|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 16 Februari 2015

Duka Keluarga dan Kenangan Sosok Kevin Biantoro, Disemayamkan Bersama Ibunya, Ernawati

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Hidup ini memang penuh dengan misteri. Tak ada yang pernah menyangka, bahwa liburan keluarga ke luar negeri dengan menumpang pesawat AirAsia QZ8501 menuju Singapura akan berakhir duka, akibat jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28/12/2014.

Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang.

Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang karena hampir sebagian besar penumpangnya adalah sekeluarga. Namun mereka harus ikhlas ditinggalkan sekaligus oleh beberapa orang pada saat bersamaan, yang kini hanya masih berharap agar sanak saudaranya terkasih bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun.

Setelah lama menunggu yang disertai doa dan harapan dari keluarga agar bisa pulang dan berkumpul bersama, walaupun di Alam yang berbeda, kini penantian sejak 28 Desember 2014 terjawab sudah, setidaknya keluarga masih diberi kesempatan untuk melihat jasadnya yang terakhir kali, serta mengkebumikannya dengan layak, setelah jasad B070 atas nama Ernawati (56) dan putranya, jasad B089 atas nama, Kevin Biantoro (16) berhasil ditemukan dan dikenali dari lima jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Senin (/16/2/2015), seperti dirangkum dari berbagai sumber.

Ernawati, Teridentifikasi melalui metode primer DNA yang bersangkutan dengan sample DNA dengan siakt gigi korban. Temuan data itu diperkuat oleh catatan riwayat gigi (dental record) korban semasa hidup sesuai dengan keadaan gigi jasad. Serta properti pribadi yang melekat pada jasadnya yaitu sepasang anting-anting. Diperkuat dengan data sekunder berupa medis antropologi terdapat kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

Sementara putranya, Kevin Biantoro, Teridentifikasi melalui dari kecocokan DNA korban dengan DNA pembanding ayah kandungnya yang turut menjadi korban dalam pesawat nahas tersebut.

Ibu dan Anak Disemayamkan Bersama


Jasad penumpang AirAsia QZ8501, ibu dan anak Ernawati (56) dan Kevin Biantoro (16) tiba di persemayaman jenazah Gotong Royong Kota Malang, Senin 16 Februari 2015, sekitar pukul 19.30 WIB, seperti dilansir dari viva.co.id..

Teridentifikasinya kedua jasad tersebut melegakan pihak keluarga Djarot Biantoro, yang sudah terlebih dulu dikenali dan dikebumikan.

“Ada sepasang anting-anting yang melekat pada jenazah Ernawati," kata Lusiana, kakak Djarot Biantoro.

Kedua jasad ibu dan anak itu rencananya akan dikebumikan tepat disamping kanan dan kiri makam Djarot Biantoro, di pemakaman Sentong Baru Lawang Kabupatèn Malang, pada Rabu, 18 Februari 2015.

"Nanti mereka akan dimakamkan di kanan dan kiri Djarot. Kami lega mereka bisa berkumpul kembali, walaupun dalam keadaan meninggal," katanya.

Dua jasad itu tiba di Malang selepas senja lantaran keluarga menunggu peti jenazah pesanan sendiri untuk mengganti peti yang disediakan maskapai.

"Tadi nunggu peti pesanan. Peti dari maskapai terbuat dari triplek. Kami bayar sendiri untuk peti dan ruangan persemayaman jasad ini," katanya.

Setelah semua keluarga disatukan, rencananya keluarga Djarot akan mulai mengurus asuransi dari maskapai. Menurutnya pengurusan asuransi tak bisa dilakukan sebelumnya lantaran keluarga masih fokus menemukan semua keluarga Djarot yang ada di dalam pesawat itu.

Seperti yang telah diketahui, pada akhir Desember 2014 lalu, Keluarga Djarot Biantoro pergi ke Singapura untuk berobat, karena Pemilik toko kayu di wilayah Klojen, Kota Malang itu mengalami gangguan penglihatan sejak beberapa tahun terakhir.

Ernawati, (56) dan putranya, Kevin Biantoro menemani suaminya, Djarot Biantoro (56) yang tengah menjalani perobatan mata sambil berlibur di Singapura. Dengan ditemukannya Ernawati dan Kevin maka keluarga ini sudah lengkap ditemukan semuanya, karena sebelumnya Djarot Biantoro sudah ditemukan pada, Senin (26/1/2015).

