KEBAJIKAN ( De 德 ) -
"Festival
musim semi" adalah perayaan yang sangat penting dalam kehidupan
setiap tahun baru Tionghoa yang dimulai dari Pergantian Tahun dan berakhir dengan Cap Go Meh (十五冥 元宵节) di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama).
Pergantian tahun baru merupakan suatu penyesuaian terhadap gejala alam semesta yang dilambangkan berkah-Nya melimpah bagi semua makhluk hidup. Di dalam kehidupan manusia, tahun baru merupakan suatu masa tentang keharmonisan dalam tata kehidupan.
Membersihkan rumah harus siap pada atau sebelum hari malam Tahun Baru Imlek. Walaupun keluarga masih sangat sibuk pada hari ini, karena dini hari, seseorang harus pergi ke pasar bunga membeli bunga segar untuk sembahyang dan dekorasi tahun baru. Merah adalah warna keberuntungan. Bunga peach pink dan sakura Jepang adalah pilihan yang sangat populer untuk rangkaian bunga.
Malam Pergantian Tahun Baru Imlek dikenal sebagai Chúxī (除夕), dalam tradisi budaya Tionghoa merupakan moment yang paling spesial, karena pada hari pergantian tahun / Chuxi, ada banyak kegiatan seperti upacara Sembahyang Tutup Tahun, menikmati makan malam reuni keluarga, Shousui (melek sampai larut malam), dan menyalahkan petasan, yang merupakan tradisi budaya dalam menyambut kedatangan Tahun Baru Imlek bagi orang Tionghoa di seluruh dunia.
Chuxi (除夕) dalam bahasa mandarin berarti menghapus yang lama dan jahat di malam terakhir untuk menyongsong kedatangan tahun yang baru, yang biasanya antara Ji Kaw Meh atau Sa Cap Meh (Malam tanggal 29 atau 30 bulan ke-12 menurut Lunar Tionghoa) yang tahun ini jatuh pada tanggal 7 Februari 2016.
Pada hari ini, umumnya anggota keluarga yang belajar di kota lain atau memiliki kesibukan kerja dan tinggal di daerah lain, akan pulang ke tempat asalnya untuk merayakan datangnya musim semi untuk berkumpul dan berdoa bersama keluarga dalam suasana hangat di malam Tahun Baru, walaupun jaraknya di ujung langit dan jauhnya ribuan kilometer, tapi kerinduan setahun telah tiba.
1. Sembahyang Tutup Tahun
Dihari pergantian tahun, biasanya diadakan upacara Sembahyang Penutup Tahun padaTuhan, Dewa-Dewi, sebagai ungkapan rasa hormat, syukur dan terima kasih pada Tuhan dan Dewa-Dewi atas berkat dan perlindungannya dalam segala aspek kehidupan selama setahun. serta berdoa untuk keselamatan, kesehatan dan
keberuntungan untuk tahun mendatang, dengan bunga dan buah tanpa hewan kurban (peringkat atas dewa
vegetarian).
Pergantian tahun baru merupakan suatu penyesuaian terhadap gejala alam semesta yang dilambangkan berkah-Nya melimpah bagi semua makhluk hidup. Di dalam kehidupan manusia, tahun baru merupakan suatu masa tentang keharmonisan dalam tata kehidupan.
Membersihkan rumah harus siap pada atau sebelum hari malam Tahun Baru Imlek. Walaupun keluarga masih sangat sibuk pada hari ini, karena dini hari, seseorang harus pergi ke pasar bunga membeli bunga segar untuk sembahyang dan dekorasi tahun baru. Merah adalah warna keberuntungan. Bunga peach pink dan sakura Jepang adalah pilihan yang sangat populer untuk rangkaian bunga.
Malam Pergantian Tahun Baru Imlek dikenal sebagai Chúxī (除夕), dalam tradisi budaya Tionghoa merupakan moment yang paling spesial, karena pada hari pergantian tahun / Chuxi, ada banyak kegiatan seperti upacara Sembahyang Tutup Tahun, menikmati makan malam reuni keluarga, Shousui (melek sampai larut malam), dan menyalahkan petasan, yang merupakan tradisi budaya dalam menyambut kedatangan Tahun Baru Imlek bagi orang Tionghoa di seluruh dunia.
Chuxi (除夕) dalam bahasa mandarin berarti menghapus yang lama dan jahat di malam terakhir untuk menyongsong kedatangan tahun yang baru, yang biasanya antara Ji Kaw Meh atau Sa Cap Meh (Malam tanggal 29 atau 30 bulan ke-12 menurut Lunar Tionghoa) yang tahun ini jatuh pada tanggal 7 Februari 2016.
Pada hari ini, umumnya anggota keluarga yang belajar di kota lain atau memiliki kesibukan kerja dan tinggal di daerah lain, akan pulang ke tempat asalnya untuk merayakan datangnya musim semi untuk berkumpul dan berdoa bersama keluarga dalam suasana hangat di malam Tahun Baru, walaupun jaraknya di ujung langit dan jauhnya ribuan kilometer, tapi kerinduan setahun telah tiba.
1. Sembahyang Tutup Tahun
Sembahyang Penutup Tahun |
Setelah itu diadakan
sembahyang untuk menghormati dan memuliakan leluhur di hadapan altar
sembahyang di setiap rumah, dengan menyediakan Nian Gao (kue beras
manis), Fa-Gao (kue beras kukus), hewan pengorbanan (daging babi, bebek,
ayam atau ikan), buah-buahan, minuman, permen dengan lilin merah besar.
Jika tidak memiliki altar leluhur, maka akan disediakan satu meja di pintu muka rumah sebagai altar untuk upacara., sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ungkapan rasa Bhakti (Hauw) anak terhadap Orang Tua / Leluhur.
Upacara ini merupakan wujud dari pelaksanaan ajaran moral Confusianis yang bersifat humanis religius dan yang berakar kuat pada penekanan konsep bakti atau disebut xiao, sebagai bentuk wujud ungkapan bakti (Hauw) seorang anak terhadap Orang Tua / Leluhur.
Dizaman kuno, salah satu hal yang penting dan khusus adalah untuk menempatkan seratus koin yang diikat dengan benang merah dengan harapan agar bisa menjadi keberuntungan dan umur panjang untuk 100 tahun. Hari ini, orang menaruh uang sebanyak yang Anda bisa sebagai gantinya.
2. Makan Besar Bersama Keluarga
Makan adalah sumbu hidup. Makan bersama adalah untuk bersama sama
mensyukuri kehidupan. Apapun agamanya, maka pada malam tahun baru Imlek
ini seluruh anggota keluarga akan berkumpul bersama untuk mensyukuri
sumbu kehidupan yang masih menyala, yang dilakukan dalam bentuk makan
bersama di malam akhir tahun yang merupakan momen penting bagi acara
kumpul keluarga yang dilengkapi dengan hidangan "Makan Malam Tahun Baru"
yang istimewa.
Malam harinya menjelang pergantian Tahun Baru Imlek atau atau Chuxie, selalu identik dengan makan besar bersama keluarga. Biasanya, rumah dimana orang tuanya tinggal merupakan tempat berkumpul, sehingga makan malam bersama keluarga (Tuan Yuan Fan / 团圆饭) adalah bagian yang paling penting dan bermakna dari perayaan ini.
Jika tidak memiliki altar leluhur, maka akan disediakan satu meja di pintu muka rumah sebagai altar untuk upacara., sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ungkapan rasa Bhakti (Hauw) anak terhadap Orang Tua / Leluhur.
Upacara ini merupakan wujud dari pelaksanaan ajaran moral Confusianis yang bersifat humanis religius dan yang berakar kuat pada penekanan konsep bakti atau disebut xiao, sebagai bentuk wujud ungkapan bakti (Hauw) seorang anak terhadap Orang Tua / Leluhur.
Dizaman kuno, salah satu hal yang penting dan khusus adalah untuk menempatkan seratus koin yang diikat dengan benang merah dengan harapan agar bisa menjadi keberuntungan dan umur panjang untuk 100 tahun. Hari ini, orang menaruh uang sebanyak yang Anda bisa sebagai gantinya.
2. Makan Besar Bersama Keluarga
Makan bersama |
Malam harinya menjelang pergantian Tahun Baru Imlek atau atau Chuxie, selalu identik dengan makan besar bersama keluarga. Biasanya, rumah dimana orang tuanya tinggal merupakan tempat berkumpul, sehingga makan malam bersama keluarga (Tuan Yuan Fan / 团圆饭) adalah bagian yang paling penting dan bermakna dari perayaan ini.
Kumpul dan makan bersama keluarga ini mengingatkan kita akan Pepatah Tiongkok yang
berbunyi, " Cia Yeo Yi Lawa, Lu Yeo Yi Pau". Artinya keluarga dan orang
tua lebih baik dari pada permata, karena dengan bekal akar budaya yang
kuat orang tualah yang memiliki peranan sangat besar menyatukan
anak-anak bagaikan alat pemersatu keluarga.
Sedangkan
pada zaman modern sekarang, cukup banyak orang yang meninggalkan
tradisi ini. Berbagai alasan dilontarkan seperti sibuk. Sebenarnya
masalah ini bisa diatasi dengan cara memesan dari catering murah
terdekat. Namun beberapa orang memilih memesan fast food atau makan di
restaurant, tentu saja nilai kekeluargaannya masih ada namun makan yang
dipesan biasanya sudah tidak mengambarkan nilai leluhur.
Dalam perayaan tradisional, menu makanan yang disajikan dirumah, lebih beragam dan mewah dari biasanya. Bukan hanya beragam, namun jumlah porsi makanan yang disajikan pun banyak karena disisakan untuk dimakan selama beberapa hari perayaan imlek, sehingga persiapannya memakan waktu yang cukup lama. Untuk mengejar waktu agar makanan siap disajikan pada perayaan malam Imlek, maka persiapannya harus dilakukan jauh-jauh hari sehingga semua bahan sudah harus siap sehari sebelum malam perayaan.
Dalam perayaan tradisional, menu makanan yang disajikan dirumah, lebih beragam dan mewah dari biasanya. Bukan hanya beragam, namun jumlah porsi makanan yang disajikan pun banyak karena disisakan untuk dimakan selama beberapa hari perayaan imlek, sehingga persiapannya memakan waktu yang cukup lama. Untuk mengejar waktu agar makanan siap disajikan pada perayaan malam Imlek, maka persiapannya harus dilakukan jauh-jauh hari sehingga semua bahan sudah harus siap sehari sebelum malam perayaan.
Selain itu, makanan yang disajikan pun berisikan doa
ibu-ibu yang memasaknya agar keluarganya dilimpahkan berbagai berkat
sepanjang tahun, karena bahan makanan yang dipilih adalah bahan makanan
yang melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, keselamatan, keberuntungan,
kesehatan, kesetiaan, harapan dan panjang umur. Diharapkan dengan
mengonsumsi makanan yang memiliki makna tersebut, sepanjang tahun si
pemakan akan dilimpahkan hal-hal yang baik.
Selain makanan yang wajib disajikan, ada juga makanan yang sebaiknya dihindari atau dilarang saat perayaan Tahun Baru Imlek, seperti bubur, sebab ini melambangkan kemiskinan atau kesusahan. Tahu putih juga tidak disajikan dalam sajian Imlek karena warna putih berarti melambangkan kematian atau kesialan. Disamping itu makanan-makanan yang berasa pahit seperti pare dan fumak sebaiknya ini juga dihindari sebab makanan tersebut melambangkan kepahitan hidup.
Setiap makanan yang disajikan pada acara makan bersama saat Pergantian Tahun Baru Imlek memiliki makna dan filosofi masing-masing. Beberapa makanan yang melambangkan hal yang dimaksud adalah :
Luan Lo
Satu hal yang dijadikan simbol malam pergantian tahun adalah sajian masakan yang disebut " Luan Lo", artinya kompor berputar sebagaimana yang kita kenal dengan sebutan steamboat, inilah hubungan Horizontal bagi orang Tionghoa. Luan Lo inilah bermakna persatuan keluarga saling bahu membahu, tunjang menunjang terutama dalam membangun dunia usaha dari yang kecil hingga menuju konglomerasi, tentu saja didukung dengan sistem kesinambungan usaha saling menunjang satu sama lain.
Hal yang terpenting adanya etos kerja yang tinggi yang didasari pendidikan karakter daris ejak dini, yang merupakan bagian dari warisan membudaya yang sering disebut juga alam pikiran etnis Tionghoa dari Khonghucu karena pendidikan karakter terutama budi pekerti disusun secara sistematik dan realitas dalam kehidupan manusia dalam hidup masyarakat.
Ayam dan Ikan
Ayam dan ikan adalah simbol kebahagiaan dan keberuntungan, oleh karena itu sebaiknya disajikan secara utuh. Ada juga yang menghubungkan ikan sebagai perlambang rezeki, karena dalam logat Mandarin kata "ikan" sama bunyinya dengan kata "yu" yang berarti rezeki dengan tujuan agar dalam satu tahun kedepan rejeki mudah didapat.
Mie
Disamping itu seperti juga pada saat merayakan pesta HUT; mie juga merupakan satu makanan wajib, sebab mie itu melambangkan panjang umur terutama Siu Mie / Shou Mian = "Mie pajang umur". Mie ini harus disajikan tanpa putus dari ujung awal ke ujung akhir jadi benar-benar merupakan satu utaian mie, sebab dengan demikian diharapkan umur kita pun tidak akan putus-putusnya alias manjang terus. Walaupun demikian pada saat mau disantap mie tersebut boleh dipotong, maklum apabila saatnya tiba toh akhirnya usia manusia tersebut akan putus juga.
Bebek panggang
Bebek panggang dianggap spesial karena tidak disajikan setiap saat di meja makan. Orang Tionghoa hanya menyediakan bebek panggang di momen spesial salah satunya saat tahun baru Imlek.Budi luhur sangat dijunjung tinggi oleh budaya Tionghoa, sehngga sajian bebek adalah simbol dari kesetiaan dan ketaatan. Sementara itu, telur bebek atau ayam memiliki makna kesuburan.
Lobak atau Cai tou
Lobak disebut cai tou yang juga berarti good luck. Sajian lobak melambangkan wujud harapan baru untuk beruntung di tahun yang akan dijalani.
Bandeng atau Nian Nian You Yu
Makna dari "Nian Nian You Yu" sendiri adalah setiap tahun ada 'sisa', artinya mengharapkan tahun ini memiliki rezeki yang berlebih dan tidak pas-pasan dalam bisnis, karir, dan lain lain. Serta mengharapkan kesejahteraan yang baik dari tahun ke tahun.
Ca Rebung
Ca Rebung atau Bu Bu Gao Sheng juga merupakan salah satu makanan yang khas saat perayaan Imlek karena melambangkan hidup dengan semangat yang baru sesuai dengan filosofi tunas bambu yang semakin lama semakin tinggi dan besar. Bu Bu Gao Sheng berarti semakin lama semakin sukses dalam segala aspek kehidupan dan kesehatan.
Sup Hu pio
Sup hipio menggunakan sirip ikan hiu. Jadi jika sup ini memakai bahan lain selain sirip hiu akan disebut sebagai Hu pio palsu. Untuk pengganti sirip hiu adalah perut ikan atau gelembung renang ikan. Gelembung renang ikan ini memiliki arti ketahanan dan keuletan dalam hidup ketika menghadapi berbagai macam kesulitan, baik dalam kehidupan, bisnis, studi, cinta, dan lain-lain. Sehingga dipercaya dengan memakan sup ini bisa menambahkan ketegaran Anda dalam menghadapi permasalahan.
Haisom
Haisom atau timun laut ini mempunyai makna sebuah harapan berlimpahnya rezeki yang banyak dan mendoakan keuletan. Menu ini tidaklah murah dan mudah untuk ditemukan dengan kualitas bagus.
Nuomi Fan
Nuomi Fan atau kue ketan ala Kanton, menyiratkan kebersamaan dan kekompakan dalam keluarga. Oleh karena itu, orang Tionghoa memakan beras ketan yang lengket. Bentuk aslinya adalah seperti kwetiau yang berantakan. Namun ada pula yang menggunakan daun lotus untuk membuat bentuk yang bagus dan juga aroma yang lebih harum.
3. Shousui / 守岁 (Melek sampai larut malam)
Shousui |
Biasanya pada malam tahun baru, orang Tiongkok akan membuka pintu dan jendela lebar-lebar dan begadang sampai subuh, karena mereka percaya bahwa dengan melek dan pintu serta jendela terbuka, maka rezeki akan datang di sepanjang tahun depan.
Acara begadang ini biasanya ditemani dengan cemilan khas Imlek berupa kuaci, kacang dan permen untuk menyaksikan berlalunya Tahun Lama dan menyambut datangnya Tahun Baru.
Salah satu alasan utama adalah ini dapat memperpanjang umur orang tua. Suara Kantuk dalam bahasa mandarin mirip dengan Masalah. Sleepless berarti tidak ada masalah untuk tahun mendatang.
Banyak orang akan berkumpul di luar klenteng setelah reuni makan malam, karena semua orang ingin menjadi orang pertama dari tahun yang akan diberkati oleh Tuhan. Ada yang berlomba untuk pertama kali memasang dupa di banyak klenteng setiap tahun.
Satu detik pertama jam11:00, setelah gerbang utama klenteng dibuka, maka orang-orang akan lari berlomba ke klenteng untuk memasang dupa ke dalam wadah dupa. Pemenang akan mendapat angpao yang besar dari klenteng. Tapi yang paling penting adalah pemenangnya akan sangat beruntung di tahun mendatang.
Setelah menerima Amplop Merah, maka orang-orang muda pergi ke luar untuk berjaga. Sebelum tengah malam, mereka biasanya akan berkumpul dengan teman atau kerabat di sekitar taman, sungai atau gedung-gedung tinggi untuk menunggu kembang api Tahun Baru Imlek.
過年一家團團~平平安安~健健康康!!Tidak lupa, Kami juga menghimbau saudara-saudara yang merayakan Tahun Baru Imlek, janganlah terlalu vulgar dan berlebihan, sehingga terkesan Sok Pamer, rayakanlah dengan sewajarnya dan secara sederhana, apalagi kalau bisa dibarengi dengan kegiatan sosial, itu sungguh-sungguh merupakan suatu hal yang positif..
過年吃年菜是習俗,其實也是有典故的唷~
百節年為首,「春節」在中國人們的生活中是極其重要的盛典,每到過年,家家戶戶都忙著準備團圓年菜,除了慰勞家人一年的辛苦,也祈求一家大小來年的平安順利~
新的一年除了要平平安安,也要健健康康喔!!
Guònián yījiā tuántuán ~píngpíng'ān'ān ~jiàn jiànkāng kāng!!
Guònián chī niáncài shì xísú, qíshí yěshì yǒu diǎngù de yō ~
bǎi jié nián wéishǒu,`chūnjié'zài zhōngguó rénmen de shēnghuó zhōng shì jíqí zhòngyào de shèngdiǎn, měi dào guònián, jiājiāhùhù dōu mángzhe zhǔnbèi tuányuán niáncài, chúle wèilào jiārén yī nián de xīnkǔ, yě qíqiú yījiā dàxiǎo lái nián de píng ān shùnlì ~
xīn de yī nián chúle yào píngpíng ān'ān, yě yào jiàn jiànkāng kāng ō!!
Tahun Baru sekeluarga ~ sejahtera ~ sehat sentosa! makanya setiap tahun baru makan bersama berkumpul adalah tradisi, dari kepercayaan orang dulu yang sudah berjalan ratusan tahun lalu.
Marilah kita sambut Tahun Baru Imlek 2567 ini dengan semangat dan jiwa yang baharu ! Janganlah sampai moment Tahun Baru / Sin Cia ini dijadikan alasan dan pembenaran dari pihak-pihak tertentu untuk berbuat hal-hal yang Negatif, tetaplah berhati-hati dan senantiasa mawas diri. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar