|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 24 November 2013

Air Apa Awan

 


Juan, seorang pemuda desa bergegas menuju rumah sederhana tempat guru di desa itu tinggal. Wajahnya menampakkan kegembiraan bercampur kegelisahan.

"Ada apa, Juan ?" Tanya sang guru dengan senyumnya.

"Guru, aku diterima kerja di kota sebagai Abdi Rakyat disana!" ungkap sang pemuda .

"Syukurlah," timpal Sang Guru bahagia.

"Guru, kalau tidak keberatan, berikan aku petuah agar bisa berhasil!" ucap sang pemuda sambil menunduk dan menanti respon gurunya.

"Juan, jadilah seperti AIR, jangan ikuti jejak AWAN," untaian kalimat singkat meluncur tenang dari mulut sang guru.

Juan berpikir keras memaknai kata-kata sang guru, namun terlihat belum mengerti sepenuhnya. "Maksudnya, Guru ?" ucapnya kemudian.

"Nak, Air mengajarkan kita untuk senantiasa merendah dan tidak sombong. Walau berasal dari tempat yang tinggi, ia selalu ingin ke bawah. Semakin besar dan semakin banyak jumlahnya, Air kian bersemangat untuk bergerak ke bawah. Ia selalu mencari celah untuk bisa menembus berbagai halangan hanya untuk bisa mengaliri dunia," jelas sang guru.

"Lalu bagaimana dengan Awan, guru ?" tanya si Juan penasaran.

"Jangan sekali-sekali seperti Awan, Nak. Perhatikan! Awan berasal dari tempat yang rendah, tapi ingin cepat berada di tempat tinggi. Semakin ringan, semakin ia tidak berbobot; Awan semakin ingin cepat meninggi, dan akhirnya menghilang" kata sang guru dengan bijak.

"Dan juga , Juan," tambahnya kemudian, "Ketinggian Awan cuma jadi bahan Permainan Angin."

Si pemuda pun tampak mengangguk pelan dan bertekad untuk melaksanakan tugasnya dengan menjadi pemimpin yang seperti AIR, yang selalu bergerak ke bawah dan mengairi ke banyak tempat.

Pilihan ada ditangan kita untuk menjadi Air atau Awan. Bijaklah dengan pilihan yang tersedia. Kiranya hidup kita bisa memberi kebahagiaan, manfaat dan berkah bagi kehidupan dan lingkungan sekitar kita. (Lily)


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar