|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 14 April 2015

6 Jenis Penyakit yang Sering Menyebabkan Kematian Kaum Pria

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Lahir, tua, sakit dan mati merupakan hukum alam kehidupan manusia. Jika dalam kehidupan sehari-hari memerhatikan atau menjaga kesehatan, kebiasaan hidup yang baik, akan memberi manfaat besar bagi kesehatan, dan rasio panjang umur juga akan meningkat. Di sisi lain, sepanjang hidup seseorang pasti akan menghadapi berbagai penyakit, namun, kita dapat mengantisipasi lebih dini dengan mengetahui beberapa kondisi penyakit, dikutip dari erabaru.net.

Dalam artikel yang dipublikasikan Fox News memperkenalkan enam jenis penyakit yang mengancam jiwa kaum pria. Dapat dikatakan keenam jenis penyakit ini adalah penyakit yang umum ditemui yang menyebabkan kematian kaum pria. Kepada kaum pria harap perhatikan dan jaga kesehatan Anda dalam rutinitas (kehidupan) sehari-hari, agar terhindar dari penyakit-penyakit berikut ini.

1. Jantung

 
Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu kaum pria, The American Centers for Disease Control and Prevention (Data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika) menunjukkan bahwa ada seperempat kaum pria meninggal karena penyakit jantung.

Meskipun kita tahu bahwa olahraga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, tetapi kebanyakan kaum pria tidak menyadari secara mendalam akan hal itu. Profesor James M. Rippe, seorang ahli jantung dari University of Florida, AS, mengatakan bahwa bahaya kesehatan akibat duduk lama itu setara dengan mengisap sebungkus rokok setiap hari.

Di saat latihan fisik, sebaiknya pastikan asupan air yang cukup. Sebuah studi epidemiologi di AS menyebutkan, bahwa dibandingkan dengan mereka yang hanya minum dua gelas air sehari atau kurang, risio kematian akibat mengidap penyakit jantung para pria yang minum 5 gelas air sehari itu menurun 54%. Hal ini dikarenakan air bisa mencairkan darah, sehingga dengan demikian kecil kemungkinan akan menyumbat pembuluh darah, dan mengakibatkan infark otot jantung.

2. Kanker

Kanker adalah faktor terbesar kedua yang menyebabkan kematian kaum pria, sebesar 24.1 % kaum pria meninggal karena kanker. Rippe mengatakan, bahwa mereka yang terserang kanker bukan karena bernasib malang, lebih dari 50% penderita kanker jelas sekali terkait masalah gaya hidup.

Aaron Clark, seorang dokter dari fakultas kedokteran keluarga The Ohio State University Wexner Medical Center mengatakan bahwa di Amerika Serikat, merokok merupakan penyebab utama kematian akibat kanker.

Selain itu, kontrol berat badan juga penting. Rippe mengatakan bahwa kelebihan berat badan dapat mempengaruhi kadar hormon manusia, menyebabkan terjadinya kanker gastric atau kanker lambung dan kanker lainnya. Menurut ahli terkait, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, obesitas akan menggantikan merokok, yang akan menjadi faktor nomor satu yang menyebabkan kematian akibat kanker.

3. Musibah tak terduga

 
Kaum pria diminta agar lebih berhati-hati. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika, mengatakan, bahwa musibah tak terduga, misalnya kecelakaan lalu lintas dan sebagainya, merupakan penyebab utama ketiga kematian pada pria.

Sebagai seorang laki-laki, tidak hanya menjadi seorang supir yang aman, tetapi juga harus menjadi seorang pejalan yang memperhatikan keselamatan.

4. Penyakit saluran pernafasan bawah

 
Menurut penuturan Rippe, secara umum, sebesar 5,4% kaum pria meninggal karena penyakit pada saluran pernapasan bawah, seperti misalnya chronic obstructive pulmonary disease (penyakit paru obstruktif kronik), juga dikenal sebagai bronkitis kronis dan emfisema (kondisi di mana kantung udara di paru-paru secara bertahap hancur, membuat napas lebih pendek) sehingga menjadi sulit bernafas. Selain itu, meskipun tidak umum, namun, asma dan fibrosis paru juga dapat menyebabkan penyakit kronis pernafasan bawah.

Meskipun tidak merokok, namun, rendahnya tingkat asap dan udara di sekitar, kemungkinan juga bisa merusak paru-paru Anda. Sementara polusi udara jelas meningkatkan risiko masalah pernafasan. Pada 2013 lalu, sebuah studi di University of Bern, Swiss menemukan, bahwa karena masalah polusi udara, sehingga probalitas kematian akibat penyakit yang disebabkan sistem pernafasan pada mereka yang tinggal di bawah lantai 8 itu jauh lebih tinggi 40% dibanding mereka yang tinggal di lantai yang lebih tinggi.

5. Stroke

Saat ini, stroke bukanlah penyakit yang identik dengan manula. Stroke adalah penyebab utama kelima kematian kaum pria, penelitian neurologis terkait menyebutkan bahwa sebesar 15% stroke terjadi sebelum usia 45 tahun. Dianjurkan sebaiknya hindari tekanan darah tinggi, jika tekanan darah lebih dari 120/80, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait, dan kurangi asupan natrium.

Rippe menyarankan lebih baik kurangi mengonsumsi makanan olahan, minum lebih banyak susu. Susu adalah sumber utama kalium dalam menu makanan penduduk Amerika, sementara kalium yang memadai bisa membantu melawan efek negatif terhadap tekanan darah. Kandungan kalium pada buah pisang dan alpukat juga cukup tinggi.

6. Diabetes

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika, menyebutkan, rasio kematian kaum pria akibat diabetes mencapai 3,1%, dan dalam populasi AS, terdapat sekitar 9,3% mengidap diabetes. Dengan menjaga berat badan yang sehat, bisa secara signifikan mengurangi risiko terkena diabetes.

Clark mengatakan, meskipun memiliki berat badan ideal, tapi tetap perlu memeriksa kadar glukosa darah setiap tahun. Sementara diantara penderita diabetes tipe 2, sekitar 15% sampai 20% dari mereka itu tidak kelebihan berat badan. Clark menyarankan sebaiknya lakukan tes kadar glukosa darah setiap tahun setelah memasuki usia di atas 35 tahun. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar