|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 06 September 2014

Jiro Ono - Dewa Sushi

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Di daerah paling ramai di kota Tokyo Jepang, ada sebuah toko sushi bernama Sukiyabashi Jiro yang tersembunyi di ruang bawah lantai sebuah gedung perkantoran.

Toko kecil yang hanya ada 10 tempat duduk untuk pengunjung ini, pernah dua tahun berturut-turut mendapatkan piagam penghargaan penilaian tertinggi bintang tiga makanan lezat Michelin Guide.

Bukan hanya telah menarik hati PM Jepang untuk berkunjung ke sana, juga pernah menyambut kehadiran Presiden AS menjadi tamu VIP.

Jiro Ono (89) pendiri toko sushi dikenal sebagai mantan raja sushi di Edo, adalah master pembuat su­shi nomor 1 di Jepang sekarang ini. Karena kebanggaan luar biasa bin­tang tiga Michelin Guide, juga telah membuatnya menjadi koki bintang tiga berusia paling tua di seluruh du­nia dan pencipta rekor dunia.

Di bagian paling awal film do­kumenter tentang Jiro, memperli­hatkan keterampilan Jiro Ono dalam menulis namanya dalam huruf kanji standar dan berenergi. Di keselu­ruhan proses film dokumenter ini, bisa disaksikan betapa besar pen­gorbanan pikiran, tenaga dan keya­kinan serta sikap pantang menyerah di balik kelezatan sushinya.

Jiro Ono setiap hari mengulangi prosedur yang sama dengan presisi, bahkan menaiki kendaraan dari tem­pat yang sama. Hasil dari serentetan keteguhan ini tercermin dari remasan dan bentukan sushi buatannya, memang terlihat sangat sederhana, tidak ngoyo, akan tetapi telah mem­buat koki terkenal di seantero dunia memuji setelah mencicipi sushinya.

Benda yang begitu sederhana, mengapa rasanya bisa demikian kental dan mengesankan. Pengelo­laan yang terlihat begitu sederhana, lantaran tuntutan terhadap standar kualitas tertanam begitu mendalam dan hasil perenungan bijak untuk se­lalu berinovasi, maka toko kecil ini diluar dugaan telah menuai kebang­gaan luar biasa.

Ketika Jiro Ono di dalam film dokumenter tersebut memperli­hatkan proses meremas dan mem­bentuk sushi, selain menuntut diri sendiri dan murid-muridnya dengan standar tinggi, bersamaan itu juga mengamati dengan lebih teliti keadaan tamu mereka ketika bersantap, kemudian berdasarkan saran dan selera para pengunjung mereka menyesuaikan sushi demi menjamin para pelanggan benar-benar bisa menikmati kelezatan sushi buatannya. 


Sukiyabashi Jiro telah terkenal dimana-mana, berawal dari bahan, pembuatan hingga waktu sekejap ketika masuk ke dalam mulut, setiap langkah me­lalui perhitungan yang cermat.

Dalam wawancara ia berkata, "Begitu Anda sudah memastikan sebuah profesi, maka Anda harus sepenuh hati terjun ke dalam pe­kerjaan itu, Anda harus mencintai pekerjaan Anda sendiri, jangan sekali-kali mengeluh, Anda harus menghabiskan masa seumur hidup Anda untuk mengasah teknik, ini­lah rahasia dari kesuksesan, juga merupakan kunci kehormatan orang lain terhadap Anda."

Dengan pahit-getir mengulangi terus-menerus hal yang membo­sankan demi mengasah keluar rasa sushi yang sempurna. Rasa sushi yang sempurna ini, di masa seka­rang yang kian hari kian kekurangan bahan-bahan pembuat sushi, ketulusikhlasannya diantaranya telah menutupi dengan sempurna risiko dari kekurangan bahan pem­buat sushi, dan telah mewarisi spirit ahli pertukangan bermutu tinggi yang sangat dituntut oleh orang Jepang.

Harga 400 dollar AS (4,7 juta rupiah) untuk satu porsi sushi, membuat orang terperanjat. Jikalau Anda pernah melihat memoar man­tan CEO Hermes, tidak sulit men­emukan, ia yang mengurus produk merek ternama di dunia, baginya "uang", di dalam catatan hariannya merupakan benda yang paling tidak menarik perhatian dan yang paling tidak diperhatikan olehnya.

Sebaliknya, ia selalu membi­carakan orang-orang yang terlibat dalam mata rantai dari berbagai ka­langan seperti perancang, pekerja, pedagang bahan, sales dan lain-lain yang tersembunyi di balik suatu merek serta seberapa besar pengorbanan waktu dan tenaga mereka terhadap merk tersebut. Tepat oleh karena mahalnya waktu dan energi yang dicurahkan ke dalamnya, ba­rulah membuat Hermes memiliki nama yang harum kini.

Sedangkan toko sushi di Je­pang ini, bukankah ia juga dengan mengorbankan waktu dan energi, memenangkan kebanggaan luar biasa dari tiga bintang Michelin Guide? Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar