Aku memilihmu bukan karena aku tahu aku akan hidup nyaman dengan segala fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku.
Harta tidak pernah lebih penting dari kebersamaan kita membangun keluarga karena kita tidak hidup untuk hari ini saja.
- Jangan pilih aku jadi istrimu, jika
nanti kamu malu membawaku ke pesta pernikahan teman-temanmu dan
memperkenalkanku sebagai istrimu.
Meski aku bangga karena kamu memilihku, tapi takkan kubiarkan kata-katamu menyakitiku.
Bagiku pasangan bukan sebuah trophy
apalagi pajangan, bukan hanya seseorang yang sedap dipandang mata saja, tapi
bisa menyejukkan batin ketika dunia tak lagi ramah menyapa. Rupa adalah anugerah yang akan pudar terkikis waktu dan pada saat itu kamu akan tahu kalau pikiran dangkal telah menjerumuskanmu.
- Jangan pilih aku jadi istrimu, jika nanti kamu cepat bosan dan berpaling mencari pengganti ketika tubuhku tak selangsing sekarang.
Kamu tentunya tahu kalau kamu juga
ikut andil besar dengan melarnya tubuhku karena aku tidak lagi punya
waktu untuk diriku sedang kamu selalu menyempatkan diri ketika
teman-temanmu mengajakmu berpetualang
- Jangan buru-buru menjadikanku istrimu, jika saat ini kamu masih belum bisa menerima kekurangan dan kelebihanku
Sedang dengan seiring berjalannya waktu, kekurangan bukan semakin tipis tapi tambah nyata dan kelebihanku mungkin akan mengikis kepercayaan dirimu. Kamu harus tahu perut buncitmu tak sedikitpun mengurangi rasa cintaku dan prestasimu membuatku bangga bukan justru terluka
- Jangan buru-buru menjadikanku
istrimu, jika saat ini kamu masih ingin bersenang-senang dengan
teman-temanmu dan beranggapan aku akan melarangmu bertemu mereka setelah
kita menikah.
Kamu harus tahu akupun masih ingin
menghabiskan waktu bersama teman-temanku untuk sekedar ngobrol atau
creambath di salon dan tak ingin apa yang disebut “kewajiban” membuatku
terisolasi dari pergaulan ketika aku semakin disibukkan dengan urusan
rumah tangga.
Menikah bukan untuk menghapus
identitas kita sebagai individu tapi kita tahu kita harus selalu
menghormati hak masing-masing tanpa melupakan kewajiban.
- Jangan buru-buru menikahiku, jika
saat ini kamu masih ingin meraih mimpimu dan aku hanya akan jadi
penghalang untuk langkahmu itu.
Meski menikah denganmu adalah impian
terbesarku, aku tidak akan keberatan menunda itu demi cita-citamu karena
aku juga punya cita-cita dan aku tahu bagaimana rasanya jika berhasil
meraihnya.
- Jangan buru-buru menikahiku, jika
saat ini kamu sungkan pada orang tuaku dan merasa tidak nyaman karena
waktu semakin menunjukkan kekuasaannya.
Bagiku hidup lebih dari angka yang
kita sebut umur, aku tidak ingin menikah hanya karena kewajiban atau
untuk menyenangkan keluargaku.
Menikah denganmu adalah salah satu keputusan terbesar di hidupku yang tidak ingin kusesali hanya karena terburu-buru.
- Jangan buru-buru menikahiku, jika sampai saat ini kamu masih berpikir mencuci adalah pekerjaan perempuan.
Aku tak akan keberatan membetulkan
genting rumah dan berubah menjadi satpam untuk melindungi anak-anak dan
hartamu ketika kamu keluar kota.
Hapus aku dari daftar calon istrimu, jika saat ini kamu berpikir mempunyai lebih dari satu istri tidak menyalahi ajaran agama. Agama mungkin tidak melarangnya, tapi
aku melarangmu menikahku jika ternyata kamu hanya mengikuti egomu
sebagai laki-laki yang tak bisa hidup dengan satu perempuan saja.
Hapus aku dari daftar calon istrimu,
jika saat ini masih ada perempuan yang menarik hatimu dan rasa penasaran
membuatmu enggan mengenalkanku pada teman-temanmu
kamu harus tahu meski cintamu sudah kuperjuangkan, aku tidak akan ragu untuk meninggalkanmu.
Hapus aku dari daftar calon istrimu, jika nanti kamu memilih tamparan dan
pukulan untuk memperingati kesalahanku, sedangkan aku tidak tuli dan
masih bisa mendengarkan kata katamu yang lembut tapi berwibawa.
- Jangan jadikan aku istrimu, jika kamu berpikir kamulah cinta pertamaku sedang setiap hari aku masih harus
mendengar nama-nama mantanmu dan berusaha sekuat tenaga menghilangkan
rasa cemburu yang mungkin tidak beralasan tapi kamu harus yakin, kamulah cinta terakhir dan satu-satunya cinta yang ingin kujalani sampai akhir hayatku.
- Jangan jadikan aku sebagai istrimu, jika kamu berpikir bisa menduakan cinta.
Kamu mungkin tak tahu seberapa besar
aku mengagungkan sebuah cinta, tapi aku juga tidak akan menyakiti diriku
sendiri jika cinta yang kupilih ternyata mengkhianatiku.
- Jangan jadikan aku sebagai istrimu, jika kamu berpikir aku mencari kesempurnaan.
Aku bukan gadis naïf yang menunggu sang pangeran datang dan membawaku ke istana
mimpi seperti itu terlalu menyesatkan
karena sempurna tidak akan pernah ada dalam kamus manusia dan aku bukan
lagi seorang gadis yang mudah terpesona.
- Jangan pernah berpikir menjadikanku
sebagai istrimu, jika kamu belum tahu satu saja alasan kenapa aku harus
menerimamu sebagai suamiku. (Sumber)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar