Ada seorang pemuda ingin mencoba, bagaimana rasanya menjadi orang buta? Kesulitan apa saja yang akan di hadapinya? Untuk itu ia melakukan eksperimen, di mana ia menutup matanya selama 3 hari.
Hal pertama yang ia rasakan ialah kehilangan kemandiriannya. Jangankan untuk jalan keluar, untuk mengambil pakaian saja tidak bisa. Di situlah ia baru bisa merasakan betapa menderitanya seseorang yang tidak bisa melihat.
Pada akhir percobaan, setelah ia bisa membuka mata dan melihatnya kembali, ucapan pertamanya ialah "Terima kasih TUHAN atas anugerahMU, sehingga aku bisa melihat semua ciptaanMU!"
Ia mulai belajar mensyukuri hidup dan di sisi lain ia mendapatkan hikmah untuk tidak menilai sesuatu dari kulit luarnya saja, dari bungkus atau mereknya saja.
Kalau mata tidak bisa melihat, apakah kita masih bisa menilai orang dari merk pakaian yang dikenakannya seperti Aigner, Boss, atau Christian Dior? Ataukah dari kendaraan dan merknya?
Apakah kita bisa membedakan rumah tempat tinggalnya? Apakah penting menilai seseorang dari warna kulit? Apakah penting menilai seseorang hanya dari wajah apakah ia bermata sipit, bermata biru ataukah ia botak?
Bagi tunanetra, semua ini sudah tidak mempunyai daya tarik lagi, ia tidak membutuhkan semuanya ini. Ia tidak akan membedakan segala macam merek, sebab semuanya itu tidaklah penting bagi dia.
Ia tidak lagi tertarik dari segi dekorasi atau bentuknya makanan, melainkan rasanya itu jauh lebih penting daripada dekorasinya. Ia tidak tertarik dan tidak membutuhkan penampilan luar.
KITA AKAN MENDAPATKAN LEBIH BANYAK SAHABAT, KALAU KITA TIDAK MENILAI SESEORANG HANYA DARI SEGI BUNGKUS dan PENAMPILANNYA SAJA !!! (Penulis : Sukiran S.H)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar