|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 05 September 2014

Terus Berkonsentrasi, Hidup Akan Jauh Lebih Baik

 


KEBAJIKAN (De 德) -  Pada zaman dahulu kala di negeri China ada seorang ahli bermain catur, namanya Qiu. Karena kemahirannya bermain catur yang sulit dicari tandingannya, maka ia di panggil Yi Qiu.

Pada waktu usia mulai tua, Yi Qiu mempunyai dua orang murid yang diharapkan dapat bermain catur semahir dirinya. Karena itu, ia serius dalam mengajar kedua murid tersebut. Tiap hari berlatih catur. Ia ingin semua kemampuannya, kiat-kiatnya dalam memenangkan pertandingan, dan semua strategi pertahanan dan strategi menyerang dalam bermain catur semua diberikannya kepada kedua murid tersebut. 


Ia mengharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama kedua muridnya sudah bisa membuatnya bangga. Dari dua murid tersebut, seorang sungguh-sungguh serius dalam memperhatikan semua yang diajarkan oleh Yi Qiu. Ia sangat serius dan tekun dalam berlatih untuk meningkatkan keterampilannya bermain catur. Hal-hal lain dinomorduakan olehnya.

Adapun seorang murid lainnya, tampaknya saja ia sedang duduk belajar dan berlatih, namun sebenarnya pikirannya terbang ke mana-mana. Ia sulit mencurahkan konsentrasinya untuk bermain catur. Ketika berlatih atau belajar catur, sebentar-sebentar ia melihat keluar jendela memandang langit dan juga pohon-pohon di luar sana.

Jika ada sekumpulan burung terbang melintas, ia selalu membayangkan seandainya bisa menangkap seekor setiap hari maka ia bisa makan daging burung goreng atau panggang yang lezat. Sampai Yi Qiu selesai mengajar, ia sama sekali sulit mengingat semua ajaran itu karena seringnya ia melamun.

Satu hari Yi Qiu memanggil kedua muridnya untuk duduk berhadap-hadapan di meja catur. Ia ingin mengetahui sampai di mana pelajaran yang sudah dia ajarkan diserap oleh kedua murid tersebut. Hari itu murid yang serius belajar dan berlatih mengenakan baju berwarna hijau, sedangkan murid yang sering melamun mengenakan baju berwarna biru. Oleh sebab itu, Yi Qiu pada hari itu memanggil mereka dengan sebutan Si Hijau dan Si Biru.

Walau Si Biru sebelum menjadi murid Yi Qiu permainan caturnya setingkat di atas Si Hijau, namun saat itu Si Hijau mampu mengalahkannya dengan mudah. Hasil permainan catur itu membuktikan bahwa Si Hijau keterampilannya meningkat pesat dan Si Biru keterampilan bermain caturnya tidak begitu meningkat. 


Saat itu Yi Qiu tahu pasti bahwa Si Hijau benar-benar serius belajar dan berlatih untuk meningkatkan keterampilannya, sedangkan Si Biru banyak melamun dan kurang berkonsentrasi dalam belajar dan berlatih. Ia tahu bahwa sebenarnya Si Biru mempunyai otak yang lebih cerdas dari Si Hijau.

Yi Qiu berkata kepada mereka, “Walaupun bermain catur adalah hal yang kecil, namun jika kita tidak serius dalam belajar dan berlatih, tidak teliti dalam mengamati permainan lawan, tidak sabar dalam bertahan dan menunggu saat yang tepat melakukan serangan, kita tidak akan pernah berhasil. Kuncinya adalah konsentrasi penuh dan kita akan mendapat hasil yang lebih baik.

Hidup juga demikian, kita tidak boleh mengabaikan hal-hal yang tampak kecil, semua hal jika dilakukan dengan konsentrasi dan tekun dalam menghadapinya maka hasil yang didapat akan jauh lebih baik. Jika kurang konsentrasi dalam melakukan hal-hal yang kecil, tidak jarang kita bisa kehilangan sesuatu yang berharga.” Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar