KEBAJIKAN (De 德) - Awal Musim Semi di Tiongkok dikenal sebagai Li Chun (立春), yang merupakan pertama dari 24 bagian dalam kalender matahari Tiongkok. Posisi matahari juga dikenal sebagai Jie Qi (節氣), namun bukanlah hari pertama pada Kalender Lunar Tionghoa dimana kita biasa merayakan Tahun Baru Imlek.
Li Chun setiap tahunnya jatuh pada tanggal 3 atau 4 Februari, yang merupakan hari penting bagi petani Tiongkok, karena merupakan hari pertama kembali ke sawah setelah beristirahat pada Musim Dingin.
Petani juga akan merayakan awal Li Chun (立春) dengan mengadakan upacara sembahyang agar diberi berkah selama setahun. Secara tradisional, diyakini bahwa hari yang cerah pada Li Chun akan berarti panen yang baik sepanjang tahun, sementara jika hari hujan adalah sebuah tanda untuk para petani agar mereka bisa bekerja lebih giat pada tanaman mereka sepanjang tahun ini.
Berdasarkan Ilmu Astrologi Tiongkok Kuno, yang lebih bisa dipertanggung-jawabkan, Li Chun sangatlah bermanfaat untuk menentukan Shio Lahir Yang Tepat bagi seseorang, terutama bagi perhitungan ramalan nasib, karena selama ini orang hanya menganggap bahwa Shio Lahir seseorang adalah berdasarkan pergantian periode Shio pada Tahun Baru Imlek, padahal pergantian periode Shio dilakukan dengan berpedoman pada siklus Matahari, saat masuk ke periode Li Chun (Awal Musim Semi).
Pada Tahun 2016 ini Awal Musim Semi atau Li Chun (立春) jatuh pada tanggal 4 Februari 2016, tepatnya pukul 17.46 pm, yang berarti sudah memasuki Tahun Monyet Api (火猴). Oleh karena itu, bayi yang lahir tanggal 3 Februari 2016 sampai pukul 17.45 pm, masih termasuk shio Kambing. Sementara bayi yang lahir tanggal 3 Februari 2016 setelah lewat pukul 17.46 pm, sudah termasuk Shio Monyet, walaupun perayaan Tahun Baru Imlek baru dimulai pada tanggal 8 Februari 2016 !!!.
Jadi pergantian Shio bukan terjadi pada saat perayaan Yin Li Xin Nian (陰曆新年) atau Tahun Baru Imlek, melainkan pada saat Li Chun, awal siklus musim semi. Sistem kalender demikian menggunakan sistem penanggalan 夏 Xia yang telah digunakan sejak lebih dari 4.200 (empat ribu dua ratus) tahun yang lalu, tepatnya tahun 2.205 SM. Almanak Xia ini melakukan penyesuaian siklus Bulan dengan sistem Tata Surya/ Matahari terhadap Bumi, sehingga menghasilkan analisa yang lebih akurat.
Hal ini diyakini bahwa jika ada dua Li Chun yang jatuh dalam tahun yang sama dari kalender lunar, maka tahun itu akan menjadi tahun yang menguntungkan yang dikenal sebagai Shuang Chun Nian (Tahun ganda musim semi), sementara jika tahun tesebut dalam kalender lunar tanpa Li Chun, maka dikenal sebagai Mang Nian atau Gua Fu Nian (Tahun Janda). Setahun lunar tanpa Li Chun dikatakan sebagai pertanda nasib buruk, sehingga banyak orang Tionghoa yang percaya bahwa tahun itu tidak menguntungkan untuk menikah karena Tahun buta.
Untuk mengetahui setahun lunar tanpa Li Chun adalah saat Tahun baru Imlek dimulai setelah Li Chun. Misalnya jika Tahun Baru Imlek jatuh pada Januari atau tanggal 1 dan 2 Februari.
Pada Tahun depan 2017, akan ada dua Li Chun dalam tahun yang sama dari kalender lunar, yang dikenal sebagai Shuang Chun Nian (Tahun musim semi ganda), pada Tahun 2017. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar