KEBAJIKAN ( De 德 ) - Hidup ini memang penuh dengan misteri. Tak ada yang menyangka, liburan keluarga ke luar negeri dengan menumpang pesawat AirAsia QZ8501 menuju Singapura akan berakhir duka, akibat jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28/12/2014.
Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang.
Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang karena hampir sebagian besar penumpangnya adalah sekeluarga. Namun mereka harus ikhlas ditinggalkan sekaligus oleh beberapa orang pada saat bersamaan, yang kini hanya masih berharap agar sanak saudaranya terkasih bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun.
Setelah lama menunggu yang disertai doa dan harapan dari keluarga dan sahabat, kini penantian sejak 28 Desember 2014 terjawab sudah, setidaknya keluarga masih diberi kesempatan untuk melihat jasadnya terakhir kali, setelah jasad B086 atas nama Sii Chung Huei (56) berhasil ditemukan dan dikenali dari satu-satunya jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Senin (9/2/2015), seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Jasad Sii Chung Huei dikenali dengan menggunakan metode primer yakni dental record korban yang cocok dengan pemeriksaan ontodologi post mortem, serta menggunakan metode sekunder yakni berupa pemeriksaa properti yang masih melekat pada tubuh korban. Juga ditemukan kartu kredit atas nama korban. Yang diperkuat dengan temuan medis dan antropologi yang terdapat kecocokan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.
Seperti yang diketahui, Sii Chung Huei asal Serawak, Malaysia bermaksud pulang kampung ke Sarawak setelah berada di Surabaya selama seminggu. Sii terbang ke Singapura sebelum melanjutkan penerbangan ke Sarawak. Sii seharusnya terbang bersama koleganya, namun batal karena kolega tersebut memilih penerbangan berbeda.
Sang kolega akhirnya terbang langsung ke Kuala Lumpur sebelum melanjutkan perjalanan ke Sarawak. Sii Chung Huei termasuk diantara ketiga penumpang terakhir yang membeli tiket (kursi 20F) dengan PNR S7IUPL yang dibeli atau diterbitkan, 26 Desember 2014. (Baca : Keluarga Sii Chung Huei WN Malaysia, Berharap Ada Keajaiban.
Sii Chung Huei adalah suami seorang dosen di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Sarawak yang bernama Prof Madya Annie Wong Muk Ngiik Sementara itu, jasad Sii Chung Huei belum diserahkan kepada keluarganya, dan masih dititipkan di container pendingin milik tim DVI, Surabaya.
Kehilangan anggota keluarga dan sahabat yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan merasakan kehilangan juga kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Kita doakan semoga Almarhum Sii Chung Huei mendapat tempat yang layak di sisiNya dan penumpang lainnya yang lainnya dapat segera ditemukan.
Turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa.
Sobat, Tak selamanya kita diberikan kesempatan untuk memiliki hidup di dunia ini, maka hiduplah dengan sebaik-baiknya dan buatlah menjadi bermakna, bukan hanya untuk diri Anda sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang mengenal Anda. Supaya, suatu saat nanti jika kita sudah tiada, kenangan kebaikan kita masih akan tetap hidup di hati mereka semua. Salam kebajikan
Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang.
Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang karena hampir sebagian besar penumpangnya adalah sekeluarga. Namun mereka harus ikhlas ditinggalkan sekaligus oleh beberapa orang pada saat bersamaan, yang kini hanya masih berharap agar sanak saudaranya terkasih bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun.
Setelah lama menunggu yang disertai doa dan harapan dari keluarga dan sahabat, kini penantian sejak 28 Desember 2014 terjawab sudah, setidaknya keluarga masih diberi kesempatan untuk melihat jasadnya terakhir kali, setelah jasad B086 atas nama Sii Chung Huei (56) berhasil ditemukan dan dikenali dari satu-satunya jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Senin (9/2/2015), seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Jasad Sii Chung Huei dikenali dengan menggunakan metode primer yakni dental record korban yang cocok dengan pemeriksaan ontodologi post mortem, serta menggunakan metode sekunder yakni berupa pemeriksaa properti yang masih melekat pada tubuh korban. Juga ditemukan kartu kredit atas nama korban. Yang diperkuat dengan temuan medis dan antropologi yang terdapat kecocokan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.
Seperti yang diketahui, Sii Chung Huei asal Serawak, Malaysia bermaksud pulang kampung ke Sarawak setelah berada di Surabaya selama seminggu. Sii terbang ke Singapura sebelum melanjutkan penerbangan ke Sarawak. Sii seharusnya terbang bersama koleganya, namun batal karena kolega tersebut memilih penerbangan berbeda.
Sang kolega akhirnya terbang langsung ke Kuala Lumpur sebelum melanjutkan perjalanan ke Sarawak. Sii Chung Huei termasuk diantara ketiga penumpang terakhir yang membeli tiket (kursi 20F) dengan PNR S7IUPL yang dibeli atau diterbitkan, 26 Desember 2014. (Baca : Keluarga Sii Chung Huei WN Malaysia, Berharap Ada Keajaiban.
Sii Chung Huei adalah suami seorang dosen di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Sarawak yang bernama Prof Madya Annie Wong Muk Ngiik Sementara itu, jasad Sii Chung Huei belum diserahkan kepada keluarganya, dan masih dititipkan di container pendingin milik tim DVI, Surabaya.
Kehilangan anggota keluarga dan sahabat yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan merasakan kehilangan juga kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Kita doakan semoga Almarhum Sii Chung Huei mendapat tempat yang layak di sisiNya dan penumpang lainnya yang lainnya dapat segera ditemukan.
Turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa.
Sobat, Tak selamanya kita diberikan kesempatan untuk memiliki hidup di dunia ini, maka hiduplah dengan sebaik-baiknya dan buatlah menjadi bermakna, bukan hanya untuk diri Anda sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang mengenal Anda. Supaya, suatu saat nanti jika kita sudah tiada, kenangan kebaikan kita masih akan tetap hidup di hati mereka semua. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar