Dalam Hidup ini ada banyak yang mengisi kehidupan kita. Ada Iman ada pengharapan dan ada Kasih. Nah yang terbesar diantaranya adalah Kasih.
Hari itu Jum’at pagi dan seorang manajer muda akhirnya memutuskan untuk minta kenaikan gaji pada pimpinannya. Sebelum berangkat kerja, diapun juga memberi tahu istrinya apa yang akan ia kerjakan.
Sepanjang hari ia
merasa gelisah serta kuatir. Akhirnya, sore harinya ia kumpulkan segala
keberaniannya untuk menjumpai majikannya, dan betapa gembiranya dia,
ternyata bosnya itu menyetujui permohonannya.
Suami yang berbesar hati itu tiba dirumah dan disambut dengan meja makan yang tersiap begitu indah dengan porselen terbaik dan lilin-lilin menyala. Mencium ada bau makanan untuk pesta, ia curiga, menduga-duga, seseorang dari kantornya pasti telah menelpon istrinya dan membocorkan kabar gembira itu. Ia mencari istrinya di dapur, ia begitu bersemangat membagikan detail kabar baik itu.
Suami yang berbesar hati itu tiba dirumah dan disambut dengan meja makan yang tersiap begitu indah dengan porselen terbaik dan lilin-lilin menyala. Mencium ada bau makanan untuk pesta, ia curiga, menduga-duga, seseorang dari kantornya pasti telah menelpon istrinya dan membocorkan kabar gembira itu. Ia mencari istrinya di dapur, ia begitu bersemangat membagikan detail kabar baik itu.
Mereka saling merangkul dan berdansa
di sekeliling ruangan itu sebelum duduk menikmati masakan enak yang
disediakan sang istri itu. Disebelah piringnya ia temukan secarik
catatan artistik sekali, bunyinya, “Selamat ya, sayangku, aku sudah tahu kau bakal mendapatkan kenaikan
ini! Makan malam ini untuk menyatakan padamu betapa aku mencintaimu. “
Belakangan, selagi berjalan ke dapur hendak menolong istrinya menyajikan makanan kecil, ia melihat ada sehelai kartu kedua yang jatuh dari saku istrinya. Sambil mengambilnya dari lantai, ia membaca, “Jangan kuatir jika kau tak mendapat kenaikan gaji! Walau seharusnya kau layak menerimanya. Makan malam ini untuk menyatakan padamu betapa aku mencintaimu. Apapun yang terjadi…”
Menerima seluruhnya, mendukung sepenuhnya, mencintai seluruhnya secara total. Istrinya berdiri dibelakangnya walau apapun yang terjadi, melembutkan hantaman-hantaman, menyembuhkan luka-luka dan meyakini serta percaya padanya. Kita boleh saja ditolak oleh banyak orang asal kita dicintai oleh seseorang. (Sumber)
Belakangan, selagi berjalan ke dapur hendak menolong istrinya menyajikan makanan kecil, ia melihat ada sehelai kartu kedua yang jatuh dari saku istrinya. Sambil mengambilnya dari lantai, ia membaca, “Jangan kuatir jika kau tak mendapat kenaikan gaji! Walau seharusnya kau layak menerimanya. Makan malam ini untuk menyatakan padamu betapa aku mencintaimu. Apapun yang terjadi…”
Menerima seluruhnya, mendukung sepenuhnya, mencintai seluruhnya secara total. Istrinya berdiri dibelakangnya walau apapun yang terjadi, melembutkan hantaman-hantaman, menyembuhkan luka-luka dan meyakini serta percaya padanya. Kita boleh saja ditolak oleh banyak orang asal kita dicintai oleh seseorang. (Sumber)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar