Berbagai kisah mengharukan dan kenangan manis dari kisah penumpang semasa hidup turut diceritakan dengan harapan doa dapat sampai kepada Almarhum sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang.
Tiada yang lebih bersedih dan berduka selain keluarga penumpang karena hampir sebagian besar penumpangnya adalah sekeluarga. Betapa sedihnya keluarga dan kerabat yang telah ditinggalkan sekaligus oleh beberapa orang pada saat bersamaan, yang kini hanya masih bisa berharap agar sanak saudaranya terkasih bisa ditemukan, dari sekian banyaknya korban yang masih belum ditemukan Tim Basarnas, walau dalam keadaan apapun
Setelah lama menunggu yang disertai doa dan harapan dari keluarga dan sahabat, kini penantian sejak 28 Desember 2014 terjawab sudah, setidaknya keluarga masih diberi kesempatan untuk melihat jasadnya terakhir kali, setelah jasad B061 atas nama Viona Florensia Abraham (19) berhasil ditemukan dan dikenali dari keempat jasad yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Sabtu (31/1/2015), seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Teridentifikasi berdasarkan dari metode primer analisa DNA dengan DNA pembanding ayah kandung korban. Dari data antropologi terdapat kesamaan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan korban.
Viona Florensia Abraham (19) berangkat dari Surabaya menuju Singapura untuk berlibur bersama saudaranya, Inda Diani Abraham. Mereka berdua merupakan adik ipar dari seorang anggota DPRD Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Erik Angky.
Gubernur Maluku berdoa bagi ditemukannya korban QZ8501
Gubernur Maluku Said Assagaff menyampaikan duka cita nan mendalam, kepada para korban pesawat Airasia QZ8501, khususnya dua orang warga Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), yang ikut dalam penerbangan naas itu.
Kedua penumpang QZ8501 asal Maluku itu adalah Inda Diani Abraham dan Viona Florensia Abraham. Keduanya penduduk desa Tomra, Kecamatan Pulau Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku dan berpofesi wirausahawan pengelola toko di Leti dan Pulau Tiakur. Ibunda kedua korban QZ8501 ini adalah pendeta di Pulau Leti.
"Kami berdoa agar keduanya segera ditemukan dan proses selanjutnya menjadi kewenangan keluarga, terutama terkait lokasi pemakaman," kata Gubernur Said, Seni (5/1/2015), seperti dikutip dari Antara.
Ibu dari 2 Bersaudara di AirAsia Menolak Temui Siapapun
Kabar jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 mengguncang ketenangan keluarga Johanes Abraham. Betapa tidak, kedua puterinya Viona Florensa Abraham dan Inda Diani Abraham adalah dua dari 155 penumpang di pesawat tujuan Surabaya-Singapura itu, seperti dilansir dari tribunnews.com.
Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Polisi Endang Sunjaya, Kamis (15/1/2015), mendatangi Posko DVI Polda Jatim di Surabaya. Dia mengantar sampel DNA dua bersaudara warga kepulauan Maluku yang menjadi korban pesawat Air Asia QZ8501.
Sejak saat itu, bahkan isteri Johanes Abraham yang berprofesi sebagai pendeta menolak menemui siapapun.
"Dua pekan sejak ada kabar pesawat hilang ibunya tidak bisa ditemui siapapun. Dia terus berdoa berharap yang terbaik bagi kedua anaknya," kata Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Polisi Endang Sunjaya, saat menyerahkan sampel DNA kedua korban ke Posko DVI Polda Jatim di Surabaya, Kamis (15/1/2015).
Endang yang datang ke rumah korban bersama tim DVI dan pihak manajemen Air Asia bahkan sempat kesulitan bertemu dengan ibu korban.
"Setelah kami ajak bicara dan menjelaskan, akhirnya ibunya berkenan diambil sampel darahnya. Kedua orang tua korban bahkan meminta agar jasadnya dipulangkan jika ditemukan tim SAR," ujarnya.
Tim DVI sengaja mengutus dirinya, karena secara geografis, meskipun Pulau Leti berada di wilayah provinsi Maluku, namun lebih dekat posisinya dengan Kota Kupang. Dari Polda Maluku ke Pulau Leti bisa memakan waktu sepekan perjalanan, namun jika dari Kupang hanya sehari setengah.
Pulau Leti kata Endang adalah pulau yang sangat terpencil di kepulauan Maluku. Akses transportasi kapal laut hanya ada setiap tiga bulan sekali. Tapi pihaknya bersama manajemen Air Asia tetap berkomitmen mengambil sampel DNA keluarga korban demi memperoleh data akurat untuk kepastian hukum korban.
Status BBM Korban AirAsia: Thanks God For All The Most Beautiful Thing in My Life.
Inda Diani Abraham, warga asal Maluku sempat menuliskan status “Thanks God for all the most beautiful thing in my life (Terima kasih Tuhan untuk semua hal yang paling Indah dalam Hidupku), seperti dilansir dari okezone.com
Menurut Sepupu Inda, Rengga, sebelum peristiwa itu terjadi tidak ada tanda-tanda maupun firasat. Semuanya berjalan seperti biasa. Saat itu Indah ingin berlibur ke Singapura bersama temannya.
“Tapi, yang membuat heran, statusnya Inda di BB. Status itu sepertinya Indah berpamitan dengan mengucapkan syukur atas kehidupan yang telah diberikan Tuhan,” ungkap Rengga di Posko Crisis Centre AirAsia Polda Jatim, A Yani, Surabaya, Minggu (4/1/2015).
Rengga mengaku, juga sempat mencoba mengirim pesan lewat BBM pada Indri ketika mendengar pesawat yang ditumpangi hilang contact. Rupanya BB Inda sudah tidak aktif, sehingga pesan yang dikirim tidak masuk.
“Tidak hanya Inda yang ikut pesawat AirAsia ini, tapi sepupu saya yang lain juga ikut. Dia bernama Viona Florensia Abraham. Jadi, sepupu saya yang ikut AirAsia ada dua orang. Saya berharap Inda dan Viona segera ditemukan dalam kondisi apapun,” tandasnya.
Hingga kini, nasib perempuan berparas ayu itu belum diketahui. Pihak keluarga masih menunggu informasi terkait Inda.
“Sejak hari Minggu saya sudah ada di Juanda dan pindah ke sini (Polda Jatim) untuk mendapatkan informasi secara akurat terkait keberadaan sepupuku,” terang Rengga.
Keluarga berharap pencarian terus dilakukan agar kakak kandung Viona yang juga penumpang AirAsia QZ8501 dapat ditemukan.
Kehilangan anggota keluarga dan sahabat yang disayangi tentunya membuat kita berduka dan merasakan kehilangan juga kesedihan yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Kita doakan semoga Almarhum Viona Florensia Abraham mendapat tempat yang layak di sisiNya dan saudara serta penumpang lainnya yang lainnya dapat segera ditemukan.
Turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, karena semuanya adalah atas kehendak yang kuasa.
Sobat, Tak selamanya kita diberikan kesempatan untuk memiliki hidup di dunia ini, maka hiduplah dengan sebaik-baiknya dan buatlah menjadi bermakna, bukan hanya untuk diri Anda sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang mengenal Anda. Supaya, suatu saat nanti jika kita sudah tiada, kenangan kebaikan kita masih akan tetap hidup di hati mereka semua. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar