Umur
langit dan bumi itu panjang sekali dapat dikatakan bahwa langit dan bumi
itu langgang dan abadi, apakah sebabnya langit dan bumi itu langgeng
dan abadi ? Karena tidak hidup untuk diri sendiri, tetapi langit dan
bumi menghidupi semua makhluk hidup, semua umat manusia dan semua benda
yang ada di dalam semesta alam ini, maka langit dan bumi bisa panjang
umurnya.
Orang yang luhur budinya tidak menonjolkan dirinya, meskipun ia selalu menempatkan dirinya dibelakang, orang-orang akan senantiasa mengindahkannya dan menghargainya, hingga ia senantiasa menjadi orang terkemuka.
Orang yang luhur budinya dapat menghilangkan sifat egoisnya, karena dapat mengalahkan sang aku. Barang siapa yang dapat melenyapkan sang aku bukan berati kehilangan diri sendiri, bahkan sebaliknya menemukan diri sejati.
Orang yang luhur budinya selalu berani mengorbankan kepentingan diri sendiri, walaupun demikian pengorbanan itu tidaklah sia-sia karena siapa yang berani berkorban untuk sesamanya, itu tanda dari orang yang tinggi martabat kebatinannya dan ia pun senantiasa akan berlindung serta akan mencapai tingkat kesucian tertinggi dan semakin luhur.
Orang yang luhur budinya tidak menonjolkan dirinya, meskipun ia selalu menempatkan dirinya dibelakang, orang-orang akan senantiasa mengindahkannya dan menghargainya, hingga ia senantiasa menjadi orang terkemuka.
Orang yang luhur budinya dapat menghilangkan sifat egoisnya, karena dapat mengalahkan sang aku. Barang siapa yang dapat melenyapkan sang aku bukan berati kehilangan diri sendiri, bahkan sebaliknya menemukan diri sejati.
Orang yang luhur budinya selalu berani mengorbankan kepentingan diri sendiri, walaupun demikian pengorbanan itu tidaklah sia-sia karena siapa yang berani berkorban untuk sesamanya, itu tanda dari orang yang tinggi martabat kebatinannya dan ia pun senantiasa akan berlindung serta akan mencapai tingkat kesucian tertinggi dan semakin luhur.
Barang
siapa dapat menyesuaikan dirinya pada Tao, maka akan dapat hidup langgeng dan
abadi, sebaliknya yang menentang Tao akan secepatnya binasa,
demikian menurut Lao Tse.
Luas
Tao tak terbatas, hingga meliputi seluruh alam. Oleh sebab itu
mempunyai gaya yang tiada taranya umtuk menghidupi segala makhluk di
seluruh semesta alam ini. Karena Tao menghidupi semua, maka ia pun hidup kekal.
Begitulah
barang siapa hidupnya untuk menghidupi juga sesamanya, ia akan
terhitung sesuai dengan Tao, hingga hidupnya langgeng dan abadi pula. Misalnya langit memberi embun dan air hujan untuk menghidupi tanaman,
binatang dan manusia, memberikan sinar dan panas matahari hingga
menghidupi seluruh isi alam ini, memberikan zat asam untuk menghidupi
umatnya tanpa membeda-bedakan yang besar maupun yang kecil.
Bumi memberikan tempat untuk semua makhluk baik manusia maupun binatang. Segala
dari bumi misalnya buah-buahnya, kacang-kacangan, sayur-mayur, padi, jagung dan lain-lainnya, itu semua di sediakan untuk makanan kita.
Sungguh besar sekali budi dari sang ibu pertiwi terhadap sesama makhluk. Apakah makhluk ini dapat membalas budi ibu pertiwi ? Mereka hanya dapat membalas dengan memberikan kotoran, lain tidak. Inilah pembalasan mereka terhadap ibu pertiwi.
Langit
dan bumi bisa hidup lama boleh dikatakan langgeng, karena sifatnya
tak egoistis, tetapi mereka menghidupi sesamanya dan bekerja tak untuk
diri sendiri, hanya untuk sesamanya pula, mereka tak perduli
terhadap pujian maupun celaan, mereka tak menjadi sombong karena pujian
dan tak marah karena celaan.
Para
bijaksana yang mengenal Tao, mengetahui bagaimana harus menyesuaikan
dirinya pada alam hingga hidupnya pun bisa langgeng dan abadi karena Ia tak pernah memikirkan soal umur panjang dan sebagainya, bahkan
sebaliknya dia memandang hidup / mati itu sama saja.
