KEBAJIKAN ( De 德 ) - Seperti yang telah diketahui, pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang membawa 239 penumpang dan kru di atas pesawat, hilang pada 8 Maret 2014 lalu, tak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Tiongkok yang sampai saat ini masih misteri.
Berbulan-bulan upaya pencarian, namun tidak membuahkan hasil. Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 selama 10 bulan ini juga telah menderita karena tidak mengetahui nasib orang-orang yang mereka cintai.
Hari ini Pemerintah Malaysia secara resmi menyatakan insiden menghilangnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 sebagai kecelakaan, tentunya hal ini menjadi pukulan emosional yang berat bagi keluarga-keluarga korban. Walaupun pernyataan resmi tersebut memang sekaligus membuka jalan bagi pembayaran kompensasi bagi keluarga korban, sementara pencarian pesawat masih tersebut berlangsung
"Dengan hati yang sangat berat dan kesedihan mendalam, atas nama Pemerintah Malaysia, kami secara resmi menyatakan penerbangan Malaysia Airlines MH370 merupakan sebuah kecelakaan dan seluruh 239 penumpang dan kru di atas pesawat dinyatakan telah meninggal dunia," kata Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman dalam pernyataannya, Kamis, 29 Januari 2015, seperti dilansir dari Stasiun berita Channel News Asia.
“Kami tahu tidak ada satu pun kata yang kami atau siapa pun dapat ucapkan yang bisa mengurangi kepedihan Anda. Kami akan terus menyediakan bantuan dan dukungan kepada Anda sebagaimana telah kami lakukan sejak MH370 pertama kali hilang pada jam-jam dini tanggal 8 Maret, selagi terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing,” tambahnya lagi.
“Operasi pencarian multinasional yang tengah berlangsung akan terus berlanjut karena kami pun ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih tersisa. Di samping pencarian MH370, ada satu penyelidikan intensif yang kami harapkan akan juga memberikan jawaban. Kami ingin memastikan Anda bahwa Malaysia Airlines akan terus memberi Anda dukungan penuh di sepanjang pekan-pekan dan bulan-bulan nan sulit ke depan. Sekali lagi, dengan kerendahan hati, kami mengunjukkan doa tulus dan duka cita mendalam kepada semua pihak yang terkena oleh tragedi ini,” sambungnya.
Malaysia berkesimpulan pesawat MH370 mengalami kecelakaan jatuh di Samudera Hindia bagian selatan, berdasarkan semua petunjuk yang kredibel dan meninjau kembali semua data yang tersedia. Mereka pun mengakui, walaupun telah mencari selama 327 hari, namun hingga saat ini bangkai pesawat masih menjadi misteri.
"Pengumuman itu juga selaras dengan standar peraturan penerbangan sipil internasional lampiran 12 dan 13 dan akan memungkinkan keluarga penumpang mendapatkan kompensasi," kata Azharuddin.
Dia mengatakan Malaysia Airlines siap melanjutkan proses kompensasi bagi keluarga korban. Kementerian Luar Negeri Tiongkok meminta Malaysia segera memberikan kompensasi.
"Kami mengimbau pihak Malaysia menghormati janji yang dinyatakan ketika mereka menyatakan penerbangan telah hilang, dan dengan sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab kompensasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying dalam pernyataannya, Kamis.
Kendati telah dinyatakan sebagai sebuah kecelakaan, Pemerintah Malaysia tetap berkomitmen untuk melanjutkan upaya pencarian. Proses pencarian kini dilakukan dengan bantuan dari Pemerintah Tiongkok dan Australia.
Disambut Tangisan Keluarga Penumpang
Mendengar pengumuman itu, tangis kepedihan dan kehilangan yang tak akan tergantikan bersautan dari ballroom sebuah hotel di Beijing begitu para keluarga penumpang MH370 mengetahui kabar orang-orang terkasih mereka telah tiada.
Beberapa di antara mereka bersandar pada anggota keluarga lainnya demi menguatkan diri begitu mereka meninggalkan ruangan di mana diberi tahu bahwa penerbangan Malaysia Airlines berakhir, tak diragukan lagi, di wilayah terpencil di selatan Samudera Hindia.
Dengan membawa tandu, paramedis bergegas memasuki ballrom Hotel Lido di Beijing di mana para keluarga dari 153 penumpang asal Tiongkok dalam pesawat itu telah menunggu selama lebih dari dua pekan.
Bahkan ketika ada kemungkinan pesawat dibajak pun para keluarga masih mempunyai harapan bahwa orang-orang tercintanya di dalam pesawat itu masih hidup.
Tetapi setelah pengumuman dari Menteri Malaysia dan Malaysia Airlines, maka keluarga penumpang menyadari tidak ada harapan bagi anggota keluarganya untuk hidup. Bahkan tak ada harapan sama sekali.
Beberapa dari mereka menghambur ke luar ruangan sembari menangis tak terkendali dengan dipapah oleh anggota keluarga lainnya. Sedangkan lainnya tak henti menyeka tetes air mata begitu mereka meninggalkan ruang pengumuman itu.
Yang lainnya hanya menutup wajah menyembunyikan emosi. Sementara di dalam ruangan, ratapan duka bergema. Sanak keluarga di hotel itu enggan diajak berbicara.
Keluarga Penumpang Menentang
Namun, pengumuman itu ditentang oleh keluarga dan kerabat MH370 yang tergabung dalam paguyuban Voice370. Terlebih, sebelum diumumkan, sempat beredar rumor bahwa otoritas Malaysia pada akhirnya memang akan menyatakan pesawat menghilang.
Keluarga kru dan penumpang pada Rabu kemarin menegaskan tidak akan menerima pernyataan pemerintah yang menyebut pesawat hilang. Kecuali, dilengkapi bukti yang jelas.
"Kami telah siap dengan berbagai kenyataan, termasuk fakta bahwa orang yang kami sayangi mungkin tidak akan pernah kembali," ungkap Voice370 dalam sebuah pernyataan.
Namun, lanjut Voice370, seluruh keluarga penumpang sepakat bahwa mereka tidak akan menyatakan anggota keluarga mereka tewas tanpa ada bukti yang jelas.
Sementara, DCA pada 7 Maret nanti, akan merilis laporan sementara mengenai hasil penyelidikan terhadap insiden menghilangnya MH370.
Mendengar pengumuman itu, tangis kepedihan dan kehilangan yang tak akan tergantikan bersautan dari ballroom sebuah hotel di Beijing begitu para keluarga penumpang MH370 mengetahui kabar orang-orang terkasih mereka telah tiada.
Beberapa di antara mereka bersandar pada anggota keluarga lainnya demi menguatkan diri begitu mereka meninggalkan ruangan di mana diberi tahu bahwa penerbangan Malaysia Airlines berakhir, tak diragukan lagi, di wilayah terpencil di selatan Samudera Hindia.
Dengan membawa tandu, paramedis bergegas memasuki ballrom Hotel Lido di Beijing di mana para keluarga dari 153 penumpang asal Tiongkok dalam pesawat itu telah menunggu selama lebih dari dua pekan.
Bahkan ketika ada kemungkinan pesawat dibajak pun para keluarga masih mempunyai harapan bahwa orang-orang tercintanya di dalam pesawat itu masih hidup.
Tetapi setelah pengumuman dari Menteri Malaysia dan Malaysia Airlines, maka keluarga penumpang menyadari tidak ada harapan bagi anggota keluarganya untuk hidup. Bahkan tak ada harapan sama sekali.
Beberapa dari mereka menghambur ke luar ruangan sembari menangis tak terkendali dengan dipapah oleh anggota keluarga lainnya. Sedangkan lainnya tak henti menyeka tetes air mata begitu mereka meninggalkan ruang pengumuman itu.
Yang lainnya hanya menutup wajah menyembunyikan emosi. Sementara di dalam ruangan, ratapan duka bergema. Sanak keluarga di hotel itu enggan diajak berbicara.
Keluarga Penumpang Menentang
Namun, pengumuman itu ditentang oleh keluarga dan kerabat MH370 yang tergabung dalam paguyuban Voice370. Terlebih, sebelum diumumkan, sempat beredar rumor bahwa otoritas Malaysia pada akhirnya memang akan menyatakan pesawat menghilang.
Keluarga kru dan penumpang pada Rabu kemarin menegaskan tidak akan menerima pernyataan pemerintah yang menyebut pesawat hilang. Kecuali, dilengkapi bukti yang jelas.
"Kami telah siap dengan berbagai kenyataan, termasuk fakta bahwa orang yang kami sayangi mungkin tidak akan pernah kembali," ungkap Voice370 dalam sebuah pernyataan.
Namun, lanjut Voice370, seluruh keluarga penumpang sepakat bahwa mereka tidak akan menyatakan anggota keluarga mereka tewas tanpa ada bukti yang jelas.
Sementara, DCA pada 7 Maret nanti, akan merilis laporan sementara mengenai hasil penyelidikan terhadap insiden menghilangnya MH370.
Semula, otoritas Malaysia berencana membuat pengumuman dalam konferensi pers yang dijadwalkan hari ini. Namun acara ini mendadak dibatalkan setelah para keluarga korban berbondong-bondong ke tempat konferensi pers akan digelar.
Menurut Kementerian Transportasi seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/1/2015), pernyataan akan disiarkan melalui stasiun televisi, pada sore waktu setempat.
Selama ini, cara pemerintah Malaysia menangani krisis hilangnya MH370 telah banyak dikritik oleh kerabat keluarga dari 239 penumpang dan kru yang hilang. Salam kebajikan
Menurut Kementerian Transportasi seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/1/2015), pernyataan akan disiarkan melalui stasiun televisi, pada sore waktu setempat.
Selama ini, cara pemerintah Malaysia menangani krisis hilangnya MH370 telah banyak dikritik oleh kerabat keluarga dari 239 penumpang dan kru yang hilang. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar