KEBAJIKAN ( De 德 ) - Sebagian orang melihat bunga mawar yang berwarna-warni sebagai sesuatu yang indah dan menawan, namun ada juga orang melihatnya biasa-biasa saja.
Ada orang melihat rombongan semut yang berjalan beriringan di atas tanah sebagai pemandangan yang indah, namun bagi sebagian orang menganggapnya tidak menarik.
Beberapa orang melihat lukisan abstrak yang bergambarkan seorang wanita yang sedang berbaring adalah sebuah karya seni yang indah, namun bagi orang yang tidak mengerti tentang karya lukisan abstrak justru menganggap lukisan itu jelek dan tidak bermutu.
Sesungguhnya keindahan itu bukan bergantung dari apa yang kita lihat. Keindahan itu sebenarnya bergantung dari cara kita melihat dan bersumber dari jendela hati atau pikiran kita.
Jika kita melihat dari jendela hati yang bersih maka apa yang ada di depan mata akan terlihat indah dan menarik. Sebaliknya bila jendela hati kita kotor dan jorok, maka apapun yang dipandang oleh mata akan terlihat kotor dan tidak memiliki keindahan sama sekali.
Demikian juga dengan masalah yang kita hadapi dalam kehidupan ini. Setiap masalah, problem kehidupan, rintangan dan hambatan yang muncul dan dianggap mengganggu kelancaran hidup kita, seluruhnya bersumber dari hati dan pikiran kita.
Jika kita menganggap masalah itu sebagai beban, maka hidup kita selamanya akan terbebani. Namun jika kita menganggap masalah itu sebagai ujian atau kesempatan untuk melompat lebih tinggi ke anak tangga berikutnya, maka kita pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk melangkah dan melaluinya. Tanpa keluh kesah dan tanpa kebimbangan.
Kebahagiaan itu tidak membutuhkan syarat apapun dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Kita sendiri dapat menciptakan kesedihan atau kebahagiaan. Semua ini bersumber dari dalam diri kita sendiri.
Jangan pernah gentar dan menjadi seorang pengecut saat masalah itu hadir di hadapan kita. Memandangnya sebagai momok yang amat menakutkan. Setiap masalah yang muncul merupakan pembelajaran hidup yang tidak didapatkan dari bangku sekolah.
Justru dengan adanya masalah, akan menciptakan peluang bagi kita untuk melangkah maju dan berkembang. Masalah yang rumit akan mengasah otak kita untuk berpikir keras mencari penyelesaian yang benar, tepat
dan kreatif.
Hadapilah setiap masalah dengan tenang dan hati yang lapang. Ubah sudut pandang kita, yang selama ini menganggap masalah itu sebagai hukuman atas kelalaian yang kita lakukan. Pandanglah masalah itu sebagai kesempatan berharga untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijaksana.
Saat kita terbelenggu oleh kesedihan, maka dunia ini akan menjadi sempit. Namun jika hati kita damai, maka rumah yang sempit akan terasa luas. Mobil mini akan terasa mewah dan besar layaknya mobil Alphard.
Sesungguhnya luas atau sempitnya dunia ini sangat tergantung pada suasana hati kita. Dunia ini sebenarnya amat luas, tapi kita sendiri yang membuatnya sempit karena belum mau melepaskan belenggu kesedihan di dalam hati.
Kebahagiaan akan sulit didapatkan kalau kita selalu memikirkan apa yang belum ada, membanding-bandingkan dengan yang lain dan mengabaikan apa yang sudah kita miliki. Jadilah manusia yang selalu bisa bersyukur dalam keadaan apapun.
Bersihkanlah jendela hati dengan rutin agar selalu bersih dan jernih sehingga apa yang dipandang akan terlihat indah dan menyejukkan.
Sobatku yang budiman...
Jika tidak mampu menyediakan, janganlah kita mengambil yang bukan milik kita apalagi sampai mencederai orang lain.
Jika tidak mampu mencintai, janganlah kita membenci apalagi sampai mendendam hingga tujuh turunan.
Jika tidak mampu meringankan beban orang lain, janganlah kita mengganggu, apalagi sampai menghalangi.
Jika tidak mampu memberi penghiburan, janganlah kita menciptakan kesedihan, apalagi sampai mencelakakan hidup orang lain.
Jika tidak mampu memuji dengan tulus, janganlah kita menjelek-jelekkan orang lain, apalagi sampai memfitnah.
Jika tidak mampu merawat, janganlah kita merusak, apalagi sampai menghancurkan.
Dan...
Jika tidak tahu akar permasalahannya, janganlah kita menjadi pribadi yang sok tahu, lantas berkata dusta untuk menutupi kekurangan dan ketidaktahuan, mencibir dan menghujat untuk meninggikan harga diri, apalagi sampai menghakimi dan menghancurkan kehidupan orang lain. Salam kebajikan #firmanbossini
Tidak ada komentar:
Write komentar