Selama perjalanan hidup, kadang-kadang kita menemukan banyak kemunduran dan kesulitan. Beberapa orang merasa sakit, bingung, atau bahkan sedih. Bahkan beberapa orang merasakan kehilangan dan tidak bisa keluar dari situasi untuk waktu yang lama.
Saat menenangkan diri, kita dapat bertanya kepada diri sendiri, mengapa kita harus melalui kesulitan-kesulitan dengan cara ini? Seorang teman saya pernah berkata bahwa segala sesuatu terjadi dengan takdir pertemuan di balik itu.
Ini memang benar. Semuanya disebabkan oleh hubungan takdir. Oleh karena itu, kita tidak perlu terlalu khawatir tentang hasil hal-hal sehari-hari. Selain itu, banyak orang bijak menyadari dunia ini adalah tempat ilusi dan lingkungan yang diberikan oleh Dewa untuk membantu orang membayar hutang-hutang karma.
Hanya setelah melunasi utang yang selama proses reinkarnasi baru kita bisa kembali ke tempat asal, tempat yang lebih baik. Dari perspektif ini, tidak selalu hal yang buruk bagi seseorang untuk menderita dan mengalami insiden yang tidak diinginkan dalam hidup.
Ketika mengalami sesuatu yang negatif, jika kita bisa melihat ke dalam dan memperlakukannya sebagai kesempatan untuk menyingkirkan kekurangan, maka kita akan menjadi lebih dan lebih dewasa. Kemudian insiden itu tidak akan terjadi dengan sia-sia.
Pada kenyataannya, kita selalu dapat menangani hal-hal dengan cara yang sederhana jika kita menggunakan kemampuan dan kebijaksanaan kita. Dalam artikelnya, seorang kultivator menulis, "Kesederhanaan adalah jenis kebijaksanaan."
Menurut pendapat saya, kesederhanaan tidak hanya jenis kebijaksanaan, tetapi juga merupakan manifestasi dari kemampuan seseorang dan wilayah. Setiap kali menghadapi sesuatu, jika kita jelas tentang apa yang harus dihargai dan apa yang harus membuat menyerah, maka kita akan mampu menangani hal-hal itu dengan kasih sayang, bukannya emosional. Dengan cara ini, maka hal-hal yang terjadi akan dapat ditangani dengan baik.
Dari perspektif lain, misalkan sesuatu yang negatif terjadi yang menyebabkan kita sakit, kita harus mengambil ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri bahkan lebih. Hanya kemudian kita dapat membuat penggunaan yang terbaik dari kesempatan dan berjalan dengan baik di masa depan.
Jika seseorang dapat tetap tidak terganggu oleh lingkungan eksternal, maka mereka telah berada di alam yang sangat tinggi. Karena itu, mereka dapat fokus pada hal-hal yang mereka lakukan dan tetap berpikiran jernih.
Ketika seseorang hidup di dunia duniawi namun pikirannya di luar itu, maka kehidupannya akan dirasakan berbeda. Ketika penderitaan dan kesengsaraan datang, hal itu mungkin terlihat sangat menakutkan. Namun, ketika kita melihat ke belakang setelah melewatinya, kita mungkin akan menemukan bahwa sebenarnya hal itu hanya masalah yang sepele.
Oleh karena itu, terlepas dari apa rasa sakit dan kesulitan saat pertemuan, kita harus mempertahankan sikap positif dan menggembirakan. Bila hal ini tercapai, maka kita akan menjadi dewasa dengan hati yang penuh cahaya dan harapan, bukannya merasa kesedihan dan rasa sakit, dan hal itu tentunya akan menyebabkan perubahan mendasar dalam pemahaman seseorang tentang kehidupan.
Sehingga kita benar-benar akan mengerti apa kebahagiaan dan mengakui pentingnya memiliki pikiran kasih sayang. Bagi orang lain untuk mempercayai dan mengampuni kita, kita harus percaya dan memaafkan orang lain terlebih dahulu.
Ketika kita hidup seperti ini, maka kita akan memiliki hati yang muda dan membawa diri kita dengan senyum di dunia manusia. (Xiao Lian/Pureinsight)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar