|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 05 September 2014

Nilai Sebuah Kesadaran

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Dikisahkan, seorang direktur eksekutif di sebuah perusahaan multinasional berkisah tentang perjalanan kariernya. Saat masih muda, aku bangga pada diriku sendiri yang pintar, lulus sekolah dengan angka yang memuaskan dan bersikap angkuh pada orang-orang yang tidak sepandai aku. 

Aku dulu egois sekali, mengejar karier secepat mungkin tanpa mempertimbangkan perasaan orang-orang yang aku dahului. Yang penting cepat sampai ke tujuan tanpa pernah menyadari bahwa kepandaian dan caraku memenangkan perdebatan di meja rapat ternyata menyakiti teman-teman dan seniorku sendiri. 

Yang penting dewan direksi senang dan puas dengan hasil kerjaku, maka karierku pasti akan meningkat dengan pesat begitu pula dengan gaji dan fasilitas yang bakal ku terima. Yang lainnya aku tidak peduli. Sikapku yang hanya mementingkan diri sendiri dan tidak merasa perlu bersosialisasi, menyebabkan aku dijauhi teman dan ketika sadar, tiba-tiba aku sendirian!

Saat kelelahan karena pekerjaan yang menumpuk, tidak ada satu orang teman pun yang menyapaku apalagi membantu. Ketika sakit, tidak ada yang menanyakan keadaanku apalagi menjenguk. Hidupku begitu kering dan kesepian. Hanya ada satu orang yang menyapaku dengan senyum yang selalu merekah di bibirnya, yaitu seorang cleaning service yang merangkap office boy di kantorku. Sosok pemuda kampung yang ramah dan siap membantu.

Sapanya yang khas setiap bertemu, “Selamat pagi, siang, atau sore, Pak.” “Mau tambah minum apa?” atau “Apa yang bisa saya Bantu, Pak?” Meskipun pekerjaannya berat, menyiapkan segala properti untuk semua orang di kantor, namun dia selalu ringan tangan menolong orang lain yang bukan menjadi tugasnya sehingga dia sangat disukai oleh semua orang. Bahkan saat tidak masuk kerja karena sakit, beberapa orang kantor menyempatkan menengok dan mengumpulkan uang membantunya.

Diam-diam aku iri kepadanya dan marah kepada diriku sendiri. Iri kenapa? Yang cuma cleaning service? Sungguh keterlaluan! Kenyataan itu serasa menamparku dengan keras. Selama berhari-hari aku merenung dan meneliti kembali tujuan hidupku. Apakah aku bahagia dengan perolehan yang telah aku capai selama ini? Apakah ini tujuan hidup yang aku inginkan? 


Dan banyak lagi pertanyaan yang menggantung di benak ini. Sejak itu, aku sadar dan segera membuat rencana untuk berusaha merubah diri menjadi lebih baik seperti yang aku inginkan. Menjadi pribadi yang lebih menyenangkan bagi diri sendiri dan orang lain. Perubahan demi perubahan positif pun terjadi. Sungguh luar biasa. Kesadaranku muncul karena seorang cleaning service!

Pepatah bijak mengatakan, “Setiap orang bisa menjadi guru bagi orang lain” dan yang sering saya sharingkan, “Sebuah prestasi tanpa dilandasi oleh kepribadian dan pikiran yang positif maka akan rapuh dan mudah runtuh” adalah sangat tepat untuk menggambarkan kisah tadi.

Apalah artinya pintar jika hanya menyakiti orang lain, bahkan teman sendiri? Karena sesungguhnya, pintar adalah berkah dari yang Kuasa. Tetapi mampu mengelola kepintaran sehingga bermanfaat dan membahagiakan bagi diri sendiri dan orang lain itu baru lah kebijaksanaan.

Mari mengevaluasi diri sendiri, untuk selalu menghargai berkah yang diberikan Tuhan kepada kita. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar