehan datang disertai kehilangan, seperti halnya kehidupan dan kematian yang tidak bisa dipisahkan.

Oleh diri kita sendiri, kekayaan terkumpul dan menguap. Oleh diri kita sendiri, nama besar akan meningkat dan juga akan memundar. Saat kita untung, maka yang kita peroleh adalah nama besar yang dapat dilihat, diraba dan didengar, namun yang hilang adalah energi dan spirit yang kasat mata.

Di dunia ini tidak ada perolehan yang bisa di dapatkan tanpa pengorbanan, sebaliknya tidak ada pengorbanan yang tanpa hasil. Saat rugi, maka yang hilang adalah nama besar, perolehan yang nampak dan dapat diraba, namun yang terkumpul justru keberanian, tekad, kualitas, dan keyakinan terhadap kebenaran yang tidak dapat lihat maupun diraba. (Meriyati Lim)



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar