KEBAJIKAN ( De 德 ) - Tahu adalah makanan yang baik untuk perawatan kesehatan, menambah energi, menguatkan badan (lemah), memiliki efek terapi yang baik terhadap pengerasan arteri, osteoporosis. Karena rasa tahu yang lembut dan kenyal, tanpa sadar akan membuat kita menyantapnya secara berlebihan, mengonsumsi makanan apa pun dalam jumlah yang sesuai akan bermanfaat bagi kesehatan. Namun sebaliknya, akan menyebabkan beban tubuh dan merugikan kesehatan, demikian juga saat mengonsumsi tahu, bukan berarti makan banyak akan bermanfaat bagi kesehatan.
Bahan utama tahu adalah kacang kedele. Kedelai mengandung saponin, dapat mencegah aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah), sekaligus juga dapat mendorong pengeluaran iodium (yodium) dalam tubuh. Konsumsi tahu secara berlebihan dalam jangka waktu panjang mungkin akan menyebabkan 4 risiko kesehatan tubuh.
1. Mendorong pelemahan fungsi ginjal
Melalui proses metabolisme, sebagian besar protein nabati yang kita konsumsi akan menjadi limbah nitrogen dikeluarkan oleh ginjal. Kemampuan ginjal orangtua (lansia) mengeluarkan zat buangan (sampah dalam tubuh) menurun, jika makan terlalu banyak tahu, akan meningkatkan beban ginjal, sehingga lebih lanjut melemahkan fungsi ginjal.
2. Menyebabkan kekurangan yodium
Kedelai mengandung saponin, dapat mencegah aterosklerosis, mendorong pengeluaran yodium dalam tubuh. Jika konsumsi tahu secara berlebihan dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan hilangnya yodium, dan memicu terjadinya gangguan akibat kekurangan yodium. Karena itu, agar tidak kehilangan yodium, tambahkan sedikit ganggang laut, rhodopyceae (sejenis ganggang merah) atau makanan hasil laut yang kaya akan yodium saat makan tahu.
3. Mendorong pembentukan aterosklerosis
Methionine atau metionin yang melimpah dalam produk hasil olahan kedelai, dapat berubah menjadi cysteine/sistein dibawah efek enzim. Sistein dapat merusak artery endothelial cells/sel endotel pembuluh darah, yang akan membuat kolesterol dan trigliserida rentan mengendap di dinding arteri, sehingga memicu pembentukan aterosklerosis.
4. Menyebabkan gangguan pencernaan
Protein yang terkandung dalam tahu, bisa menghambat tubuh menyerap zat besi, jika mengonsumsi berlebihan, mudah menyebabkan gangguan pada pencernaan protein, terjadi gejala distensi abdomen (perut kembung), diare dan gejala tidak nyaman lainnya. Saat makan tahu, kombinasikan dengan sedikit makanan berprotein kualitas tinggi, misalnya daging dan telur, dapat membuat tubuh menyerap dan mencerna protein tahu itu dengan lebih baik. Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar