KEBAJIKAN ( De 德 ) - Hidup ini memang penuh dengan misteri. Tak ada yang menyangka, liburan keluarga ke luar negeri dengan menumpang pesawat AirAsia QZ8501 menuju Singapura akan berakhir duka, akibat jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28/12/2014.
Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang.
Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang karena hampir sebagian besar penumpangnya adalah sekeluarga. Betapa sedihnya keluarga dan kerabat yang telah ditinggalkan sekaligus oleh beberapa orang pada saat bersamaan, yang kini hanya masih bisa berharap agar sanak saudaranya terkasih bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun
Setelah lama menunggu yang disertai doa dan harapan dari keluarga serta sejumlah siswa SMP Katolik Stella Maris kelas 8 C untuk teman sekelasnya, Andrean Fernando, kini penantian sejak 28 Desember 2014 terjawab sudah, setidaknya keluarga dan sahabatnya masih diberi kesempatan untuk melihat jasadnya terakhir kali, setelah jasad B060 atas nama Andrean Fernando (13) berhasil ditemukan dan dikenali dari keempat jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Sabtu (31/1/2015), seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Andrean Fernando (13) siswa kelas 8 SMP Katolik Stella Maris, Surabaya, merupakan keponakan dari Lia Sari (36) yang telah ditemukan jasadnya, Minggu 25/1 lalu. Maka kini yang belum ditemukan yakni omnya, Mulya Hadi Kusuma (35) dan sepupunya, Angelina Ester Emmanuel (5). Keempatnya sebelumnya berencana hendak merayakan libur tahun baru di Singapura.
Andrean teridentifikasi berdasarkan dari menggunakan metode primer pemeriksaan DNA dengan DNA pembanding ibu kandung korban yang identik 100 persen cocok, serta dari data antropologi terdapat kesamaan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan korban. Begitu juga dari data properti seperti pakaian korban, kaos merah bertuliskan band 10 Aliens Force yang cocok dengan analisa CCTV.
Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang.
Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang karena hampir sebagian besar penumpangnya adalah sekeluarga. Betapa sedihnya keluarga dan kerabat yang telah ditinggalkan sekaligus oleh beberapa orang pada saat bersamaan, yang kini hanya masih bisa berharap agar sanak saudaranya terkasih bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun
Setelah lama menunggu yang disertai doa dan harapan dari keluarga serta sejumlah siswa SMP Katolik Stella Maris kelas 8 C untuk teman sekelasnya, Andrean Fernando, kini penantian sejak 28 Desember 2014 terjawab sudah, setidaknya keluarga dan sahabatnya masih diberi kesempatan untuk melihat jasadnya terakhir kali, setelah jasad B060 atas nama Andrean Fernando (13) berhasil ditemukan dan dikenali dari keempat jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Sabtu (31/1/2015), seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Andrean Fernando (13) siswa kelas 8 SMP Katolik Stella Maris, Surabaya, merupakan keponakan dari Lia Sari (36) yang telah ditemukan jasadnya, Minggu 25/1 lalu. Maka kini yang belum ditemukan yakni omnya, Mulya Hadi Kusuma (35) dan sepupunya, Angelina Ester Emmanuel (5). Keempatnya sebelumnya berencana hendak merayakan libur tahun baru di Singapura.
Andrean teridentifikasi berdasarkan dari menggunakan metode primer pemeriksaan DNA dengan DNA pembanding ibu kandung korban yang identik 100 persen cocok, serta dari data antropologi terdapat kesamaan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan korban. Begitu juga dari data properti seperti pakaian korban, kaos merah bertuliskan band 10 Aliens Force yang cocok dengan analisa CCTV.
Setelah itu dilakukan penyerahan langsung ke pihak keluarga yang dilakukan perusahaan AirAsia setelah menerima jasad korban dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sekitar pukul 15.00 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur.
Keluarga korban menangis setelah melihat untuk terakhir kalinya jasad korban yang rata-rata sudah tidak utuh. Usai prosesi penyerahan, keluarga langsung membawanya pulang.
Di antara lautan sedih yang bergemuruh di antara ratusan keluarga penumpang AirAsia yang menunggu kepastian keselamatan keluarganya, tidak sedikit keluarga yang tidak henti-hentinya menangis karena syok mendapati keluarganya hilang.
Seperti yang dialami Lince, warga Petemon 4/82, Surabaya yang tidak berdaya mendapati anak semata-wayangnya, Andrean Fernando (13) yang menjadi korban pesawat AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang sejak Minggu (29/12/2014). Di dalam ruang perawatan yang dibuat oleh Pemkot Surabaya secara darurat, Lince tampak limpung tak berdaya.
Diceritakan oleh sepupu Lince, Roni menyebutkan kejadian jatuhnya AirAsia QZ8501 menjadi pukulan berat bagi keluarga korban, khususnya bagi Lince (ibu Andrean). Sejak diberitakan, Lince yang tengah bekerja saat itu langsung menuju bandara Juanda Surabaya. Di Bandara, Lince tampak syok dan sering menangis sendiri.
“Iya Andrean kan anak satu-satunya beliau. Karena sudah pisah dari suaminya, mereka jadi tinggal berdua. Kini setelah Andrean hilang Lince sngat terpukul,” kata Roni kepada enciety.co saat didampingi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, Chandra Oratmangun yang kebetulan memiliki ikatan darah Ambon dengan keluarga Roni.
Roni menceritakan, sebenarnya Andrean diajak berangkat oleh tantenya yang tinggal di Mojokerto untuk berlibur di Singapura secara mendadak. Karena sebenarnya tiket pesawat yang dipakai Andrean itu sebenarnya untuk ibunya, Lince. Karena Lince tidak bisa berangkat karena harus bekerja jadi liburan ke Singapura diwakilkan ke Andrean.
“Tantenya itu berangkat bertiga ayah-ibu dan anaknya. Karena Lince tidak bisa, jadi yang berangkat ke Singapura itu Andrean,” tuturnya.
Kehilangan anggota keluarga dan sahabat yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan merasakan kehilangan juga kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Kita doakan semoga Almarhum Andrean Fernando mendapat tempat yang layak di sisiNya dan Om serta sepupunya serta penumpang lainnya yang lainnya dapat segera ditemukan.
Turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa.
Sobat, Tak selamanya kita diberikan kesempatan untuk memiliki hidup di dunia ini, maka hiduplah dengan sebaik-baiknya dan buatlah menjadi bermakna, bukan hanya untuk diri Anda sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang mengenal Anda. Supaya, suatu saat nanti jika kita sudah tiada, kenangan kebaikan kita masih akan tetap hidup di hati mereka semua. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar