|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 15 Februari 2014

Cinta Kepada Anak, Pendidikan Usia Dini

 


Kebajikan ( De 德 ) -  Dari Catatan Tionghoa Kuno, Aturan-aturan Keluarga Yan menyatakan, bahwa para kaisar dan orang suci pada masa kuno memastikan bahwa anak-anak muda belajar rasa hormat dan bakti kepada orang tua dan kebaikan, sopan santun dan kebajikan dari guru-guru yang ahli dibidangnya. 

Walaupun orang-orang awam tidak sama status sosialnya dengan keluarga kerajaan, mereka juga mengajari  dan membimbing anak-anak mereka untuk bertingkah laku yang benar.

Dengan pedoman-pedoman yang konsisten ini, anak-anak ketika diminta untuk melakukan  sesuatu atau tidak melakukan sesuatu, akan mengikuti arahan-arahan  dari orang tua mereka. Setelah beberapa tahun, orang tua tidak perlu  lagi mengancam dengan hukuman, karena mereka telah mendidik, membimbing dan mengasuh  anak-anak mereka dengan konsistensi, harga diri,  dan cinta sejak  usia dini. Karena itu, anak-anak dengan senang hati mematuhi. Mereka telah belajar bahwa rasa hormat dan ketidakpatuhan akan membawa akibat yang berbeda.

Banyak orang-orang  di dunia kita hanya tahu bagaimana  mencintai anak-anak mereka, tetapi  tidak tahu bagaimana mendidik mereka.  Sehingga, prilaku anak-anak semuanya berlandaskan keinginan mereka sendiri. 

Ketika mereka melakukan kesalahan, orang tua seharusnya memperingatkan dan menegur mereka. Anak-anak perlu dilatih kedisiplinan melalui nalar dan sebab akibat (konsekwensi).  Hal ini juga bisa dijelaskan secara gamblang kepada mereka bahwa jika mereka melakukan sesuatu yang baik dan ramah, hal yang baik dan ramah akan menimpa mereka.

Ada beberapa momen dimana orang tua  membuat alasan  karena kelakuan yang salah anak-anak mereka, menyalahkan orang lain,  dan sering mengabaikan situasi pada satu sisi. Pada sisi lain yang ekstrim,  ada orang-orang tua yang menuntut penghormatan yang kekanak-kanakan terhadap  prilaku mereka sendiri yang tak baik.

Tak satupun dari situasi-situasi ini memberikan hasil yang baik. Jika anak-anak ini dewasa  (tumbuh),  prilaku mereka menunjukkan sikap dan prilaku yang tidak sehat.  Dalam momen ini,  jika orang-orang tua ingin memulai mendidik anak-anak mereka, mereka biasanya menemukan upaya ini merupakan sia-sia belaka, karena pola-pola tingkah laku ini  masih berurat berakar dalam diri mereka, yang mana anak-anak itu dengan sengaja tidak patuh  kepada orang-orang tua mereka, yang akhirnya menciptakan beberapa malapetaka. 

Kemarahan anak-anak itu akan secara berangsur-angsur meningkat  sampai mereka  membenci orang tua mereka.  Anak-anak inilah yang berpotensi menjadi orang-orang dewasa yang  tak berguna dan terlantar.

Konfusius selalau mengatakan ,”Kebiasaan  yang terbentuk di masa kanak-kanak  adalah seperti insting. Kebiasaan akan menjadi sifat seseorang.“ Konfusius juga menyatakan kebenaran yang sama dalam sebuah pepatah,” Pembelajaran seorang anak seharusnya  dimulai sejak usia dini,”. Semua ini adalah ungkapan yang tepat.

Shi Que selalu menasehati Raja Zhuang di negeri Wei, ….” Jika seorang ayah sungguh menyayangi anak-anaknya dia seharusnya mengajarkan mereka  jalan yang benar untuk menjadi orang yang baik dan tidak seharusnya membiarkan mereka melangkah pada jalan kejahatan. 

Prilaku yang sombong, kurang ajar, cabul, dan manja akan menyebakan mereka melangkah pada jalur kejahatan.  Jika anak-anak itu mempunyai empat macam kebiasaan ini, itu karena orang tua mereka telah memanjakan mereka secara berlebihan.”

Sejak jaman kuno, banyak bapak-bapak tahu bagaimana memanjakan anak-anak mereka, tetapi karena sebab tertentu  tidak selalu mendidik dan membimbing mereka.  Akibatnya,  dengan kurangnya bimbingan orang tua, anak-anak  ini tumbuh tanpa dasar yang kuat. 

Dasar-dasar bimbingan inilah yang merupakan kunci yang bisa membentuk dan menghidupkan mereka dalam  kehidupan yang bersih, bertanggung jawab dan baik. Juga tanpa dasar-dasar yang kuat, akan bisa menjerumuskan anak-anak pada kehidupan yang tidak baik, sering kali  menyakiti mereka sendiri dan orang lain atau bahkan menghancurkan  diri mereka sendiri dan orang lain.

Beberapa contoh pengasuhan yang tidak sehat bisa dilihat di masa-masa sekarang. Apakah bukan merupakan tanggung jawab orang tua  untuk membimbing, mendidik, dan memberi mereka dasar yang kuat  yang pada akhirnya mengarahkan mereka untuk menjadi orang dewasa yang baik dan penuh rasa hormat di masa depan. Jika orang tua mencintai usia dini mereka, dengan  membiarkan mereka pada jalan yang tidak layak, apakah ini dinamakan cinta?

Ada beberapa orang tua yang memanjakan anak-anak mereka yang mengatakan," Anak anak terlalu muda untuk memahami, mereka tidak tahu, mereka hanyalah anak-anak. Biarkan kita  menunggu sampai agak besar untuk mendidik mereka. “ 

Anggapan-anggapan ini bisa diumpakan sebagai menanam benih yang bengkok. Jika seorang menunggu sampai benih  tumbuh untuk kemudian  memangkasnya dan memeliharanya,  seperti apa jadinya kualitas buah dari tanaman tersebut? Ini juga seperti membuka sangkar burung dan melepasakan burung  tanpa berfikir lebih dulu akibatnya – kemudian mencoba menangkapnya.

Terima kasih atas kebersamaan Anda dalam artikel kebijakan moral. Sampai jumpa, berbahagialah, tersenyumlah dan marilah melakukan upaya yang  hati-hati untuk membimbing, mendidik dan mengasuh anak-anak kita. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar