Seorang perawat memasuki kamar seorang pasien ditemani seorang pria muda yang terlihat lelah dan cemas. Mereka berjalan ke sisi tempat tidur seorang pria tua. “Anakmu di sini,” bisik perawat kepada pasien.
Dia harus mengulang kata-kata itu beberapa kali, sebelum mata pasien terbuka. Dia diberi obat penenang karena sakit serangan jantung. Samar-samar sang pasien dapat melihat pria muda yang berdiri di sampingnya.
Dia mengulurkan tangannya ke pemuda yang berada disampingnya dan pemuda itu mencengkeram tangan pria tua dengan erat. Perawat membawa kursi ke samping tempat tidur agar sang pemuda dapat duduk.
Sepanjang malam pria muda duduk memegang tangan pria tua, dan mengatakan kata-kata lembut berupa harapan. Pria tua itu tidak mengatakan apa-apa, yang ia lakukan hanyalah memegang erat tangan si pria muda.
Ketika fajar mendekat, pasien itu meninggal. Sang pemuda masih berada di sisi tempat tidur sambil memegang tangan si pria tua yang sudah terbujur kaku. Beberapa lama kemudian ia pergi untuk memberitahu perawat.
Sementara perawat melakukan apa yang diperlukan, pemuda itu menunggu. Ketika dia menyelesaikan tugasnya, perawat itu mulai mengatakan kata-kata simpati pada pria muda.
Dia harus mengulang kata-kata itu beberapa kali, sebelum mata pasien terbuka. Dia diberi obat penenang karena sakit serangan jantung. Samar-samar sang pasien dapat melihat pria muda yang berdiri di sampingnya.
Dia mengulurkan tangannya ke pemuda yang berada disampingnya dan pemuda itu mencengkeram tangan pria tua dengan erat. Perawat membawa kursi ke samping tempat tidur agar sang pemuda dapat duduk.
Sepanjang malam pria muda duduk memegang tangan pria tua, dan mengatakan kata-kata lembut berupa harapan. Pria tua itu tidak mengatakan apa-apa, yang ia lakukan hanyalah memegang erat tangan si pria muda.
Ketika fajar mendekat, pasien itu meninggal. Sang pemuda masih berada di sisi tempat tidur sambil memegang tangan si pria tua yang sudah terbujur kaku. Beberapa lama kemudian ia pergi untuk memberitahu perawat.
Sementara perawat melakukan apa yang diperlukan, pemuda itu menunggu. Ketika dia menyelesaikan tugasnya, perawat itu mulai mengatakan kata-kata simpati pada pria muda.
Tapi ia memotongnya, “Siapa orang itu?” Dia bertanya.
Dengan kaget perawat menjawab, “Saya pikir dia adalah ayah Anda.”
“Tidak, dia bukan ayah saya,” jawabnya. “Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya dalam hidup saya.”
“Lalu mengapa Anda tidak mengatakan sesuatu ketika saya meminta Anda mendekatinya?”
tanya perawat.
Dia menjawab, “Aku tahu dia membutuhkan anaknya dan anaknya tidak berada disini. Ketika saya menyadari bahwa ia terlalu sakit untuk mengetahui apakah aku adalah putranya atau bukan, aku hanya tahu bahwa betapa dia membutuhkan saya.” Salam Kebajikan.. (Sumber / Lily)
Dengan kaget perawat menjawab, “Saya pikir dia adalah ayah Anda.”
“Tidak, dia bukan ayah saya,” jawabnya. “Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya dalam hidup saya.”
“Lalu mengapa Anda tidak mengatakan sesuatu ketika saya meminta Anda mendekatinya?”
tanya perawat.
Dia menjawab, “Aku tahu dia membutuhkan anaknya dan anaknya tidak berada disini. Ketika saya menyadari bahwa ia terlalu sakit untuk mengetahui apakah aku adalah putranya atau bukan, aku hanya tahu bahwa betapa dia membutuhkan saya.” Salam Kebajikan.. (Sumber / Lily)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar