|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 25 Maret 2011

Aksara Mandarin Masih ( Hai 還 )

 

Aksara mandarin memiliki asal-usul dari sudut pandang orang Tionghoa yang berusia ribuan tahun dan seringkali lekat dengan ajaran Taoisme yang mempengaruhi cara berpikir orang Tionghoa selama ribuan tahun.

Sebuah contoh untuk pengaruh melalui Taoisme itu ialah aksara (hai) yang di dalam bahasa mandarin dipergunakan untuk kata tambahan “masih“. Ia terdiri dari dua ideogram dan . adalah tonggak utama dari aksara ini maka dari itu ia merupakan pemaknaan utama.
 

Sebagai ideogram ia terdiri atas aksara: (si/empat), (da/besar), (yi/satu) dan (xin/hati). (si/baca: se) adalah aksara untuk angka „Empat“ dan (da/baca: ta) adalah untuk kata sifat „Besar“. Sesuai dengan sudut pandang Taoisme, Empat Besar /四大dilambangkan untuk Dao (baca: Tao = jalan spiritual untuk mencapai kesempurnaan), Langit, Bumi dan Penguasa. 

Kedua aksara一心 bermakna hati manusia, dimana Yi bermakna persatuan „Empat Besar“ dengan Hati. Ajaran Tao dipengaruhi oleh pemikiran bahwa manusia itu harus berupaya menjadi satu dengan langit dan bumi/Alam Semesta.

Harmoni adalah kata kunci untuk solusi tersebut. (si/empat), (da/besar), (yi/satu) dan (xin/hati) dengan demikian menjiwai kondisi seorang manusia yang hidup penuh keselarasan dengan Empat Besar, Tao, Langit, Bumi dan Penguasa dan dengan demikian telah mencapai akhir/kesempurnaan dari hakikatnya. Ideogram sebelah kiri yakni: menandakan situasi kedinamisan.

Aksara ini menandakan suatu gerakan, ideogram selalu bermakna sebuah proses gerakan yang tujuannya belum tercapai.

Jadi (hai) menjadi simbol dalam persatuan kedua ideogram, jalan dari sebuah hati manusia untuk kemanunggalan dengan „4 Besar“ dari alam semesta, bermakna sama dengan kultivasi untuk pencapaian pencerahan di dalam ajaran Taoisme. Di samping adverb „Masih“, (hai) bermakna juga Pulang atau Pengulangan.(erabaru.or.id)

Tidak ada komentar:
Write komentar