KEBAJIKAN ( De 德 ) - Kisah ini merupakan Seri 36 Strategi (San Shi Liu Ji / 三十六计) yang merupakan salah satu maha karya yang berasal dari daratan Tiongkok yang membahas tentang strategi-strategi kemiliteran.
Di periode musim semi dan musim gugur, negara Wu dan Yue telah berperang selama bertahun – tahun. Pada mulanya, Gou Jian, raja Yue ditaklukkan oleh Fu Chai, raja Wu. Sehingga Gou Jian terpaksa harus takluk pada Fu Chai dan menawarkan dirinya sebagai pengikut setia Fu Chai.
Namun semangat Gou Jian tidaklah takluk. Setiap hari, Gou Jian memakan kantong empedu untuk mengingatkan diri sendiri akan rasa pahitnya ditaklukkan dan menguatkan lagi hasrat untuk membalas dendam.
Secara rahasia, dia merekrut dan mempersenjatai militernya lagi. Setelah 20 tahun, akhirnya Gou Jian siap berperang lagi. Di masa tersebut, Wu dipimpin oleh para pejabat korupsi dan rajanya Fu Chai telah berubah menjadi arogan dan bertindak tidak pada tempatnya.
Fu Chai bahkan mengeksekusi Wu Zih Syu, salah seorang pejabatnya yang paling setia karena dia mengusulkan agar Gou Jian dieksekusi atas rencana mencoba memberontak dimasa mendatang. Ditambah lagi, Wu ditimpa bencana alam sebagai peringatan. Panen gagal dan sungai kering.
Setelah sampai tahap separah ini, Fu Chai masih tidak mau sadarkan diri, tetap sombong dan percaya bahwa dia adalah pemimpin dari seluruh negara. Jadi dia mengirim tentaranya ke daratan pusat Tiongkok untuk bertemu para raja lainnya.
Akibatnya, di Wu hanya tersisa pasukan yang berjumlah minim untuk mempertahankan diri, sementara penduduk hidup dalam penderitaan. Singkatnya, Wu jadi kacau balau dan de-ngan sangat mudah diserang musuh.
Gou Jian melihat sebuah kesempatan emas ini. Jadi dia melancarkan serangan ke Wu dan memusnahkannya, membalas kekalahannya 20 tahun yang lalu dan mengembalikan negara Yue.
Dalam bahasa militer, "Merampok rumah terbakar" artinya Ketika musuh dalam penderitaan atau krisis, kita harus meraih kesempatan dan memanfaatkan situasi demi keuntungan kita dengan menyerang mereka ketika dia dalam kondisi paling lemah. Salam kebajikan (Minghuischool)
Tidak ada komentar:
Write komentar