Kenangan Sosok Kevin Sekretaris Kelas Bersuara Lantang
  

   

Kevin Biantoro merupakan siswa dari SMA Katolik Kolese Santo Yusuf, Kota Malang, Jawa Timur. Sekolah yang lebih dikenal sebagai SMA Hua Ind. Kevin Biantoro dikenal sebagai pribadi yang ramah. Saat di kelas, dia adalah siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru. Dalam kesehariannya, ia juga aktif dalam kegiatan keagamaan, seperti dilansir dari viva.co.id..

Kevin adalah siswa XI kelas Matématika Ilmu Pengetahuan Alam 2 di SMA Katolik Kolese Santo Yusuf. Menurut Wali Kelas-nya, Hotmaida Sidauruk, Kevin adalah siswa yang aktif di bidang keorganisasian. Kevin, yang bertubuh besar itu, dikenal memiliki jiwa kepemimpinan yang menonjol. Di antara 44 kawan sekelas, dia dipercaya sebagai sekretaris kelas.

“Ketika Kevin berbicara, suasana kelas yang tadinya ramai pasti langsung diam. Suaranya lantang," kata Hotmaida Sidauruk.

Kevin, katanya, bahkan sering memilih duduk di barisan bangku belakang karena tubuhnya yang besar. “Dia sering memilih duduk di belakang. Dia tak mau mengganggu pandangan kawannya jika duduk di depan," ujarnya.

Diketahui ada tujuh siswa/alumnus SMA Katolik Kolese Santo Yusuf yang berada dalam penerbangan AirAsia QZ8501. Antara lain, Kevin Biantoro, Lindawati Anggara (alumnus 1986), Jong Jeng Fei (alumnus 1986), Indahju Liangsih (alumnus 1987, jenazahnya sudah ditemukan dan diidentifikasi), Djoko Satryo Tanoe Widjaya (alumnus 1989), Siauw Ling Kartika (alumnus 1989), dan Ronny Handoyo (alumnus 2001).

Sekolah itu menggelar misa arwah untuk seluruh korban AirAsia yang belum ditemukan, termasuk tujuh alumnusnya, pada Jumat, 9 Januari 2015. Misa itu dipimpin Romo Willy Malim Batuah CDD.

"Walau pun sangat kecil kemungkinannya, kami berharap Tuhan memberikan mukjizat untuk ditemukan dalam keadaan selamat," kata Romo Willy.

Sherly Mariska, yang hadir juga dalam misa itu, berharap jasad keponakannya segera ditemukan bersama jasad kakaknya yang juga ayah Kevin, Djarot Biantoro dan ibu Kevin, Ernawati. “Kami berharap jasadnya bisa ditemukan. Kemarin tim DVI sudah mengambil sampel darah nenek Kevin dan kakak saya," katanya.
 

Sosok Kevin di Mata Guru dan Teman Sekolahnya dan Status Terakhir BBM Kevin, Boarding    

  

Menjelang keberangkatan ke Singapura, Kevin sempat chatting dengan salah satu teman yang bernama Eline. Di sela-sela percakapan, ia mengaku tidak bisa tidur dan ingin bisa tidur dengan cepat. Ternyata, itu menjadi penanda bahwa ia benar-benar bisa segera ‘tidur’ selamanya. Selain cerita yang muncul tersebut, tak ada firasat apapun dari teman-teman terdekatnya menjelang kepergian Kevin, seperti dilansir dari Malangpost.com. .
 

Kini bangku yang biasa diduduki Kevin Biantoro (15) di kelas 11 Matematika dan Ilmu Alam (MIA) II di ruang XI A-2 SMUK Kolese Santo Yusup kini kosong. Kevin biasanya duduk sebangku dengan Clisia Olan Kurniyawan. Di kalangan teman-teman kelasnya, Kevin akrab dipanggil "Toro".

"Dia orangnya baik, sopan, mudah akrab dengan teman sekelasnya," kata Olan saat ditemui di sekolahnya, Selasa (6/1/2015). Olan pun berharap Kevin bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

"Saya berharap ada mujizat untuk Kevin. Dia bisa masuk sekolah lagi. Sosok orangnya periang, mudah bergaul, pokoknya seru," kata Olan dengan mata berkaca-kaca.
 

Sementara itu, menurut Grace Alodia, teman Kevin sejak masa SMP di SMPK Kolese Santo Yusup 1, Kevin adalah sosok yang lucu. Kevin sempat menulis status yang cukup aneh. “Dia sempat mempertanyakan tindakannya yang sering jail ke teman-temannya. Seperti ada nada penyesalan, kenapa bisa gitu,” ungkapnya.

Sebelumnya, saat penerimaan rapor pada Sabtu (20/12/14), Grace sempat janjian dengan Kevin untuk bertemu di Singapura. Mereka akan jalan-jalan bersama di sana. Namun, rencana tinggal rencana, keduanya justru tak bisa bertemu untuk selamanya.

"Dia sosok yang nyebelin, lucu tapi ngangenin. Dia pernah janjian akan ketemuan di Singapura dengan saya. Tapi sudah keburu dipanggil," katanya.


Kevin sendiri juga pernah mengungkapkan cita-citanya untuk menjadi ahli pertambangan. "Setelah itu tercapai, saya akan melamar kamu," ungkap Grace Alodia mengutip perkataan Kevin kepadanya beberapa waktu lalu.

Menurut teman-teman dekatnya, Kevin adalah pribadi yang baik, ramai dan menyebalkan. Ia sering membuat gaduh di kelas dan berbuat jail pada teman-temannya. Bella Viona C. teman sekelasnya mengaku, ia sering membuat gaduh di kelas dengan membalas candaan-candaan yang dilontarkan Kevin. “Saat dia nggak ada kayak gini, kelas jadi sepi dan nggak ada yang bisa diajak rame,” terangnya.

Sedangkan menurut Marco Sihombing, sahabat Kevin sejak SMP, Kevin adalah pribadi yang menyebalkan dan suka pamer. “Namun justru itulah yang menjadi identitas Kevin. Itu yang membuat kami kangen,” ungkapnya.

Marco mengetahui kabar tentang hilangnya Kevin saat salah satu temannya yang bernama Indra meng-update status BBM yang berbunyi “pray for Kevin and AirAsia QZ8501”. Sontak info tersebut membuat Marco kaget. Saat itu, status BBM terakhir dari Kevin adalah “Boarding” yang dibuat pada pukul 05.27 WIB.

Maria Margaretha, Wakasek urusan Humas mengatakan, ia dan kepala sekolah berkunjung ke keluarga Kevin di Jalan Jeruk pada Sabtu (3/1/15). Dalam kunjungan tersebut, mereka ditemui nenek, tante dan om dari Kevin.

“Keluarga memberi izin kepada kami untuk memasang baliho ucapan bela sungkawa. Karena itu mulai Senin sore kami memasangnya di area sekolah,” kata Rita, sapaan akrabnya.


Menurut keterangan keluarga korban, lanjut Rita, gerak-gerik keluarga Kevin sudah mulai menunjukkan sesuatu yang tidak biasa saat perayaan Natal (25/12/15).

“Saat itu, seluruh keluarga besar ayah Kevin menggelar acara perayaan Natal dan ulang tahun salah satu anggota keluarga di Hotel Savana. Mereka dikenal sebagai keluarga yang sangat ramah, namun saat itu, entah mengapa mereka cenderung diam dan dingin,” ungkap Rita mengisahkan cerita yang disampaikan keluarga kepadanya.

Rita sendiri mengetahui informasi tentang hilangnya Kevin dari salah satu teman media yang meminta konfirmasi darinya. Ia juga mendapatkan informasi dari kepala sekolah yang kebetulan memiliki anak yang cukup dekat dengan Kevin, yaitu Marco.

Setelah mendapatkan manifest AirAsia, ia kemudian mengonfirmasi staf yang membawa identitas siswa untuk dicocokkan dengan data yang ada. “Lalu muncullah nama-nama alumni yang lain,” ungkapnya.

Selain pemasangan banner, sekolah juga telah melaksanakan doa bersama yang dilakukan setiap pagi sejak Senin (5/1/15). Setiap siswa di masing-masing kelas, lanjut Rita, akan berdoa setiap pagi hingga waktu yang tidak ditentukan.

“Ya minimal kami mendoakan penumpang AirAsia hingga pemberitaan tentang itu sudah tidak ada. Kami juga akan menggelar doa bersama yang diikuti seluruh siswa dan alumni pada Jum’at (9/1) nanti,” urainya.

Kita doakan semoga Almarhum Ernawati dan putranya Kevin Biantoro, mendapat tempat yang layak di sisiNya dan penumpang lainnya dapat segera ditemukan. Turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa.

Sobat, Tak selamanya kita diberikan kesempatan untuk memiliki hidup di dunia ini, maka hiduplah dengan sebaik-baiknya dan buatlah menjadi bermakna, bukan hanya untuk diri Anda sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang mengenal Anda. Supaya, suatu saat nanti jika kita sudah tiada, kenangan kebaikan kita masih akan tetap hidup di hati mereka semua. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar