Aksara mandarin untuk lawan kata baik ialah: 壊 (Huai). Pada mulanya ia berasal dari aksara 败 yang berarti membusuk atau kehilangan, ditambah dengan aksara 土 yang berarti tanah.
Tanah dan membusuk berkaitan erat sekali di dalam tradisi Tiongkok. Karena semua materi yang rusak, membusuk, meranggas dan hancur sama sekali, pada akhirnya berubah kembali menjadi tanah.
Menurut mitologi Tiongkok bahwa manusia diciptakan dari tanah, konon ibu dari segala ibu yakni : Niu Wa membentuk/mencipta manusia dari tanah. Sesuai sebuah pepatah Tiongkok bahwa manusia memperoleh kedamaian setelah kematiannya, juga hanyalah kembali ke tanah.
Tanah dan membusuk berkaitan erat sekali di dalam tradisi Tiongkok. Karena semua materi yang rusak, membusuk, meranggas dan hancur sama sekali, pada akhirnya berubah kembali menjadi tanah.
Menurut mitologi Tiongkok bahwa manusia diciptakan dari tanah, konon ibu dari segala ibu yakni : Niu Wa membentuk/mencipta manusia dari tanah. Sesuai sebuah pepatah Tiongkok bahwa manusia memperoleh kedamaian setelah kematiannya, juga hanyalah kembali ke tanah.
Paruh kanan dari aksara mandarin untuk jelek dan terdiri dari 3 ideogram yakni : 十 (shi= sepuluh, 四 (si= empat), 衣 (yi= pakaian). 四= Empat selain bermakna angka 4 juga dalam hal ini sebagai ideogram "目" (mu = mata) yang ditulis dengan posisi horisontal. bermakna angka sepuluh, yang berarti 10 arah mata angin dan dengan demikian identik dengan alam semesta. Seperti telah disebut dalam tulisan yll. berarti penggabungan aksara十目bermakna mata dewata yang maha tahu. Ideogram ketiga衣adalah simbol untuk pakaian.
Aksara 褱dengan demikian bermakna bahwa mata maha tahu dari para dewata dapat melihat tembus melalui permukaan pakaian. Apa yang diteropong menunjuk ke ideogram paruh kiri, 土, dari壊: itu adalah tanah, si jelek, si yang menjadi busuk. Dari dalam aksara 壊 terbaca dengan demikian kepercayaan tradisional Tiongkok yang hanyalah para dewata dapat menentukan tentang yang jelek, jahat dan busuk. Hanya mahluk tingkat tinggi yang dapat membedakan antara baik dan buruk di dalam dunia manusia, karena antar sesama manusia, mahluk yang setara, tidak memiliki kemampuan tersebut. Mereka tidak mampu melihat tembus melalui pakaian.
Tidak ada komentar:
Write komentar