KEBAJIKAN ( De 德 ) - Orangtua tunggal dan pasangan yang terpisah kini makin banyak. Orangtua sibuk bekerja, sementara waktu untuk anak-anak semakin berkurang. Waktu anak-anak prasekolah bersama dengan baby sitter, atau kakek-nenek acapkali melebihi waktu bersama orangtua. Padahal, yang paling dibutuhkan anak-anak pada tahap demikian, adalah membangun hubungan yang erat, rasa aman dan rasa percaya diri dengan orangtua mereka.
Hubungan orangtua-anak pada masa usia dini, cukup untuk mempengaruhi perkembangan kepribadian dan emosional mereka di kemudian hari. Dan sejumlah besar kebiasaan anak-anak itu juga terbentuk pada masa seperti ini. Melalui interaksi orangtua-anak yang akrab, orangtua akan lebih memahami anak-anak, sehingga dengan demikian baru bisa memberikan perhatian, dukungan dan dorongan semangat yang sesuai kepadanya di kemudian hari di saat mereka sangat membutuhkannya.
Setelah masuk sekolah dasar, bukan hanya orangtua yang sibuk dan pulang malam, waktu untuk les juga telah mendominasi sebagian besar waktu anak-anak seusai pulang sekola. Banyak anak-anak baru pulang ke rumah sudah malam seusai kursus pelajaran seni, sehingga dialog antara orangtua dan anak-anak hanya sebatas pada “cepat mandi, cepat kerjakan PR, cepat latihan piano dan sebagainya”.
Kedua belah pihak masing-masing tidak punya waktu, energi walau hanya sekadar ngobrol atau mendengarkan suasana hati masing-masing. Akibat kurangnya kebersamaan orang tua-anak, sehingga anak-anak tidak bisa merasakan perhatian maupun curahan kasih sayang orangtua dan kehangatan keluarga, sekaligus sulit untuk mencurahkan kegundahan dan kekecewaan individu.
Banyak masalah remaja bersumber dari ketidakseimbangan hubungan orangtua-anak. Kurangnya perhatian dan pendampingan orangtua dalam proses pertumbuhan anak-anak, sebagian besar akan mencari ketergantungan dan rasa memiliki di luar rumah, yang rentan menyebabkan perilaku menyimpang.
Orangtua yang sibuk sebaiknya memanfaatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan anak-anak, misalnya : ngobrol santai dengan anak dalam perjalanan menjemput atau mengantarnya sekolah, saat makan bersama di atas meja.
Yang penting adalah menaruh perhatian pada dunia spiritual, perubahan pertumbuhan anak-anak, bukan hanya sebatas pada prestasi akademiknya, selalu memberi semangat dan pengakuan, untuk meningkatkan kepercayaan dirinya ; Membuat sarapan bersama anak-anak saat liburan, jalan-jalan di mal, dorong semangat anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan keluarga atau olahraga, komunikasi orangtua-anak, meningkatkan kohesi keluarga ; Berikan pelukan hangat dan pujian pada anak-anak menjelang tidur, supaya ia merasakan perhatian dan kasih sayang dari ayah/ibu, selalu ada di sisinya saat tahu mereka membutuhkan sesuatu.
Pertumbuhan anak-anak hanya sekali. Perhatian dan pendampingan orangtua, adalah kekuatan stabilitas dan pertumbuhan mereka, orangtua yang bijak niscaya akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendampingi pertumbuhan mereka.
Kunci pendidikan anak-anak
Banyak orangtua yang menganggap bahwa performa anak-anak yang buruk di sekolah itu karena pola mengajar dari guru sekolah yang tidak beres. Meskipun kita mengetahui bahwa “orangtua adalah guru pertamanya anak-anak”, namun, banyak keluarga sekarang kurang memberikan anak-anak pendidian dalam keluarga .
Banyak faktor non-intelijensi dalam proses pertumbuhan anak-anak, yang perlu dituntaskan melalui kata-kata dan perbuatan orangtua. Sebagai contoh : Pengembangan emosional, pembentukan karakter, kebiasaan dan tanggungjawab, serta pembentukan rasa percaya diri dan sebagainya. Dalam makna tertentu, orangtua sebenarnya adalah suatu profesi, sayangnya, banyak orangtua sebenarnya tidak kompeten, meskipun mereka sukses di karier, tapi kesuksesan karier tidak bisa menebus kurangnya pendidikan dalam keluarga.
Dalam kehidupan nyata, setiap anak memiliki tahap pertumbuhan yang sangat diperlukan, yaitu “pendampingan” orangtua, sebenarnya setiap hari itu adalah kesempatan yang baik dalam meningkatkan rasa sayang dan pendidikan orangtua-anak, curahkan lebih banyak perhatian dan kehangatan pada anak-anak, baru bisa membuatnya tumbuh sehat dan bahagia! Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar