KEBAJIKAN ( De 德 ) - Kemarin, ketika pergi ke mal melewati sebuah toko, kebetulan didalam toko ada 2 rak pakaian sedang diadakan diskon besar-besaran. Saya masuk ke dalam toko dan melihat ada sebuah T-shirt merah, harga asli adalah Rp. 320.000 sekarang setelah discount harga kurang dari Rp.100.000.
Harganya sangat menarik, juga ukuran yang sangat cocok untuk saya, merek juga merek terkenal. Tapi karena biasanya tidak pernah memakai pakaian warna terlalu terang, T-shirt merah, jika membeli diperkirakan hanya akan tergeletak di lemari pakaian. Oleh sebab itu setelah mengelilingi toko sekali, saya membalikkan badan melanjutkan perjalanan saya.
Setelah meninggalkan mal, saya juga tidak terlalu memikirkannya. Setelah pulang ke rumah, tiba-tiba saya merasa bahwa T-shirt merah ini terlalu murah dan sangat menarik. Bahkan berpikir jika setelah membeli saya tidak memakai, memberikan sebagai hadiah kepada orang lain juga sangat menguntungkan. Tadi tidak membeli, benar-benar menyesal. Oleh karena itu, saya memutuskan besok harus pergi dan membeli T-shirt tersebut.
Keesokan paginya, tidak ada hal yang perlu saya kerjakan, saya langsung pergi ke mal mencari toko T-shirt tersebut. Setelah sampai disana saya menjadi di rak yang mengadakan discount, setelah membolak-balik tidak menemukan T-shirt merah tersebut. Di dalam hati merasa sedikit cemas, dengan cepat saya membongkar semua rak, T-shirt yang saya inginkan telah hilang.
Saya mencari staf toko dan bertanya, apakah rak yang discount pindah ke tempat lain, karena T-shirt yang saya inginkan hari ini telah hilang. Staf dengan tersenyum menjawab, jika hilang, itu berarti sudah terjual.
Saya sangat kecewa, saya berpikir diri saya sendiri yang salah sehingga membiarkan barang bagus yang sudah seharusnya berada di tangan saya menghilang begitu saja, dalam niat sekejap tidak membeli, alhasil rugi sendiri. Namun, jika dipikirkan kembali, apakah saya benar-benar memerlukan T-shirt tersebut? Saya pasti tidak akan memakainya atau belum tentu sebulan sekali saya memakainya, hanya karena discount yang besar dan merek terkenal lalu secara implusif membelinya. Oleh karena itu, gagasan membeli T-shirt tersebut sebenarnya tidak rasional.
Jika T-shirt tersebut masih ada, di kemudian hari setelah membelinya kemudian saya pasti akan menyesal, sebenarnya membeli barang yang tidak saya membutuhkan hanya karena harga yang discount. Hari ini T-shirt tersebut telah tidak ada, semakin merasa tidak mendapatkannya, di dalam hati semakin menginginkannya.
Mentalitas semacam itu sering terjadi dalam kehidupan manusia, semakin banyak hal-hal yang tidak bisa dicapai semakin menginginkannya, kemudian melakukan segala macam upaya untuk mendapatkannya. Bahkan, terkadang seperti T-shirt yang tidak berjodoh dengan saya karena ada pemotongan harga besar, bukan merupakan hal yang benar-benar diperlukan.
Untuk hal-hal yang tidak penting, menyusahkan hati sendiri, benar-benar tidak layak. Jika Anda dapat menenangkan diri dan berpikir dengan rasional tentang mengejar hal yang benar-benar yang kita inginkan dalam kehidupan ini, membuang hal yang tidak perlu, bukankah masalah dalam kehidupan kita ini jauh lebih sedikit? Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar