|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 25 Maret 2011

Aksara Mandarin Kesadaran ( Wu 悟 )

 

(wu) berarti kesadaran, pengertian dan pemahaman. Pada mulanya aksara tersebut berasal dari tulisan (jue) dan (wu). Kedua aksara tersebut bermakna: bangun / tergugah.

Bangun disini berkaitan dengan tersadar dari dalam tidur. Bagi orang Tionghoa, perolehan suatu kesadaran, pengetahuan atau pemahaman sesuatu hal diidentikkan dengan tergugah dari mimpi.

Kesadaran dipandang sebagai perbuatan dari dalam, maka dari itu sesuai pandangan orang Tionghoa ia datang dari hati / (xin). Bagi orang biasa, pandangan terhadap dunia dan keterkaitannya sesuai pemahaman orang Tionghoa seringkali adalah bias. Dikarenakan setiap manusia dan setiap mahluk hidup adalah unik, setiap individu juga memiliki sudut pandang lain terhadap realita yang mengelilinginya.

(wu) / kesadaran memungkinkan bagi manusia, untuk dapatnya memperoleh sebuah tinjauan/pandangan yang lebih mendalam terhadap kebenaran obyektif dari alam semesta, dan dengan demikian tergugah dari ketidaktahuannya. Oleh karena itu aksara tersebut seringkali dipergunakan di dalam sebuah konteks keagamaan.

Makna dari aksara dalam hubungannya dengan agama tradisionil dari Tiongkok kuno: Ajaran kebijaksanaan yang agung dari Buddhisme dan Taoisme memandu manusia, agar menyempurnakan dirinya sendiri sesuai dengan prinsip alam semesta.

Kultivasi dari dalam, sesungguhnya ialah kultivasi hati, yang memandang sisi baik manusia sebagai sebuah proses seumur hidup yang keberhasilannya bergantung terutama dari (wu) / kesadaran. Hanya melalui kesadaran, memungkinkan bagi seseorang untuk mengkoreksi konsep kemanusiaan dan kelemahannya, dengan demikian untuk perbaikan kualitas hatinya.

Pengetahuan atau pemahaman seseorang dalam perjalanan kultivasinya tergantung dari dia sendiri dan tidak dapat diperantarai melalui ajaran dari luar (dirinya).

Tidak ada komentar:
Write komentar