|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 02 Februari 2015

Satu Hati Dalam Pengabdian Zhuān Xīn Zhì Zhì

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Dahulu kala di Tiongkok kuno, ada seorang master catur Tiongkok bernama Yi Qiu . Dia terkenal karena menjadi pemain catur Tiongkok yang paling ahli pada masa itu. Suatu ketika, ia menerima dua siswa, dan memberinya pelajaran catur setiap hari.

Suatu hari, ia mengajar mereka beberapa teknik penting dalam bermain catur. Siswa Ah mendengarkannya dengan penuh perhatian dan benar-benar menyerapnya. Siswa Bi, bagaimanapun juga, tampak seperti mendengarkan penjelasan guru tapi pikirannya pada sesuatu yang lain.

Siswa Bi memandang ke luar jendela. Dia melihat seekor angsa di danau dan membayangkan bahwa ia memiliki busur dan anak panah di tangan dan memanahnya, lalu memasak angsa tersebut untuk makan malam yang menyenangkan.

Kemudian ia menyadari, itu hanyalah imajinasinya saat berada di dalam kelas. Dia merasa sungguh menyedihkan bahwa ia harus berada di kelas. Dia mendengarkan ajaran gurunya untuk sementara waktu sampai ia melihat angsa lain melalui jendela. Pikiran untuk memanah dan memasak angsa datang kembali.

Meskipun siswa Bi menerima pelajaran yang sama seperti siswa Ah, dia tidak berkonsentrasi pada ajaran Qiu dan membiarkan pikirannya terus berkelana memikirkan hal-hal yang berbeda. Dia masih larut dalam fantasinya ketika kelas berakhir.

Guru Qiu mengetahui bahwa siswa Bi adalah pelupa. Dia meminta kedua siswanya untuk memainkan catur setelah kelas berakhir.

Siswa Ah menggunakan teknik yang dipelajarinya dari gurunya dan dia bermain sangat baik, sedangkan siswa Bi berjuang keras hingga ia akhirnya kalah dalam pertandingan.

Guru Qiu berkata kepada mereka, “Jika seseorang tidak memberikan perhatian sepenuh hati, maka tidak ada keterampilan yang dapat dipelajari.”

Kisah di atas dicuplik dari satu bagian dalam Gaozi of Mencius. Di kemudian hari, tulisan dari teks Zhuān Xīn Zhì Zhì menjadi sebuah idiom, yang memiliki arti satu hati pengabdian.

Catatan:

Mencius (372-289 SM), juga disebut Meng Zi, adalah seorang filsuf terkenal dalam sejarah Tiongkok. Dia merupakan seorang Konghucu yang paling terkenal setelah Konfusius sendiri. Filosofinya sebagian besar terfokus pada kebaikan bawaan manusia. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar