Pada masa dinasti Song, pernah terjadi
sebuah kisah ajaib yang mengisahkan tentang Tuhan yang telah melindungi
orang yang tidak bersalah, dan menghukum orang jahat yang memfitnah,
dengan cara disambar petir. Cerita tersebut sebagai berikut:
Ada seorang pejabat yang bertugas di
Dayu, yang bernama Wangzhie. Dia mempunyai seorang anak dan seorang
istri yang bernama Lee Seniang. Lee Seniang adalah seorang istri yang
tidak setia, karena dia telah berselingkuh dengan pria lain.
Suatu hari, ketika suaminya sedang
bertugas ke luar kota, istri Wangzhie membawa putranya yang berusia 3
tahun bersama pria selingkuhannya melarikan diri dari rumah.
Di sepanjang perjalanan tersebut, entah
mengapa putranya menangis terus. Karena takut perselingkuhannya
diketahui oleh orang lain, Lee Seniang dengan sangat keji, lalu
meninggalkan putranya di pinggir jalan, di semak-semak rerumputan,
kemudian melanjutkan perjalanan bersama pria selingkuhannya.
Selang beberapa lama, seorang pria yang
bernama Lee Shan, melewati jalan di tempat Lee Seniang meninggalkan
anaknya. Ketika melihat seorang anak kecil sedang berguling menangis
meraung-raung, hati Lee Shan tidak tega meninggalkannya seorang diri,
lalu dia berteriak memanggil orang tuanya.
"Siapa yang meninggalkan anak disini?
Cepat bawa pulang ke rumah, kasihan menangis terus!" teriak Lee Shan
dengan suara keras dan nyaring, berharap ada orang yang mendengarnya.
Setelah berteriak beberapa kali dan
menunggu sangat lama di tempat tersebut, tidak ada orang yang datang
menjemput anak kecil tersebut. Akhirnya Lee Shan menggendongnya untuk
dibawa pulang ke rumahnya. Di rumah, keluarganya menyambutnya dengan
sangat gembira, dan mulai saat itu mereka merawat anak tersebut.
Wangzhie setelah pulang dari luar kota,
sesampainya di rumah, melihat putra dan istri telah hilang menjadi
sangat panik dan takut, mengira telah terjadi sesuatu yang buruk menimpa
mereka.
Wangzhie berusaha ke segala penjuru
untuk mencari putra dan istrinya.selama berhari-hari, namun tidak
menemukannya. Pada suatu hari, tiba-tiba dia melihat Lee Shan sedang
bermain dengan putranya, lalu dia menangkap Lee Shan dan membawanya ke
kantor polisi di Dayu.
Polisi yang bertugas menyelidiki kasus
tersebut, menyiksa Lee untuk mendapatkan pengakuan. Lee Shan sudah
menceritakan sebenarnya tapi polisi tidak percaya dan terus menyiksa
dia.
Penyiksaan yang bertubi-tubi yang
dilakukan polisi, membuat Lee Shan sangat menderita dan frustasi. Karena
tidak tahan siksaan tersebut, akhirnya dia hanya bisa menuruti perintah
mereka untuk mengakui kesalahan yang tidak dilakukannya.
Lee Shan disuruh menandatangani surat
pernyataan pengakuan yang berbunyi, "Karena saya tidak mempunyai putra,
oleh sebab itu saya membunuh istri Wangzhie, membuang mayatnya ke
sungai, dan menculik anaknya. Sekarang saya tertangkap, dengan sukarela
dan tanpa paksaan dari siapapun, saya mengakui kesalahan saya."
Hakim yang menghakimi kasus Lee Shan,
mengajukan kasusnya kepada walikota, dan menyarankan memenggal kepala
Lee Shan sebagai hukuman. Lee Shan dengan masih memakai alat penyiksaan dan borgol, berdiri di depan pengadilan untuk mendengar putusan dari hakim.
Saat hakim menjatuhkan vonis, langit
yang cerah seketika berubah menjadi gelap, petir menyambar-nyambar
dengan suara menggelegar. Tiba-tiba petir menyambar alat
penyiksaan dan borgol yang ada di tangan Lee Shan sehingga terlepas dari
tangannya, pada saat itu pikirannya kosong. Hakim yang berada ditempat
sangat terkejut dan ketakutan.
Setelah beberapa saat, Lee Shan tersadar
kembali. Dan ketika petir sudah reda, Hakim melihat sipir penjara yang
menyiksa Lee Shan sudah mati tersambar petir, dipunggungnya terdapat
tulisan besar yang berbunyi,"Tuhan tidak mengabaikan orang baik."
Puluhan sipir yang menyelidiki kasus Lee Shan, topi serta rambut mereka juga telah hangus tersambar petir.
Hakim bertanya kepada Lee Shan, "Tadi, kamu melihat ada kejadian apa?"
Lee Shan menjawab, "Pada saat itu
pikiran saya telah menjadi kosong, saya hanya melihat Tuan sedang duduk
di atas topi, sedang memejamkan mata."
Hakim segera mengerti, Lee Shan telah
difitnah, sedangkan dirinya sendiri tidak menyelidiki kasus dengan baik,
hanya mendengar laporan. Lalu dia segera mengumumkan bahwa Lee Shan
tidak bersalah dan segera ia dilepaskan. (Sumber)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar