Kebajikan ( De 德 ) - Elisa adalah seorang yang sangat kaya, namun sangat pelit. Dia sama
sekali tidak pernah membantu orang lain atau beramal bahkan terhadap
diri sendiri juga sangat pelit.
Dia selalu makan
makanan yang sangat sederhana terkadang hanya makan sayur tanpa daging.
Pakaian yang dipakai juga kebanyakan sudah koyak. Jika
ketepatan ada beberapa teman makan dirumahnya, maka untuk beberapa
hari dia akan puasa, perbuatan ini membuat dia merasa lebih baik.
Dia
mempunyai seorang tetangga yang walaupun tidak kaya, namun setiap hari
makan ikan dan daging, terkadang juga suka mengundang tamu makan di
rumahnya, orangnya sangat royal. Melihat semua ini Elisa berpikir.
”Saya
lebih kaya daripada dia, tetapi dia setiap hari hidupnya bagaikan
seorang raja, sedangkan saya mempunyai harta yang segudang, tetapi tiap
hari berhemat makan dan minum, dan memakai baju yang koyak, sungguh
kasihan!”
Lalu Elisa memutuskan mengambil seekor
ayam, mengambil beberapa kilogram beras putih, lalu diam-diam membawa ke
suatu tempat yang sama sekali tidak ada seorangpun tahu, memotong ayam
memasak ayam dan nasi, bersiap-siap menyantap makanannya.
Pada
saat itu Dewa langit melihat Elisa yang biasanya begitu pelit,
tiba-tiba tidak seperti biasanya bisa berubah memotong ayam dan memasak
nasi yang begitu banyak, bermaksud bercanda dengannya.
Akhirnya
Dewa langit berubah menjadi seekor anjing datang mendekat ke tempat
Elisa, mengelilingi Elisa meminta makan. Elisa sangat geram, jika bisa
dia akan menelan seluruh tulang-tulang ayam daripada memberi makan
anjing ini. Anjing ini mengelilingi Elisa sambil menganggukkan kepala
dan menggoyangkan ekornya, dari mulutnya melelehkan air liur.
Elisa berkata kepada anjing itu.
”Jika
engkau dapat keempat kakimu menghadap langit dan tubuhmu melayang
diatas tanah, maka saya akan memberi engkau sedikit makanan.”
Begitu
perkataannya selesai diucapkan, dia melihat anjing itu benar melayang
diatas tanah dengan keempat kakinya menghadap langit. Elisa sangat
terkejut, akhirnya dia menyobek sedikit kulit ayam dengan enggan
menyerahkan kepada anjing itu. Hatinya masih tidak rela, dan berkata
kepada anjing itu.
”Begitu saja, saya akan
menyimpan kulit ayam ini, jika kedua matamu dapat terjatuh ketanah, maka
saya akan memberikan engkau kulit ayam ini beserta sedikit dagingnya.”
Begitu
perkataannya habis diucapkan, kedua mata anjing ini segera jatuh ke
tanah, Elisa menjadi sangat gembira, di dalam hatinya berpikir.
”Baguslah, sekarang kedua matamu sudah buta, saya dapat dengan tenang menikmati makanan saya lagi.”
Lalu dia memindahkan piring dan mangkok makanannya ketempat yang lain dan duduk dengan tenang menikmati makanannya.
Setelah
Elisa pergi, Dewa langit berubah bentuknya kembali, dia menaiki mobil
Elisa dan pergi kerumah Elisa lalu menyamar sebagai Elisa. Begitu
memasuki rumahnya, dia berpesan kepada pelayannya.
“Sebentar lagi, walaupun ada siapapun yang hendak berkunjung, engkau harus memukul dan mengusirnya.”
Lalu dia memasuki kamarnya, dan mengumpulkan semua hartanya untuk disedekahkan kepada fakir miskin.
Sedangkan
Elisa setelah habis bersantap makanan yang lezat, bermaksud pulang ke
rumahnya, dia berjalan ditempat mobilnya diparkir. Dia melihat mobilnya
telah hilang, dia berusaha mencari kesana kemari, tetapi tidak ketemu,
akhirnya dengan sedih dia menundukkan kepalanya berjalan kembali
kerumahnya, begitu melangkahkan kakinya melewati pintu rumah, dia
dipukul dan diusir keluar.
Elisa dengan marah berteriak, “Eh.. kalian sudah berani berontak ya!, berani-beraninya kalian memukul saya!”
Pelayan yang menjaga pintu juga dengan galak berteriak, ”Emangnya saya peduli kamu ini siapa, majikan saya telah memesan siapapun tidak boleh masuk ke rumah ini!” Kata pelayannya.
“Siapa maksud kamu majikanmu?, Saya baru majikan kamu yang sebenarnya!” jawab Eliza.
“Engkau
sudah bosan hidupkah? Berani-beraninya menyamar sebagai majikan saya!
Saya akan memukul kamu sampai kapok!” teriak pelayannya tidak mau kalah.
Setelah
dipukul bertubi-tubi, Elisa jatuh terduduk ditanah, setelah memandang
ke dalam rumah, dia melihat rumahnya sudah kosong melompong, dia merasa
sangat kaget, duduk terbengong-bengong disana.
Pada saat ini Dewa langit berubah menjadi seorang biarawati yang bijaksana, datang ke hadapan Elisa, "Mengapa engkau demikian sedih?” tanyanya.
“Saya sedang dipermainkan orang, seluruh harta saya sudah ludes,” jawab Eliza sedih.
“Nona,
dengar nasehat saya, semua harta benda tidak dapat dibawa pergi, harta
benda yang banyak akan memusingkan dan menimbulkan petaka, seperti anda
ini seumur hidup mengumpulkan harta, irit makan dan pakai, tidak pernah
beramal untuk orang miskin.
Ketika meninggal akan menjadi hantu
kelaparan, setelah reinkarnasi akan menjadi pelayan dan orang yang
paling miskin, coba engkau pikirkan apalah artinya hidup seperti keadaan
ini?” Kata Dewa langit.
Setelah mendengar
perkataannya, Elisa bagaikan tersadar dari mimpi. Mulai saat itu dia
menjadi berubah, dengan sukarela membantu dan beramal. Salam kebajikan (Sumber)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar