KEBAJIKAN ( De 德 ) - Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang, dibalik musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28/12/2014.
Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang dan kru yang masih menggantung di wajah mereka yang telah kehilangan sanak saudara terkasih, sambil berharap agar anggota keluarganya bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun.
Namun, kini harapan serta doa dari keluarga dan sahabat, setidaknya sudah menemukan sedikit kepastian, karena keluarga masih diberi kesempatan untuk melihat jasad Anaknya terakhir kali, setelah jasad B0 atas nama Wanti Setiawati (30) sudah ditemukan dan dikenali dari dua jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Minggu (25/1/2015), seperti dirangkum dari detikcom.
Saat ini jasad kepala Pramugari AirAsia langsung diterbangkan dari Surabaya menuju Bandara Hussein Sastranegara Senin (26/1/2015) sore.
Berdasarkan keterangan pihak Bandara Hussein Sastranegara, jasad Wanti terbang menuju Bandung dari Bandara Djuanda dengan pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Bandung sekitar pukul 16.30 WIB.
"Jasad dibawa pakai pesawat komersil AirAsia di luar schedule. Jadi khusus membawa jasad, take off kira-kira pukul 16.30," ujar Lettu Dani Kusdani di Lanud Hussein Sastranegara.
Perjalanan akan memakan waktu sekitar 60 menit. Rencananya setelah tiba di Bandara Hussein akan ada upacara penyerahan dari pihak Lanud Hussein Sastranegara kepada keluarga.
"Nanti ada penyerahan dulu dari kita ke keluarga. Jasad ditandu oleh kita," terangnya.
Saat ini di Lanud Hussein Sastranegara sudah cukup ramai. Petugas dari Lanud Hussein Sastranegara sudah bersiap-siap menanti kedatangan jenazah pramugari cantk tersebut.
Satu karangan bunga turut berduka cita dari Komandan Lanud Hussein Sastranegara terlihat di lokasi.
Isak Tangis Sambut Jasad Wanti yang 'Mendarat' di Bandara Hussein Bandung
Tiga orang perwakilan pramugari dan dua orang pramugara menjemput jasad rekan kerjanya itu dengan menahan haru. Mereka menyalami dan berpelukan dengan keluarga Wanti yang ikut dalam penerbangan tersebut untuk saling menguatkan.
Sementara di dekat Ambulans, para perwakilan pramugari, pilot dan petinggi AirAsia Bandung menunggu kedatangan jasad Wanti yang tewas saat menjalankan tugas pada penerbangan AirAsia Surabaya-Singapura beberapa waktu lalu.
Jasad Wanti, putri bungsu dari pasangan Aan Soma dan Manah yang berada di dalam peti kayu yang ditutupi kain putih langsung dibawa enam orang anggota TNI dari Lanud Hussein Sastranegara dengan sigap namun hati-hati menuju mobil Ambulans. Satu orang tampak berjalan di depan dengan membawa foto Wanti.
Para kerabat Wanti tak kuasa menahan haru. Tetes demi tetes air mata mereka mengalir seiring langkah kaki petugas yang membawa jasad saudara, teman, dan staf mereka itu ke dalam mobil Ambulans berwarna biru tua yang sudah disiapkan oleh pihak Lanud Hussein Sastranegara.
Jasadnya kemudian langsung diberangkatkan menuju rumah duka di Perumahan Sariwangi Asri Kampung Lembur Tengah RT 04 RW 05 Desa Sariwangi Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat dengan dikawal sejumlah petugas.
Jasad Wanti Pramugari AirAsia Langsung Dimakamkan di Tanah Kelahirannya
Jasad Wanti Setiawati (30), pramugari senior AirAsia yang menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, tiba di rumah duka sekitar pukul 18.30 WIB. Jasadnya akan dimakamkan malam ini Senin (26/1/2015) di TPU Desa Sariwangi, Kabupaten Bandung Barat.
Setelah 'pulang' ke rumah orang tuanya di Perumahan Sariwangi Asri Kampung Lembur Tengah RT 04 RW 05 Desa Sariwangi Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Wanti kemudian disolatkan di Masjid Jami Al-Hikmah yang lokasinya berada di depan pemakaman.
Kalimat tahlil tercurah dari saudara, tetangga, kerabat yang berduyun-duyun mengantar jenazah Wanti menuju masjid yang lokasinya sekitar 300 meter dari rumah duka.
Wanti meninggal dunia dalam tugasnya saat pesawat AirAsia QZ8501 terjatuh di Selat Karimata 28 Desember 2015 lalu. Di mata keluarganya Wanti dikenal sebagai sosok pekerja keras, ramah dan low profile.
"Kalau biasanya anak bungsu itu manja, adik saya itu mandiri dan dewasa. Dia juga pandai bergaul, smart, dermawan. Dia itu anak solehah. Makanya saya yakin dia akan ditemukan karena dia itu luar biasa," tutur Ana kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Kini keluarga tak lagi cemas menunggu kabar anak bungsu kesayangannya itu. Wanti sudah 'pulang' ke rumah meskipun sudah tak bernyawa. Doa yang tak henti dari orang tua, saudara dan kerabat terus mengalir mengantar Wanti ke peristirahatan terakhirnya.
Kalimat tahlil dan surat Al-Fatihah terus diserukan mengiringi perjalanan Wanti Setiawati pramugari senior AirAsia yang menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Kini, pramugari cantik itu sudah beristirahat tenang di peristirahatan terakhirnya di TPU Desa Sariwangi, Kabupaten Bandung Barat.
Ratusan orang yang terdiri dari saudara, tetangga dan kerabat ikut menyaksikan prosesi pemakaman Wanti. Dinaungi tenda berwarna putih, perlahan-lahan petugas dari Lanud Hussein Sastranegara menurunkan peti jenazah dengan menggunakan tali tambang berwarna biru.
Keluarga maupun kerabat dari AirAsia tampak iklhas. Tidak ada tangis histeris yang melepas putri bungsu dari Aan Somah dan Manah tersebut. Namun tetesan air mata tak bersuara itu mengisyaratkan duka mendalam atas kepergian orang terkasihya itu.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, kabar mengenai jenazah Wanti yang sudah diidentifikasi cukup mendadak. Sekitar pukul 12.00 WIB siang tadi, perwakilan saudara Wanti yang berada di Surabaya mengabarkan bahwa jenazah wanti sudah teridentifikasi dan keluarga di Bandung diminta untuk mempersiapkan kedatangan jenazah.
"Ini memang mendadak, saat menerima kabar kami langsung menyiapkan pemakaman. Keluarga ikhlas karena ini musibah," ujar Aji Sutisna (43) salah seorang saudara Wanti.
Keluarga kini sudah tidak lagi harap-harap cemas menunggu kabar dari pramugari cantik tersebut. Wanti sudah beristirahat dengan tenang di samping makam neneknya. Have a safe 'flight' Wanti, 'terbanglah' dengan tenang.
Kehilangan anggota keluarga dan sahabat yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan merasakan kehilangan juga kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Kita doakan agar Almarhum Wanti Setiawati diterima dan tenang disisi Tuhan serta penumpang lainnya yang belum ditemukan agar segera ditemukan.
Semoga semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa. Sobat, selagi masih ada waktu, sayangilah orang yang Anda kasihi sebelum semuanya tinggal menjadi kenangan. Turut berduka cita. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar