|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 09 April 2016

Kisah Dewa Arak dan Liu Ling

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Kisah Du Kang (杜康) dan Liu Ling (劉伶) adalah salah satu kisah tentang arak yang paling terkenal di Tiongkok.

Dinasti Jin terkenal sebagai dinasti yang kacau dan penuh pergolakan. Akibatnya banyak cerdik pandai yang memilih bersembunyi dan tidak mau berkontribusi untuk negaranya. Salah satunya adalah seorang cenekiawan bernama Liu Ling yang memilih menikmati hidup sebagai pemabuk. Sehari-hari kerjanya hanyalah keluar masuk kedai arak dan memeluk guci minuman keras itu.saja.

Suatu hari Liu Ling datang ke kedainya Du Kang. ’Eh tuan Du, hari ini aku sedang senang nih. Jadi tolong bawakan aku arakmu yang terbaik ya!” katanya pada si pemilik kedai

”Haeh bukankah semua arakku baik. Kan setiap hari kau minum disini?”

”Bukan, bukan yang biasanya. Aku mau arakmu yang legendaris itu. Apa ya namanya, o iya mabuk 1000 hari. Itu lho yang disimpan diguci itu,” kata Liu Ling sambil menunjuk guci arak yang ada disudut.

Du Kang menggaruk-garuk hidungnya. Dengan ragu dia menjawab, ”Oh maaf, kalau yang itu tidak dijual!"

Mata Liu Ling mendelik. Dengan spontan diapun membentak, ”Mana ada bakul arak tidak menjual arak! Oh, bilang saja kau takut aku tidak punya uang ya,” Liu Ling kemudian merogoh sakunya dan melemparkan serenceng uang ke meja.

‘Bukan begitu…masalahnya arakku ini keras sekali. Sehingga siapapun yang meminumnya bakal mabuk selama seribu hari,” ujar Du Kang berusaha meyakinkan.

“Angin busuk! Nih akan kubuktikan arak mautmu itu tidak ada apa-apanya untukku!” damprat Liu Ling seraya mengambil guci yang bertuliskan, ”mabuk seribu hari’ itu. Dengan penuh nafsu dia membuka tutupnya dan langsung meneggaknya dari gucinya.

“Hahahaha, ternyata tidak salah orang-orang memanggilmu Dewa arak. Arak buatanmu ini memang lezat tiada tara. Hmmm tapi sudah lihat kan, bahkan arak terhebatmu pun ternyata tak mampu merobohkanku.” 

Du Kang hanya senyum-senyum mendengar Liu Ling meracau tak keruan. Rupanya dia sudah mulai mabuk.

Setelah puas meminum seguci penuh, “mabuk seratus hari” tiba-tiba Liu Ling merasa kepalanya amat pening. Dengan sempoyongan pemabuk itupun buru-buru pulang. Baru menginjak halaman rumahnya, tahu-tahu Liu Ling ambruk dan menghembuskan nafas terakhirnya.

3 tahun kemudian…..

Hari masih pagi ketika Du Kang mengetuk pintu almarhum Liu Ling, “Permisi, nama saya Du Kang ingin menemui tuan Liu”, sapa Du Kang pada istri Liu Ling.

”Oh, jadi kaulah si keparat yang menyebabkan kematian suamiku? Bagus..bagus, berani juga kau datang ke rumahku...sekarang biar kutraktir kau dengan sapu ini!” bentak janda Liu Ling murka. Dia mengambil sapu yang tergeletak didekatnya untuk menghajar Du Kang.

Bakul arak itu buru-buru melompat ke belakang untuk menghindari pukulan si nyonya. ”Sabar-sabar nyonya. Tapi suami nyonya sama sekali belum wafat!” 

Melihat janda Liu Ling tertegun mendengar kata-katanya, Du kang melanjutkan, ”3 tahun lalu tuan Liu minum arak mabuk 1000 hari dikedaiku, makanya dia pingsan selama 3 tahun. Menurut perhitunganku, hari ini tepat hari yang ke 1000. Sehingga harusnya suami nyonya akan siuman hari ini.”

”Omong kosong! Jelas-jelas aku sendiri yang memasukannya ke peti mati, jadi mana mungkin orang mati bisa hidup lagi?” sentak si nyonya tak percaya.

’Begini saja nyonya, sekarang mari kita sama-sama membuka peti mati suamimu. Kalau ternyata dia memang mati, silahkan kau serahkan aku pada yang berwajib,” ujar Du Kang berusaha meyakinkan janda Liu Ling..

Akhirnya sang janda berhasil diyakinkan juga. Dengan mengajak beberapa tetangga, mereka lalu pergi ke pekuburan untuk menggali makam Liu Ling.

Saat peti matinya dibuka, nampak jasad Liu Ling masih segar seperti 3 tahun lalu. Bau arak yang menyengat juga masih tercium dari mulutnya. Tiba-tiba mayat itu menggeliat dan mengucek-ucek matanya. Tak berapa lama kemudian Liu Ling membuka matanya dan mengucapkan kalimat pertamanya dalam 3 tahun ini, ”Aaaah arak enak! Arak enak! Tuan Du, aku minta seguci lagi arak mabuk seribu harinya dong.”

Semua yang hadir disitu terpana melihatnya. Merekapun memuji kehebatan arak buatan Du Kang....

Sejak hari itu arak mabuk 1000 hari diganti namanya menjadi Liu Ling Zui (Liu Ling mabuk). Dalam kenyataanya arak Liu Ling Zui ini jelas tidak sedahsyat versi legendanya. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar