KEBAJIKAN ( De 德 ) - Saat sekarang ini mungkin sudah jarang putra-putri remaja ataupun dewasa yang masih merayakan ultah bersama orang tua mereka, yang mereka anggap sudah tak sesuai dengan perkembangan jaman. Inilah fenomena dalam masyarakat kita yang berpandangan bahwa ultah adalah hari kebahagiaan bagi yang merayakannya, tak ada hubungan sedikitpun dengan orang tua.
Dalam buku “Zuo Ren Yu Zuo Shi” karya Lu Qin, Tiongkok, dikatakan bahwa orang Jepang menyebut ultah sebagai “Hari Penderitaan Ibu”. Di hari ultahnya, anak memberi hormat dan mengundang ibu mereka untuk makan bersama. Lebih dari itu, menurut hasil survey, setiap mahasiswa Jepang mengetahui tanggal kelahiran ayah dan ibu mereka.
Sedang di Tiongkok, sejak jaman dahulu telah mengenal ultah sebagai “Hari Penderitaan Ibu dan Kecemasan Ayah”. Hari kelahiran anak merupakan puncak penderitaan bagi ibu selama menjalani proses kelahiran dan kecemasan bagi ayah yang menunggu kelahiran.
Sebagai anak yang berbakti, semestinya kita harus mengerti (Zhi En) dan berterima kasih (Gan En) serta berusaha membalas budi kebaikan orang tua (Bao En). Bagaimanakah bentuk balas budi itu? Sejak kecil kita telah diajarkan banyak mengenai bakti, kali ini kita coba membahasnya dalam sudut pandang yang berbeda yang berkaitan dengan hari kelahiran.
Ingat hari kelahiran orang tua
Ingatlah hari kelahiran orang tua dan berikan ucapan “Happy Birthday” pada mereka di hari super special itu. Lewati hari spesial itu bersama-sama orang tua. Bila kondisi tak memungkinkan untuk bertemu, setidaknya sampaikan ucapan happy birthday melalui media telepon.
Perenungan di hari ulang tahun kita
Lewati hari spesial diri kita sendiri bersama dengan orang tua. Renungkan penderitaan ibu sewaktu mengandung dan melahirkan kita, serta kasih sayang dan perjuangan orang tua dalam membesarkan kita. Gunakan pula telepon untuk menyampaikan rasa terima kasih kita pada orang tua bila kondisi tak memungkinkan untuk bersama-sama pada hari itu.
Momen kebahagiaan orang tua
Selain merupakan hari penderitaan dan kecemasan orang tua, ultah kita juga merupakan “Hari Kebahagiaan” bagi orang tua. Kelahiran kita adalah kebahagiaan orang tua, karena itu, tidakkah kita harus berupaya agar orang tua menjadi semakin berbahagia? Mari kita jadikan ultah sebagai momen yang membahagiakan orang tua.
Berbuat kebajikan
Ultah orang tua dan kita sendiri seyogianya diisi dengan berbuat kebajikan, seperti membantu orang yang membutuhkan, tak menyakiti makhluk lain, menunjang pengembangan Dharma dan kegiatan kebajikan semacamnya.
Sobat, marilah kita mendorong, membiasakan serta mengukuhkan orang tua di dalam keyakinan, moralitas, kedermawanan dan kebijaksanaan. Salam kebajikan
Inilah ajaran yang merupakan dasar dari semua kebahagiaan sejati. Kenapa kita tidak mengisi ultah dengan menanam benih kebahagiaan dengan melaksanakan ajaran mulia?
Tidak ada komentar:
Write komentar