Untuk meletakkan sesuatu yang lurus diatas yang bengkok/lengkung. Bagaimana cara melaksanakannya ? Kong Hu Cu menjawab dengan 4 kata : 克己复礼 ke ji fu li = Atasi Dirimu Sendiri Kembali Pada Nuranimu.Seharusnya sudah mesti lurus, apa lagi yang harus diatasi untuk dirinya? Sebenarnya yang dimaksud adalah “Atas kemauan dirinya sendiri berbuat lurus dan benar, itulah yang dimaksud dengan克己复礼 ke ji fu li = Atasi Dirimu Sendiri kembali pada Nuranimu” . Bagaimana untuk mengatasi dirinya sendiri? Menurut Kong Hu Cu kembali lagi harus ada dalam hatinya “Kebajikan”/mencintai orang. Tanpa memiliki hati demikian bagaimana bisa melaksanakan ini. Maka beliau mengatakan : Dirinya berkemauan untuk berbuat bajik, setiap saat mengotrol diri untuk berbuat baik, intinya ada pada diri sendiri.
Dengan kata lain berbuatlah selalu “Kebajikan”仁. (克己复礼为仁 一日克己复礼 天下归人焉《论语 颜渊》 ke ji fu li wei ren, yi ri ke ji fu li, tian xia gui ren yan). Ada yang mengatakan bahwa jika kita bisa berbuat demikian maka semua orang akan memujinya. Kong Hu Cu ada mengatakan : Orang harus punya rasa kebajikan dan cinta, benar-benar menghayati rasa ini, dan mengekspresikannya. Yang diumpamakan seperti sehelai kain sutera dan giok, jika dipersembahkan dengan tulus kepada orang barulah disebut hadiah, demikian juga seperti alat musik itu sendiri bukanlah musik, hanya setelah dimainkan barulah menjadi sebuah musik. Dan ekspresi perasaan yang dipersembahkan secara tulus, barulah bisa menyenangkan. (礼云礼云 玉帛云乎哉 礼云礼云 钟鼓云不哉《论语 阳货》 li yun li yun, yu bo yun hu zai, li yun li yun, zhong gu yun hu zai.).
Tapi bagaimana agar kita bisa mengatasi diri sendiri dan kembali pada hati nurani ? Kong Hu Cu mengatakan harus dengan ‘Kebajikan”( 仁ren) dan punya rasa cinta baru bisa menimbulkan perasaan ini. Saat mengemukakan masalah ini pernah sekali Kong Hu Cu bertanya jawab kurang menyenangkan dengan salah satu muridnya yang bernama Zai Yu宰予, Zai Yu ini juga sering dimarahi gurunya, karena tidur didalam ruang kelas pada siang hari bolong, sehingga Kong Hu Cu mengumpamakan seperti sampah dan tidak tertolong, bahkan dikatakan bagaimana harus memarahi dia yang paling tepat(kata-katanya sudah habis). Tapi walaupun sering dimarahi, dia merupakan salah satu murid yang setia dan sangat hormat terhadap gurunya. Pernah dia memuji gurunya dengan mengatakan bahwa betapa agungnya sang guru bahkan melebihi raja-raja agung terdahulu Yao尧 dan Shun 舜.
Zai Yu宰予nama kecil Zi Wo 子我, dipanggil Zai Wo子我, dalam Analek muncul 5 kali, 4 kali dipanggil Zai Wo, hanya saat dimarahi besar disebut Zai Yu. Saat dia tertidur di siang hari bolong, Kong Hu Cu memarahi dia:” Kayu yang busuk tidak dapat diukir, tembok yang terbuat dari sampah tidak akan dapat diplester untuk dilicinkan, saya tidak tahu lagi harus memarahi dia dengan bagaimana …” ( Ini mempunyai arti Zai Yu benar-benar sudah tidak bisa diperbaiki…sehingga dia diumpamakan seperti sampah ……dengan kata apa baiknya memarahi dia ini ) ( 朽木不可雕也 粪土之墙不可朽也 于予与何诛 《论语 公冶长》xiu mu bu ke diao ye, fen tu zhi qiang bu ke xiu ye, yu yu yu he zhu). Rupanya Zai Yu ini telah beberapa kali melanggar displin belajar, sehingga ditegur begitu keras oleh sang guru, tapi rupanya setelah ditegur seperti ini, dia menjadi berubah baik, dia berjanji tidak akan berbuat serupa lagi. Ini dapat dilihat dari kalimat dalam Analek yang berikut: Kong Hu Cu pernah berkata : “Dulu saya pernah berkata kepada seseorang: Saya percaya kepada seorang yang berani berkata dan dapat melaksanakannya… Tapi saya sekarang setelah mendengar dia berkata, akan melihat bagaimana dia melaksanakan kata-katanya (janjinya)” (始吾于人也 听其言而信其行 。 今吾于人也 听其言而观其行 《论语 公冶长》 shi wu yu ren ye , ting qi yan er xin qi xing . jin wu yu ren ye ting qi yan er guan qi xing )
Zai Yu walaupun telah ditegur demikian kerasnya, ternyata dia adalah murid yang baik. setelah Kong Hu Cu meninggal, Zi Gong mengadakan ” Gerakan Pe-Nabi-an Kong Hu Cu” yang pertama tampil mendukung gerakan ini adalah Zai Yu. Seperti yang pernah di disebutkan Menzi mengatakan : “Zai Yu mengatakan bahwa Kong Hu Cu-guru kita lebih agung dari Raja Yao & Shun尧舜” ( Yao & Shun adalah kaisar pertama orang Tionghoa, yang dipercaya sangat agung dan banyak berbakti pada rakyatnya). Kita bisa melihat seorang murid yang telah dimarahi sangat keras oleh gurunya, tapi tetap dapat melihat keagungan sang guru. Ini tidak lain berkat didikannya dapat menyadarkan kesalahan dirinya, sehingga dia berubah menjadi anak baik dan sadar diri. Ini benar-benar luar biasa jasa dari sang pendidik. Inilah sekelumit cerita dari seorang Kong Hu Cu yang berperan sebagai “Guru Besar” “Jagoan Pendidik…”. Ini semua tidak terlepas dari sifat-sifat Kong Hu Cu yang luhur seperti misalnya: Pribadi luhur, sabar, rendah hati, berintelektual tinggi, luas pengetahuannya, supel, sopan dan santun, pencipta budaya santun, sangat sabar dalam mendidik orang, sifat optimis dan selalu riang, pendek kata sangat banyak lagi hal positif yang ada padanya, yang membuat semua orang respek pada beliau.
Zai Yu ini murid dari Kong Hu Cu yang ahli dalam bidang “Perdebatan”, jadi dia ini ahli dalam berbicara dan berdiplomasi. Pernah sekali menanyakan tentang “Kebajikan”, biasanya murid-murid lain menanyakan sesuatu kepada Kong Hu Cu sering dengan sangat hormat dan sungkan-sungkan, tapi dia sering menanyakan persoalan dengan suatu perumpamaan. Zai Yu bertanya: ” Guru, jika ada seseorang memberi tahu guru bahwa ada orang jatuh ke dalam sumur, apakah guru juga akan ikut loncat dalam sumur?” pertanyaan ini benar-benar menjebak. (Sepertinya misalnya jika sepansang sejoli berpacaran, si wanita menanyakan kepada sang pacar laki, jika saya dan ibu saya kecebur sumur, siapa yang akan kamu tolong? Jika dijawab sang pacar, maka si pacar akan menyalahkan dia hanya cinta saya, tapi tidak ibunya, jika dijawab sebaliknya akan lebih salah lagi). Inilah Zai Yu yang sering memberi pertanyaan demikian kepada gurunya. Tebaklah apa yang akan dijawab Kong Hu Cu, beliau menjawab: ” Kamu tidak boleh bertanya demikian. Ini bukanlah suatu pertanyaan, bagaimana kamu bisa tanya sesuatu yang tidak nyata hanya dengan suatu perumpamaan, kamu harusnya bertanya sesuatu yang lebih realistis.’ Lebih lanjut beliau berkata: “Kepada seorang bijak kamu boleh meminta sesuatu, tapi janganlah menjerumuskan dia, janganlah karena ingin menguji dia apakah dia benar-benar seorang bijak, kemudian coba mempermainkan dia. Kamu boleh perdaya dia, tapi jangan bodohi atau jebak dia” 何为其然也 君子可逝也 不可陷也 可欺也 不可罔也 《论语 雍也》 he wei qi ran ye, jun zi ke shi ye, bu ke xian ye, ke qi ye, bu ke wang ye. Seperti yang kamu kemukakan tadi suruh dia loncat kesumur, ini namanya mencelakakan dia, kamu tahu sebenarnya dalam sumur tidak ada yang kecebur, tapi kamu membohongi dia ada orang kecebur, ini benar mencelakakan orang. Kalau memang benar ada yang kecebur bisa saja dia minta pertolong pihak ketiga yang mampu, tidak harus mengorbankan dirinya. Dengan demikian pertanyaan menjebak Zai Yu telah dapat dimentahkan, dia kalah……
Sumber : Sucahya Tjoa
Dengan kata lain berbuatlah selalu “Kebajikan”仁. (克己复礼为仁 一日克己复礼 天下归人焉《论语 颜渊》 ke ji fu li wei ren, yi ri ke ji fu li, tian xia gui ren yan). Ada yang mengatakan bahwa jika kita bisa berbuat demikian maka semua orang akan memujinya. Kong Hu Cu ada mengatakan : Orang harus punya rasa kebajikan dan cinta, benar-benar menghayati rasa ini, dan mengekspresikannya. Yang diumpamakan seperti sehelai kain sutera dan giok, jika dipersembahkan dengan tulus kepada orang barulah disebut hadiah, demikian juga seperti alat musik itu sendiri bukanlah musik, hanya setelah dimainkan barulah menjadi sebuah musik. Dan ekspresi perasaan yang dipersembahkan secara tulus, barulah bisa menyenangkan. (礼云礼云 玉帛云乎哉 礼云礼云 钟鼓云不哉《论语 阳货》 li yun li yun, yu bo yun hu zai, li yun li yun, zhong gu yun hu zai.).
Tapi bagaimana agar kita bisa mengatasi diri sendiri dan kembali pada hati nurani ? Kong Hu Cu mengatakan harus dengan ‘Kebajikan”( 仁ren) dan punya rasa cinta baru bisa menimbulkan perasaan ini. Saat mengemukakan masalah ini pernah sekali Kong Hu Cu bertanya jawab kurang menyenangkan dengan salah satu muridnya yang bernama Zai Yu宰予, Zai Yu ini juga sering dimarahi gurunya, karena tidur didalam ruang kelas pada siang hari bolong, sehingga Kong Hu Cu mengumpamakan seperti sampah dan tidak tertolong, bahkan dikatakan bagaimana harus memarahi dia yang paling tepat(kata-katanya sudah habis). Tapi walaupun sering dimarahi, dia merupakan salah satu murid yang setia dan sangat hormat terhadap gurunya. Pernah dia memuji gurunya dengan mengatakan bahwa betapa agungnya sang guru bahkan melebihi raja-raja agung terdahulu Yao尧 dan Shun 舜.
Zai Yu宰予nama kecil Zi Wo 子我, dipanggil Zai Wo子我, dalam Analek muncul 5 kali, 4 kali dipanggil Zai Wo, hanya saat dimarahi besar disebut Zai Yu. Saat dia tertidur di siang hari bolong, Kong Hu Cu memarahi dia:” Kayu yang busuk tidak dapat diukir, tembok yang terbuat dari sampah tidak akan dapat diplester untuk dilicinkan, saya tidak tahu lagi harus memarahi dia dengan bagaimana …” ( Ini mempunyai arti Zai Yu benar-benar sudah tidak bisa diperbaiki…sehingga dia diumpamakan seperti sampah ……dengan kata apa baiknya memarahi dia ini ) ( 朽木不可雕也 粪土之墙不可朽也 于予与何诛 《论语 公冶长》xiu mu bu ke diao ye, fen tu zhi qiang bu ke xiu ye, yu yu yu he zhu). Rupanya Zai Yu ini telah beberapa kali melanggar displin belajar, sehingga ditegur begitu keras oleh sang guru, tapi rupanya setelah ditegur seperti ini, dia menjadi berubah baik, dia berjanji tidak akan berbuat serupa lagi. Ini dapat dilihat dari kalimat dalam Analek yang berikut: Kong Hu Cu pernah berkata : “Dulu saya pernah berkata kepada seseorang: Saya percaya kepada seorang yang berani berkata dan dapat melaksanakannya… Tapi saya sekarang setelah mendengar dia berkata, akan melihat bagaimana dia melaksanakan kata-katanya (janjinya)” (始吾于人也 听其言而信其行 。 今吾于人也 听其言而观其行 《论语 公冶长》 shi wu yu ren ye , ting qi yan er xin qi xing . jin wu yu ren ye ting qi yan er guan qi xing )
Zai Yu walaupun telah ditegur demikian kerasnya, ternyata dia adalah murid yang baik. setelah Kong Hu Cu meninggal, Zi Gong mengadakan ” Gerakan Pe-Nabi-an Kong Hu Cu” yang pertama tampil mendukung gerakan ini adalah Zai Yu. Seperti yang pernah di disebutkan Menzi mengatakan : “Zai Yu mengatakan bahwa Kong Hu Cu-guru kita lebih agung dari Raja Yao & Shun尧舜” ( Yao & Shun adalah kaisar pertama orang Tionghoa, yang dipercaya sangat agung dan banyak berbakti pada rakyatnya). Kita bisa melihat seorang murid yang telah dimarahi sangat keras oleh gurunya, tapi tetap dapat melihat keagungan sang guru. Ini tidak lain berkat didikannya dapat menyadarkan kesalahan dirinya, sehingga dia berubah menjadi anak baik dan sadar diri. Ini benar-benar luar biasa jasa dari sang pendidik. Inilah sekelumit cerita dari seorang Kong Hu Cu yang berperan sebagai “Guru Besar” “Jagoan Pendidik…”. Ini semua tidak terlepas dari sifat-sifat Kong Hu Cu yang luhur seperti misalnya: Pribadi luhur, sabar, rendah hati, berintelektual tinggi, luas pengetahuannya, supel, sopan dan santun, pencipta budaya santun, sangat sabar dalam mendidik orang, sifat optimis dan selalu riang, pendek kata sangat banyak lagi hal positif yang ada padanya, yang membuat semua orang respek pada beliau.
Zai Yu ini murid dari Kong Hu Cu yang ahli dalam bidang “Perdebatan”, jadi dia ini ahli dalam berbicara dan berdiplomasi. Pernah sekali menanyakan tentang “Kebajikan”, biasanya murid-murid lain menanyakan sesuatu kepada Kong Hu Cu sering dengan sangat hormat dan sungkan-sungkan, tapi dia sering menanyakan persoalan dengan suatu perumpamaan. Zai Yu bertanya: ” Guru, jika ada seseorang memberi tahu guru bahwa ada orang jatuh ke dalam sumur, apakah guru juga akan ikut loncat dalam sumur?” pertanyaan ini benar-benar menjebak. (Sepertinya misalnya jika sepansang sejoli berpacaran, si wanita menanyakan kepada sang pacar laki, jika saya dan ibu saya kecebur sumur, siapa yang akan kamu tolong? Jika dijawab sang pacar, maka si pacar akan menyalahkan dia hanya cinta saya, tapi tidak ibunya, jika dijawab sebaliknya akan lebih salah lagi). Inilah Zai Yu yang sering memberi pertanyaan demikian kepada gurunya. Tebaklah apa yang akan dijawab Kong Hu Cu, beliau menjawab: ” Kamu tidak boleh bertanya demikian. Ini bukanlah suatu pertanyaan, bagaimana kamu bisa tanya sesuatu yang tidak nyata hanya dengan suatu perumpamaan, kamu harusnya bertanya sesuatu yang lebih realistis.’ Lebih lanjut beliau berkata: “Kepada seorang bijak kamu boleh meminta sesuatu, tapi janganlah menjerumuskan dia, janganlah karena ingin menguji dia apakah dia benar-benar seorang bijak, kemudian coba mempermainkan dia. Kamu boleh perdaya dia, tapi jangan bodohi atau jebak dia” 何为其然也 君子可逝也 不可陷也 可欺也 不可罔也 《论语 雍也》 he wei qi ran ye, jun zi ke shi ye, bu ke xian ye, ke qi ye, bu ke wang ye. Seperti yang kamu kemukakan tadi suruh dia loncat kesumur, ini namanya mencelakakan dia, kamu tahu sebenarnya dalam sumur tidak ada yang kecebur, tapi kamu membohongi dia ada orang kecebur, ini benar mencelakakan orang. Kalau memang benar ada yang kecebur bisa saja dia minta pertolong pihak ketiga yang mampu, tidak harus mengorbankan dirinya. Dengan demikian pertanyaan menjebak Zai Yu telah dapat dimentahkan, dia kalah……
Sumber : Sucahya Tjoa
Tidak ada komentar:
Write komentar