Karena ia hidup bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk kebaikan dan keselamatan sesamanya, maka ia dapat hidup bebas dari segala kekhawatiran, kejengkelan hingga dapat hiup tenteram yang sempurna, hingga badannya menjadi sehat dan kuat, seperti terlihat pada para budiman dan para nabi.
Meskipun bekerja berat untuk kebaikan sesamanya, tapi badannya tetap segar bugar dan sehat hingga panjang usianya. Sebaliknya, umumnya orang-orang biasa kebanyakan usianya pendek, karena terlalu takut pada kematian, pikirannya selalu terganggu oleh segala kesulitan yang menindas perasaannya.
Karena ia hidup bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk kebaikan dan keselamatan sesamanya, maka ia dapat hidup bebas dari segala kekhawatiran, kejengkelan hingga dapat hiup tenteram yang sempurna, hingga badannya menjadi sehat dan kuat, seperti terlihat pada para budiman dan para nabi.
Meskipun bekerja berat untuk kebaikan sesamanya, tapi badannya tetap segar bugar dan sehat hingga panjang usianya. Sebaliknya, umumnya orang-orang biasa kebanyakan usianya pendek, karena terlalu takut pada kematian, pikirannya selalu terganggu oleh segala kesulitan yang menindas perasaannya.
Hal
ini di sebabkan dari egoismenya sendiri, karena mereka ingin
menguasai kekayaan, kebesaran, kehormatan dan sebagainya hingga
pikirannya, tenaganya dan badannya terlalu di paksa untuk menuruti
perintah dari keinginan dan nafsu serakahnya, maka tak heran bila
mereka cepat mati.
Dalam kitab Tay Hak ada ugkapan yang berbunyi :
Pasal1
Orang yang luhur budinya menggunakan harta untuk kemajuan dirinya, sebaliknya orang yang rendah budinya menggunakan dirinya untuk menimbun dan mengejar harta benda.
Orang yang luhur budinya menggunakan harta untuk kemajuan dirinya, sebaliknya orang yang rendah budinya menggunakan dirinya untuk menimbun dan mengejar harta benda.
Jadi orang yang luhur budinya lebih mengutamakan dirinya daripada harta bendanya, ia senantiasa dapat mengatur dirinya dengan sebaik-baiknya, makannya di atur tak terlalu mewah, hanya sederhana saja, bekerjanya di atur, tidurnya di atur, nafasnya, pikirannya dan segala sesuatunya di atur sebaik-baiknya, terutama perilakunya senantiasa di perbaiki, hingga dirinya menjadi sempurna pula.
Sebaliknya orang yang rendah budinya tak mampu mengatur dirinya, perhatiannya selalu di tujukan pada harta benda, kebesaran dan kemewahan, badannya terlalu di paksa untuk bekerja keras dengan maksud mengumpulkan
harta benda sebanyak-banyaknya, hingga badannya cepat rusak, pikirannya juga di paksa hingga pikun.
Kemudian setelah menjadi hartawan, perutnya di isi terus dengan makanan-makanan mewah sebanyak mungkin hingga percernaannya rusak dan menderita berbagai penyakit. Oleh sebab itu ada peribahasa yang berbunyi, "Kaya harta belum tentu bahagia, tetapi kaya batin beruntung sepanjang hidupnya."
Kemudian setelah menjadi hartawan, perutnya di isi terus dengan makanan-makanan mewah sebanyak mungkin hingga percernaannya rusak dan menderita berbagai penyakit. Oleh sebab itu ada peribahasa yang berbunyi, "Kaya harta belum tentu bahagia, tetapi kaya batin beruntung sepanjang hidupnya."
Pasal 2
Meskipun ia tak menimbun dan mengejar-gejar kekayaan, bahkan sebaliknya
suka memberikan pertolongan pada sesamanya, semakin banyak memberikan
keuntungan kepada orang lain, maka semakin besar pula keuntungan yang di
dapatnya, semakin banyak ia memberi sesuatu pada orang lain, maka miliknya semakin bertambah.
Pasal 3
Orang
budiman yang tak memikirkan diri sendiri, adalah termasuk orang yang
paling luhur dan tinggi martabatnya, dan meskipun tak memperhatikan
diri sendiri, dia tetap selalu terlindungi.
Pasal 4
Dalam
pelajaran ini, Lao Tse menjelaskan betapa mulianya sifat yang sesuai
dengan Tao yang bekerja untuk menghidupi semuanya, hingga hidupnya
langgeng dan abadi. Juga bagaimana kerasnya usaha orang budiman untuk melenyapkan sang aku, sehingga dalam dirinya tak ada pamrih / sang aku. Begitupun siapa yang berhasil kehilangan diri bahkan sebaliknya menemukan dirinya. (Tao
Te Ching)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar