Hidup tanpa adanya ketenangan, maka akan bermasalah. Hidup tanpa kearifan, maka sering akan terjadi kesalahan. Kepintaran tanpa kearifan, bisa menjadi bencana. Kepintaran disertai kearifan, maka hidup akan terjaga.
Sesungguhnya pada dasarnya semua manusia memiliki ketenangan di
dasar hatinya. Tetapi seiring berjalannya waktu, ketenangan perlahan
tertutupi oleh nafsu-nafsu keegoan dan emosi.
Lingkungan dan tuntutan atau beban kehidupan membuat kita gampang
kehilangan ketenangan. Akibatnya pada jaman sekarang manusia begitu
gampang stres.
Salah mengambil keputusan dan salah memilih jalan hidup adalah akibat hilangnya ketenangan.
Rumah tangga berantakan, tindakan anarkis, dan menghilangkan nyawa
orang lain. Bahkan peperangan pun bisa terjadi karena ketiadaan
ketenangan.
Di antara kita yang beragama pasti ada pengajaran untuk melatih ketenangan. Ada berbagai cara dengan tujuan yang sama. Bermeditasi, berpuasa, baca parita, atau berdzikir untuk mencapai ketenangan hati.
Setelah melakukan memang hadir ketenangan. Kekacauan pikiran dan hati terkendali. Tetapi pada saat menghadapi masalah lupa semuanya seolah terbang. Hati menjadi kacau kembali. Emosi tidak terkendali.
Kita mungkin sulit bisa mencapai pada tingkatan ketenangan hati "luar dalam tak ada masalah". Menyatu damai dan selalu mengingat Tuhan. Tetapi minimal dengan sering melatih ketenangan akan muncul kearifan. Dengan kearifan kita bisa sampai pada tingkatan "hadapi pada saat urusan datang, kembali tenang pada saat urusan berlalu".
Dengan lebih menggunakan kearifan dalam menghadapi masalah, maka akan meminimalisasi kesalahan yang terjadi. Tidak sembarang bertindak dan mengambil keputusan semata karena emosi. Tidak dikuasai oleh keegoan yang membuat jatuh dalam kesombongan dan kearogan.
Betapa pentingnya ketenangan bagi kehidupan kita. Dengan ketenangan yang terjaga hidup menjadi jauh dari masalah. Sayangnya pada jaman sekarang, manusia lebih mengejar kepintaran. Tetapi bila kepintaran tidak diimbangi dengan kearifan, maka bisa menyesatkan.(Sumber)
Di antara kita yang beragama pasti ada pengajaran untuk melatih ketenangan. Ada berbagai cara dengan tujuan yang sama. Bermeditasi, berpuasa, baca parita, atau berdzikir untuk mencapai ketenangan hati.
Setelah melakukan memang hadir ketenangan. Kekacauan pikiran dan hati terkendali. Tetapi pada saat menghadapi masalah lupa semuanya seolah terbang. Hati menjadi kacau kembali. Emosi tidak terkendali.
Kita mungkin sulit bisa mencapai pada tingkatan ketenangan hati "luar dalam tak ada masalah". Menyatu damai dan selalu mengingat Tuhan. Tetapi minimal dengan sering melatih ketenangan akan muncul kearifan. Dengan kearifan kita bisa sampai pada tingkatan "hadapi pada saat urusan datang, kembali tenang pada saat urusan berlalu".
Dengan lebih menggunakan kearifan dalam menghadapi masalah, maka akan meminimalisasi kesalahan yang terjadi. Tidak sembarang bertindak dan mengambil keputusan semata karena emosi. Tidak dikuasai oleh keegoan yang membuat jatuh dalam kesombongan dan kearogan.
Betapa pentingnya ketenangan bagi kehidupan kita. Dengan ketenangan yang terjaga hidup menjadi jauh dari masalah. Sayangnya pada jaman sekarang, manusia lebih mengejar kepintaran. Tetapi bila kepintaran tidak diimbangi dengan kearifan, maka bisa menyesatkan.(Sumber)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar