Berbuat Kebaikan Dengan Hati Yang Penuh Cinta Kasih dan Welas Asih

Banyak orang yang sering berdana di vihara, gereja, mesjid, badan amal sosial, perkumpulan dan dimana-mana. Hal itu sudah biasa terjadi. 

Yang jadi pertanyaan, bisakah kita berdana pada orang yang tidak kita kenal dan yang membutuhkan bantuan kita? Percayakah anda bahwa hal itu sangat sulit dilakukan sekalipun orang tersebut sering berdana.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena dalam hal ini bukan hati nuraninya yang berbicara, tapi mungkin saja karena ikut-ikutan atau gengsian. Tetapi seseorang yang benar-benar memiliki hati yang penuh cinta kasih dan welas asih dalam memberi, tidak memandang apakah seseorang itu dikenalnya atau pun tidak.

Baginya semua manusia dan makhluk hidup lainnya itu sama di muka bumi ini, bahkan dia  rela memberikan apa yang dimiliknya untuk orang yang lebih membutuhkan walaupun hidupnya cuma pas-pasan.

Seseorang yang memiliki cinta kasih juga tidak berbuat kebaikan untuk mengharapkan imbalan, pahala atau pun nama baik semata-mata, karena pandangannya sudah jauh dan dia akan merasa bahagia jika orang lain bahagia, sekalipun perbuatannya tidak diketahui orang.

Marilah kita berbuat baik, bukan karena ada apa-apanya dan terlebih hanya untuk suatu golongan saja, karena kebaikan itu akan lebih berarti jika diberikan dengan kesungguhan hati yang penuh cinta kasih dan welas asih pada sesama tanpa pamrih ( IMTEK )

Satu pikiran saja untuk mendapatkan pamrih atas kebaikan yang anda lakukan, maka kebaikan yang anda lakukan sudah berkurang nilainya. Begitu pula sebaliknya, satu niat saja untuk mengasihi orang, sudah memiliki nilai kebaikan.

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.