Sebagai seorang anak yang tinggal jauh dari orang tua, dalam proses
pendewasaan diri, dan sedang dalam pencarian jati diri, seringkali kita
melupakan orang tua.
Kadang kita berpikir, bahwa dengan
menjadi yang terbaik, bisa mencari uang sendiri, hidup bisa seolah
tanpa bantuan dari kerja keras mereka, dapat membuat mereka bahagia.
Belum tentu.
Apa yang sebenarnya mereka cari dalam hidup adalah kesempatan untuk tetap memandang anaknya dalam bertumbuh. Namun, mereka harus merelakan itu ketika kita telah beranjak dewasa dan menginginkan untuk mencari pendidikan di tempat yang lebih baik. Sungguh, betapa besar kasih sayangnya…
Kasih sayang orang tua adalah mutlak, meski bagaimanapun cara mereka mendidik anak- anaknya. Entah dengan suara yang lembut atau pukulan yang menyakitkan. Namun seringkali sebagai anak, kita salah mengartikannya. Menganggap itu sebagai ungkapan kebencian kemudian mengingatnya berlarut- larut dan membatu menjadi dendam.
Disaat teman atau kekasih datang silih berganti mengisi hari- hari kita, memenuhi daftar panjang di inbox dan catatan panggilan, masihkah kita mengingatnya? Mereka yang bekerja keras tak mengenal siang dan malam, yang dalam nafasnya selalu terlintas doa agar kita diberkahi keselamatan.
Disaat kita sedang sibuk untuk bertumbuh, masihkah kita mengingatnya? Kenyataan bahwa mereka semakin tua. Dikala tua, kebahagiaan apa yang bisa kita persembahkan? Uang? Harta benda? Mereka tidak menginginkannya.
Apa yang sebenarnya mereka cari dalam hidup adalah kesempatan untuk tetap memandang anaknya dalam bertumbuh. Namun, mereka harus merelakan itu ketika kita telah beranjak dewasa dan menginginkan untuk mencari pendidikan di tempat yang lebih baik. Sungguh, betapa besar kasih sayangnya…
Kasih sayang orang tua adalah mutlak, meski bagaimanapun cara mereka mendidik anak- anaknya. Entah dengan suara yang lembut atau pukulan yang menyakitkan. Namun seringkali sebagai anak, kita salah mengartikannya. Menganggap itu sebagai ungkapan kebencian kemudian mengingatnya berlarut- larut dan membatu menjadi dendam.
Disaat teman atau kekasih datang silih berganti mengisi hari- hari kita, memenuhi daftar panjang di inbox dan catatan panggilan, masihkah kita mengingatnya? Mereka yang bekerja keras tak mengenal siang dan malam, yang dalam nafasnya selalu terlintas doa agar kita diberkahi keselamatan.
Disaat kita sedang sibuk untuk bertumbuh, masihkah kita mengingatnya? Kenyataan bahwa mereka semakin tua. Dikala tua, kebahagiaan apa yang bisa kita persembahkan? Uang? Harta benda? Mereka tidak menginginkannya.
Andai mereka bisa untuk hanya memikirkan diri sendiri, mereka ingin kita selalu ada untuknya. Sekali lagi, andai mereka bisa untuk hanya memikirkan diri sendiri, mereka ingin kita membalas semua apa yang telah mereka berikan kepada kita. Selagi mereka masih ada, mari kita penuhi hak orang tua kita hari ini. Salam kebajikan (Sumber / Amoy)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar