|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 03 Maret 2016

Penyakitku Parah, Tapi Kuhentikan Pengobatan demi Pernikahan Ibu

 


KEBAJIKAN ( De 德 )Setiap anak pasti pernah merasakan dorongan dan keinginan yang kuat untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Meski kita tahu bahwa tak
pernah bisa kita membalas semua jasa dan kebaikan kedua orang tua kita, tapi melakukan sesuatu untuk kebahagiaan mereka meskipun hanya sekali setidaknya sudah memberi ketenangan tersendiri.

Wang Peihong, pria berusia 21 tahun ini didiagnosis menderita penyakit parah. Dilansir dari shanghaiist.com, ia mengidap penyakit Leukemia Limfositik Akut (acute lymphoblastic leukemia) sejak Juli 2014. Sejak saat itu, dia harus menjalani sejumlah pengobatan. Bahkan sudah 14 kali menjalani kemoterapi yang menghabiskan biaya sampai lebih dari 400 ribu yuan atau sekitar 813 juta rupiah.

Ayah Peihong sudah meninggal dunia karena kecelakaan mobil tahun 2011 lalu. Sejak saat itu, ibunya, Feng Tiancai menjadi tulang punggung keluarga. Ia mencari nafkah dengan menanam sayur mayur di kebun miliknya.

Pernikahan Ibu Peihong
Karena anaknya yang sakit parah, Feng pun menerima bantuan dari kerabatnya yang bernama Wang Zhaotai. Zhaotai merawat Peihong juga ibunya dengan sangat baik.

Kemudian pada tanggal 7 Februari lalu, terbesit sesuatu di pikiran Peihong. "Rasanya aku tak akan bisa sembuh," katanya. Dia mulai ragu apakah harus melanjutkan pengobatan atau tidak. Mengingat sudah banyak yang dikorbankan dan berbagai usaha juga sudah dilakukan. "Kalau aku berhenti menjalani kemoterapi, kuharap aku bisa melakukan sesuatu untuk ibuku. Aku tak bisa pergi sebelum memastikan ibu bahagia," ungkapnya lagi.

Pernikahan Ibu Peihong
Akhirnya Peihong memutuskan untuk berhenti menjalani pengobatan. Dia pun memfokuskan usahanya untuk membuat ibunya bahagia. Ia ingin mengumpulkan cukup uang untuk biaya pernikahan sang ibu dengan Wang Zhaotai. Dengan memanfaatkan WeChat, Peihong membuat kampanye penggalangan dana. Tak butuh lama sampai akhirnya kabar itu menyebar, impian Peihong untuk membuat ibunya bahagia akhirnya terwujud.

Impian Peihong membuat Ibunya bahagia terwujud
Pernikahan sang ibu berhasil dilangsungkan hari Jumat lalu di sebuah desa di luar Shouguang, Shandong dan dihadiri oleh sejumlah kerabat, keluarga, dan kontributor. Setelah foto-foto ibu Peihong tersebar di dunia maya. banyak netizen yang merasa tersentuh juga terharu. Mereka pun mengirimkan doa terbaik untuk Peihong juga ibunya.

Namun, dua hari setelah pernikahan, Feng memberitahu reporter kalau Peihong pergi dari rumah dan meninggalkan sepucuk surat.

Surat mengharukan
"Ibu,

Saat kau membaca surat ini, aku sudah pergi. Aku ingin istirahat sebentar, kumohon jangan mencariku.

Saat aku melihatmu memakai gaun pengantin itu, aku merasa beban di pundakku terangkat. Bu, kau sungguh pengantin yang sangat cantik. Selama 21 tahun ini, aku belum melakukan apa-apa untukmu. Yang bisa kulakukan sekarang cuma membantumu mencarikan pria baik yang akan menemanimu sepanjang sisa usiamu dengan bahagia.

Bu, kau sudah terlalu sering mencemaskanku. Aku tak ingin membuat masalah lagi. Aku bersyukur kamu telah merawatku dan membesarkanku selama 21 tahun ini. Terima kasih. Semoga kalian berdua hidup panjang umur dan bahagia selalu."
Sungguh mengharukan sekali, ya Sobat. Apapun yang terjadi, semoga mereka bisa sama-sama bahagia dengan kehidupan yang mereka jalani. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar