KEBAJIKAN (De 德) - Dahulu ada seorang yang khusus membiakkan naga, dia menyelidiki kebiasaan, kesukaan, keinginan dari naga, akhirnya dia berhasil membiakkan 2 ekor naga, lalu dia memelihara mereka.
Naga dengan pikiran damai berbaring di kolam kecil di depan rumah, beranggapan air sungai, laut dan danau tidak akan lebih nyaman daripada air kolam tempat tinggalnya, setiap hari diberi makan oleh majikannya adalah makanan yang paling enak, beranggapan buaya yang terdapat di sungai tidak menarik perhatiannya.
Naga setiap hari dengan gembira berbaring didalam kolam jika ingin berbaring akan terus berbaring ingin bergerak bisa bergerak, dia sangat menyukai lingkungan ini, tidak ingin pergi ketempat lain.
Pada suatu hari, ada seekor naga liar yang melewati rumahnya, naga peliharaan ini melihat ada teman sejenisnya lalu mengajaknya mengobrol, “Engkau tinggal dimana ya? Musim dingin segera tiba, engkau masih setiap hari berkeliaran di luar, cepat cari sebuah gua untuk bersembunyi! Apakah engkau tidak merasa lelah setiap hari berkeliaran? Coba lihat, kami berdua tinggal disini sangat aman dan tenteram.”
Naga liar sambil tertawa menjawab, “Kenapa pikiran kalian demikian sempit? Alam ini sangat besar dapat membuat tubuh kita menjadi indah, tanduk diatas kepala bisa menjulang, sisik dibadan dapat bersinar indah, dapat menyelam ke laut yang dalam, dapat terbang tinggi ke atas langit.
Dapat mencapai cakrawala dilangit, dapat melambung diatas langit, dapat memanggil angin dan hujan menyirami bumi, selain tidak bisa menembus alam semesta yang luas ini, dapat bertamasya keseluruh dunia.
Apakah ini bukan kegembiraan yang tak terbatas? Tetapi, kalian sekarang tinggal dikolam yang kecilnya seperti tapak kuda, kebebasan kalian sangat terbatas, hanya semut, cacing dan binatang sejenis ini yang menemani kalian, mendapat sisa makan dari manusia. Walaupun kalian dan saya sama jenisnya, tetapi memiliki kegembiraan yang sangat berbeda!
Tunduk kepada manusia, menjadi mainan dan peliharaan manusia, suatu hari kalian akan ditelan oleh manusia, daging kalian akan dipotong dijadikan santapan. Saya bermaksud menolong kalian, tetapi kalian malahan mengejek dan memikat saya masuk ke dalam perangkap kalian? Kelihatannya kalian yang tidak sadar ini tidak akan terlepas dari marabahaya.”
Setelah berkata demikian naga liar tersebut meninggalkan mereka. Tidak berapa lama kemudian, 2 ekor naga yang dipelihara ini dijagal orang, dipotong menjadi santapan di meja makan.
Begitu juga halnya dengan manusia yang mempunyai pola pikir dan cara pandang yang berbeda dalam menyikapi hidup ini, seperti naga rumah dan naga liar yang memiliki eksitensi yang berbeda.
Manusia yang memiliki pikiran sempit, maka akan seperti halnya Naga rumah, yang hanya ingin hidup nyaman, tunduk kepada orang, tidak ingin maju, sehingga kehilangan sifat alamiahnya, tidak bisa menerima saran, kritik, ide baru dan perubahan karena menganggap dirinya selalu benar, paling pintar, dan paling tahu.
Sementara manusia yang memiliki pikiran luas akan seperti Naga liar, walaupun tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap, hidup dengan bersusah payah, tetapi memiliki kebebasan yang tak terbatas dialam semesta ini, bisa menerima perubahan, menghargai perbedaan, terbuka untuk kemajuan dan memandang segala hal dengan positif dalam menjalani hidup ini.
Oleh karena itu sebaiknya kita mulai melatih diri untuk tidak berpikiran sempit terhadap orang-orang yang berpikiran sempit. Tunjukkan kepribadian Anda yang luas dengan wawasan kehidupan yang bijaksana terhadap keragaman. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar