|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 09 April 2016

Asal Usul Minuman Arak (Jiǔ / 酒)

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Arak (jiu) adalah adalah minuman keras yang tidak dapat dipisahkan dari budaya Tionghoa. Sebenarnya tidak semua orang Tionghoa suka minum minuman beralkohol ini. Banyak juga yang hanya meminumnya saat perayaan tertentu saja. Berikut adalah beberapa kisah mengenai asal usul arak diTiongkok.

Versi 1.  Yi Di, Dewi Arak

Yi Di adalah permaisuri raja Yu, sang pendiri dinasti Xia yang terkenal akan kebijaksanaannya. Menurut beberapa catatan, dia adalah orang pertama yang menemukan tekhnik membuat arak dari biji-bijian. Bukannya memuji penemuannya, raja Yu malah melarang Yi Di membuat arak lagi. Alasannya karena minuman ini terlalu manis dan memabukan. Sehingga dikhawatirkan akan membuat seorang penguasa terlena dari urusan-urusan kenegaraan.

Versi 2.  Du Kang (杜康), Dewa Arak yang termahsyur

Du Kang
Jaman dulu tersebutlah seorang penggembala miskin bernama Du Kang yang hidup bersahaja bersama pamannya. Du Kang amat mencintai pamannya, makanya dia sering menyisakan jatah makanannya untuk sang paman.

Suatu kali Du Kang.membungkus sisa2 nasinya dengan tabung bambu, kemudian meletakannya dalam batang pohon. Namun karena satu dan lain hal, Du Kang baru mengambil makanannya itu beberapa hari kemudian. Alangkah terkejutnya ia ketika menemui nasinya sudah meragi dan mengeluarkan cairan berwarna kuning. Ya, rupanya cuaca panas, dingin, embun, angin dan hujan telah menyebabkan peragian alami.

Du Kang sebenarnya jijik melihatnya dan mau membuangnya. Tapi karena baunya begitu menggoda panca inderanya, sehingga diapun jadi penasaran dan mencicipnya. Ternyata, bukan saja aromanya beda, tapi rasa cairan itupun luar biasa.

Berbekal penemuan barunya ini, Du Kang dan pamannya kemudian membuka toko arak. Sejak itu mantan gembala miskin itupun menjadi orang kaya baru didesanya. Setelah wafat, Du Kang disembah sebagai Dewa pelindung pedagang arak.

Catatan; Ada banyak versi mengenai kapan tepatnya Du Kang hidup. Ada yang bilang dia hidup dijamannya Huang Di, dinasti Xia, dinasti Zhou, dan bahkan jaman Samkok dan dinasti Jin.

Asal usul arak yang sebenarnya
  
Arak
Dari deskripsi diatas kita mendapatkan 2 versi tentang asal usul arak. Lalu manakah yang benar? Jawabannya; mungkin saja dua-duanya SALAH!

Menurut penelitian beberapa arkeolog, sisa-sisa arak sudah ditemukan dalam tempayan yang berasal dari 9000 tahun lalu. (peridode neotlitikum) Ini berarti jauh sebelum masanya Yi Di ataupun Du Kang.

Mengobati mata Dewa Arak

Arak
Saat hendak minum arak, Orang Tionghoa jaman dulu biasanya akan mencelupkan jari tangan kanannya kedalam atak. Dengan jarinya yang basah itu, mereka kemudian menggambar bola mata dimeja. Tradisi ini dipercaya untuk mengobati matanya Du Kang, sang dewa arak. Konon, salah satu matanya Du Kang buta terkena ledakan ketika sedang bereksperimen menciptakan arak baru.

Arak dan Cuka

Menurut legenda, cuka diciptakan oleh Hei Ta, putranya Du Kang si penemu arak. Konon suatu hari Du kang diundang keistana untuk membuat arak. Tapi karena dia sedang tidak ada dirumah, sehingga putranya, Du Yu lah yang mewakilinya. Ternyata Hei Ta belum sepenuhnya mewarisi ilmu ayahnya. Bukannya membuat arak, dia malah tak sengaja menciptakan cuka pertama di dunia.

Untungya sang kaisar suka juga dengan penemuan baru itu. Sejak itulah cuka menjadi bumbu penting baru di dapur masyarakat Tionghoa.

Dua Arak Legendaris di Tiongkok

1. Mao Tai (茅台酒)

Arak
Mao Tai adalah salah satu arak yang paling sering disebut dalam puisi-puisi Tiongkok kuno. Arak ini terbuat dari air sungai merah yang ada di Guizhou.

Pada suatu musim salju yang ganas di dusun Maotai, tersebutlah seorang gadis tunawisma yang menggelandang dihamparan salju. Dengan memelas dia meminta arak untuk menghangatkan badannya. Tapi tak ada satupun toko arak yang mau memberinya. Setelah berjalan kesana kemari, akhirnya hanya ada satu pasangan kakek-nenek miskin yang mau membagi arak mereka padanya.

Malamnya si kakek bermimpi didatangi gadis itu. Namun kali ini gadis tersebut datang dengan dandanan yang amat anggun bak seperti seorang bidadari. 

”Kakek aku sebenarnya adalah Yi Di, sang Dewi Arak. Sebagai balasan atas budimu, maka aku akan memberitahumu sebuah rahasia besar. Buatlah arak dari air sungai yang ada didekat rumahmu, maka keluargamu akan segera kaya raya,” ujar sang Dewi penuh wibawa.

"Hah, tapi mana ada sungai didekat rumahku?” jawab sang kakek kebingungan.

Yi Di tersenyum lembut dan berkata, “Siapa bilang tidak ada, besok kau lihat saja” selesai berucap Dewi Arak itu langsung menghilang dan si kakek pun terbangun. 

Esoknya penduduk desa itu gempar karena menemukan sebuah sungai baru didekat rumah sikakek. Pasangan tua itu kegirangan menyadari sungai itu adalah anugrah dari Yi Di. Merekapun buru-buru mengambil airnya untuk membuat arak dan menjualnya.

Benar saja, arak yang terbuat dari air sungai itu ternyata memang tak tertandingi rasanya. Dalam waktu singkat saja kakek dan nenek itu menjadi kaya raya. Meski begitu mereka tetap murah hati dan tidak segan-segan mengajarkan cara membuat araknya pada warga. Adapun arak yang dibuat dari air sungai merah dinamakan Maotai, sesuai nama desa asalnya.

2. Nu Er Hong (女儿红)

Nu Er Hong
”Pelayan, bawakan aku Nu Er Hong yang terbaik, cepat!” Itulah salah satu kalimat khas yang sering kita dengar saat menonton film silat. Ya, Nu Er Hong alias arak gadis merah memang merupakan jenis arak yang sangat terkenal di Tiongkok.

Latar belakang legendanya adalah sebagai berikut; dulu ada seorang penjahit ternama yang sedang menunggu kelahiran anak pertamanya. Jauh-jauh hari dia sudah memborong berguci-guci arak untuk menjamu tamu yang akan diundangnya pada pesta kelahiran anaknya.
Namun alangkah sedihnya dia ketika mengetahui anaknya adalah perempuan. Penjahit itupun batal mengadakan pesta dan mengubur semua araknya dan tidak jadi mengadakan pesta.

Belasan tahun kemudian putrinya tumbuh menjadi gadis yang berbakti dan membanggakan orang tuanya. Pada hari pernikahannya ada banyak sekali tamu yang datang mengucapkan selamat. Sampai-sampai araknya kurang. Saat itulah sang penjahit teringat araknya yang dikubur belasan tahun lalu. Diapun buru-buru menggalinya dan menyajikannya pada para tamu.

Ternyata arak yang sudah disimpan bertahun-tahun ini luar biasa lezatnya dan mendatangkan decak kagum yang tak habis-habisnya. Karena arak ini pertama kali disajikan saat pernikahan seorang gadis (yang memakai pakaian merah), maka orangpun kemudian menyebutnya ’Arak gadis merah” (Nu Er Hong). Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar