|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 25 Maret 2011

Dewa Bumi / Tho Ti Kong

 

Dewa Tho Ti Kong atau Fuk Te Cen Sen adalah Dewa Bumi, Beliau merupakan salah satu dewa yang tertua usianya. Oleh karena itu beliau sering disebut juga sebagai Hou Tu. Tho Ti Kong lahir pada tahun 1134 SM pada zaman Dinasti Zhou (Masa Kaisar Zhou Wu Wang ).  

Di semua tempat, Tho Ti Kong ditampilkan dalam bentuk yang hampir sama, yaitu seorang tua, berambut dan berjenggot putih, dengan wajah yang tersenyum ramah. Biasanya Tho Ti Kong tampak menggenggam sebongkah uang emas di tangan kanannya.
 
Sejak kecil telah menunjukkan bakat sebagai orang pandai dan berhati mulia. Beliau menjabat Menteri Urusan Pemungutan Pajak Kerajaan. Dalam menjalankan tugasnya Beliau selalu bertindak bijaksana dan tidak memberatkan rakyat, sehingga rakyat sangat mencintainya. 

Beliau meninggal pada usia 102 tahun, Jabatannya digantikan oleh Wei Chao, seorang yang tamak dan kejam. Rakyat sangat menderita karena Wei Chao tidak mengenal kasihan dalam menarik pajak. Karena derita yang tak tertahankan, rakyat banyak yang pergi meninggalkan kampung halamannya, sehingga sawah ladang banyak yang terbengkalai. 

Dalam hati mereka amat mendambakan seorang bijaksana seperti Tho Ti Kong yang telah wafat itu. Lalu mereka memuja Tho Ti Kong sebagai tempat memohon perlindungan.

Tidak ada komentar:
Write komentar