KEBAJIKAN ( De 德 ) - Hidup ini memang penuh dengan misteri. Tak ada yang pernah menyangka, bahwa liburan keluarga ke luar negeri dengan menumpang pesawat AirAsia QZ8501 menuju Singapura akan berakhir duka, akibat jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu 28/12/2014.
Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang.
Sebelum menghilang, sejumlah penumpang dan awak pesawat sempat memberikan kata-kata terakhir, baik di media sosial maupun menyampaikan secara langsung pada orang terdekat. Bahkan ada juga di antara mereka yang sempat mengabadikan momen sebelum pesawat tinggal landas dan menghilang. Seperti yang tergambar dalam potret akun BBM, Gusti Made Bobby Sidharta.
Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang karena hampir sebagian besar penumpangnya adalah sekeluarga. Namun mereka harus ikhlas ditinggalkan sekaligus oleh beberapa orang pada saat bersamaan, yang kini hanya masih berharap agar sanak saudaranya terkasih bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun.
Setelah lama menunggu yang disertai doa dan harapan dari keluarga dan sahabat, kini penantian sejak 28 Desember 2014 terjawab sudah, setidaknya keluarga masih diberi kesempatan untuk melihat jasadnya yang terakhir kali, serta mengkebumikannya dengan layak, setelah jasad B85 atas nama Gusti Made Bobby Sidharta (43) berhasil ditemukan dan dikenali dari lima jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Senin (/16/2/2015), seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Gusti Made Bobby Sidharta, Teridentifikasi berdasarkan pencocokan antara DNA korban dengan DNA pembanding ayah-ibunya, juga diperkuat oleh tanda-tanda bekas luka operasi patah tulang pada tulang klavikula sebelah kanan. Serta ditemukan properti berupa Identitas kartu tanda penduduk di sakunya.
Gusti Made Bobi Sidharta (43) warga Malang, yang tinggal di Jl Simpang Gading, no 16 RT 2 RW 6 Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang, mengajak serta istrinya, Dona Indah Nurwatie (39) dan 2 anaknya yakni Gusti Ayu Putriyana Permata (16) Gusti Ayu Made Keisha Putri (9) berangkat ke Singapura untuk berlibur menumpang AirAsia QZ8501. Keempatnya berangkat dari Malang, Jawa Timur sejak Minggu 28 Desember 2014 dini hari. Pengusaha properti itu dikenal dermawan dan aktif di berbagai kegiatan di kampungnya.
Dengan ditemukannya Gusti Made Bobby Sidharta, maka seluruh keluarganya telah berhasil ditemukan semuanya. Sebelumnya, mendiang istrinya, Dona Indah Nurwatie (39) dan 2 anaknya yakni Gusti Ayu Putriyana Permata (16) Gusti Ayu Made Keisha Putri (9), telah ditemukan dan dikebumikan.
Maut pasti akan datang menjemput, namun tak ada seorang pun yang mengetahui kapan waktunya. Karenanya, setiap orang masih memiliki kesempatan untuk tersenyum meski pada menit-menit terakhir dalam hidupnya..
Setidaknya, itulah yang dilakukan Bobby, sebelum menaiki pesawat nahas tersebut. Dalam foto selfie itu, Bobby sempat berpose di depan pesawat AirAsia. Foto itu kemudian diunggah lewat akun Blackberry Messenger-nya (BBM) sembari menuliskan status, ‘Berangkat’. Tak ada yang tahu, pesawat itu tidak bakal pernah membawa mereka sampai di Bandara Changi, Singapura.
Kenangan Sosok Bobby yang Dermawan
Salah satu tetangga Bobby, Ridwan, menuturkan, sehari-hari keluarga Bobby sudah seperti saudara mereka sendiri. Dia juga menilai Bobby adalah sosok yang ramah dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
”Kemarin sore (Sabtu sore) bilang mau liburan ke Bali katanya. Dini harinya dijemput travel,” ucap Ridwan. Ridwan pun ikut sibuk menyiapkan segala dokumen kependudukan Bobi sebelum menuju Juanda, Surabaya.
”Sewaktu-waktu dibutuhkan biar siap,” katanya sembari menunjukkan foto profil Whatsapp milik Bobbby yang menunjukkan sedang berfoto di depan pesawat AirAsia yang akan membawanya.
“Sempat ganti DP BBM dan menulis status ‘Berangkat’. Pak Bobby berpose di depan pesawat, sepertinya beberapa saat sebelum naik pesawat,” kata tetangga Bobby, M Ridwan, di Malang, Jawa Timur, Minggu (28/12/2014).
Ridwan mengaku kaget saat mengetahui kabar bahwa Bobby sekeluarga menjadi penumpang AirAsia. Sebab, kata dia, Bobby sempat bercerita ingin liburan ke Bali dan Lombok. Bukan Singapura.
"Kemarin sore datang ke rumah saya, bilang mau ke Bali dan Lombok. Tapi biasanya kalau pulang baru dia cerita habis dari mana saja," ujar Ridwan.
"Dia sempat pamit ke saya mau liburan ke Bali sama keluarga. Dia juga berpesan agar saya tidak menghubungi sampai 3 Januari 2015, karena nanti kena roaming. Saya sempat mikir, masak telepon ke Bali kena roaming. Ternyata mereka liburan ke Singapura," kata M Ridwan, tetangga dekat Bobby, Minggu (28/12/2014).
"Pak Bobby ini juga pengurus rukun tetangga, bahkan kegiatan sampai tingkat kelurahan juga pasti ikut bantu," tutur Ridwan.
M Sulton, Ketua Rukun Warga 6 mengaku, Bobi merupakan warga yang supel dan berjiwa sosial. "Pak Bobby pasti membantu dan terlibat kalau ada kegiatan di kampung," ucap Sulton.
Kedermawanan Bobby juga diakui oleh Direktur Politeknik Negeri Malang Tundung Subali Patma yang rumahnya hanya berjarak 10 meter dari rumah Bobby. ”Setahu saya beliau alumni ITN. Makanya jadi tim teknis di LPMK sini. Saya dulu aktif di LPMK bersama beliau,” ucap Tundung.
Kita doakan semoga Almarhum Gusti Made Bobby Sidharta, mendapat tempat yang layak di sisiNya dan penumpang lainnya dapat segera ditemukan. Turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa.
Sobat, Tak selamanya kita diberikan kesempatan untuk memiliki hidup di dunia ini, maka hiduplah dengan sebaik-baiknya dan buatlah menjadi bermakna, bukan hanya untuk diri Anda sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang mengenal Anda. Supaya, suatu saat nanti jika kita sudah tiada, kenangan kebaikan kita masih akan tetap hidup di hati mereka semua. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar